Untuk Diri Sendiri

14 0 0
                                    

Halooo.

Jangan kaget ya waktu baca surat ini. Ini dari dirimu yang gusar, karena melihat dirinya yang lain sedang termenung menyambut pagi, yang sedang resah dihantui dunia mimpi semalam. Surat ini adalah bentuk kebaikan tuhan. Telah memberikan kesempatan untukku bicara kepadamu. Iya, ini dirimu yang sering kamu nomor duakan. Dirimu yang sering kamu lupakan.  Bahkan, mungkin kita belum pernah saling bicara. Untuk itu, 'Salam kenal' untuk diriku yang sedang membaca surat ini. Sekarang mari kita mulai saling bicara.

Di awal aku ingin mengucapkan 'Selamat', selamat karna kamu telah menemukan kepingan impian yang harus kamu kejar. Iya, akhirnya setelah sekian lama kita menemukan apa yang benar kita impikan. 

Masih teringat jelas ketika dulu kita hanya mengikuti arus dan tak punya arah yang jelas untuk dituju. Tapi sekarang kita sudah punya. Kita punya satu arah yang ingin dituju dan kita harus perjuangkan bagaimanapun caranya, Jangan lupa itu. Mimpi itu mahal dan tak semua orang berkesempatan memilikinya.

Selanjutnya aku ingin mengucapkan 'Terimakasih' atas segala perjuangan yang telah kamu lakukan. Pasti tidak mudah dan sangat melelahkan. Proses perubahan kamu yang dulunya tertutup, pendiam, kecil dan mencoba keluar dari trauma perundungan yang pernah kamu alami, Sampai akhirnya kita mampu berdiri dan bertahan hingga kini. Selamat atas semua pencapaian- pencapaianmu. Terimakasih tulus untukmu, karena dari sekian banyak pilihan atas perjalananmu, kamu memilih bertahan dan bersabar.

Sekarang, mari kita bicara apa yang akan kita hadapi. Kamu pasti juga melihatnya-kan? begitu gelap perjalanan itu. Karena sekarang kita sudah memasuki dania baru. Pasti takut rasanya, memulai, berpindah dan berjalan di dunia yang baru ini. Sekarang kamu hanya melihat kegelapan yang memenuhi seisi dunia. Bahkan langit yang seharusnya biru, kini sudah menghitam. Seakan semua pencapaianmu sebelumnya, hanya sebuah lentera kecil, rapuh, dan redup. Tapi tidakkah kamu sadar bahwa lentera itu begitu hangat, walau kecil tapi ia bisa menerangi jalan kita. Ia pasti akan setia dan bertahan sampai nanti kita bertemu kehangatan baru. Atau tidakkah kamu berfikir, jika gelap ini tidak pernah hadir, mungkin kita tidak pernah tahu cahaya mana yang setia datang dan menyala untuk menghangatkan dan menyamankan walau dalam bentuk paling sederhana.

Tanpa diberi tahupun pasti kamu sudah tahu, jalanmu pasti akan lebih berat. Tapi kamu mungkin lupa, kalau kamu pernah kuat, kuat dan pernah sabar. Sekali lagi. asal mau bertahan dan terus bersabar. Semesta punya caranya bagi orang yang mau berjuang. Adakalanya kita akan berjalan lurus tanpa hambatan, kadang bertemu tikungan tajam, jalan berlubang, tanjakan curam, turunan tajam, jalan setapak, atau mungkin bertabrakan dengan seseorang, tapi jangan lupa, ada juga tempat istirahat. Kamu bisa berhenti sebentar di sana. Sekedar melepas lelah kemudian kembali berjalan. Perjalanan juga tak selamanya harus berlari, adakalanya jalan perlahan atau bahkan berhenti sebentar. Tak masalah sampai belakangan, hidup ini bukan pertunjukan balap liar.

Untuk keberhasilan perjalanan panjang nanti, mari bahagia bersama-sama. Untuk kegagalan-kegagalan dalam perjalanan nanti, mari bersedih bersama-sama. Berhasil dan gagal itu hal biasa. Mereka akan silih berganti datang untuk berkunjung, entah hanya sekedar lewat dan menyapa, atau akan menetap begitu lama, kita tidak akan tahu. Tapi aku mohon untuk bertahan, tetap berjalan, sampai nanti saat kita benar bertemu di ujung perjalanan. Aku tunggu kamu dengan senang di depan sana. 

Salam terhangat, dari dirimu yang akan selalu menemani.

 Jangan lupa istirahat.

Kotak SuratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang