Surat Untuk Sahabat

24 1 0
                                        


Aku menulis semua ini secara spontan. Di pinggir tebing lautan dan disaksikan matahari yang segera berpamitan. Surat berisi sebagian rasa yang ingin aku sampaikan. Surat khusus yang aku buat untuk seseorang, Surat ini untuk sahabat pertamaku. Yang pasti aku ingin berterimkasih pada Tuhan, karena telah berkenan menciptakan dan mempertemukan kami di bumi. Lewat dirimu, tuhan memberikan warna-warni kehidupan. Sekarang aku berharap tuhan melakukannya sekali lagi. Mempertemukan kita lalu kembali bercengkerama seperti dulu.

Kalau diingat lagi sebenarnya aku bingung bagimana kita bisa akrab. Kita tidak pernah satu kelas, waktu SD juga tidak satu sekolah, baru bertemu mungkin di kelas dua SMP dan dipertemukan karena kamu adalah teman anak teman ibuku, ribet ya, hehe. Tapi aku bersyukur akhirnya bisa bertemu denganmu. Entah apa yang bisa membuatmu betah berteman dengaku yang tidak popular, tidak kaya, tidak keren, tergolong anak pintar juga tidak. Bahkan kamu yang sering melakukan banyak hal. Menguatkanku ketika mendapat perundungan. Tentang perayaan pertama ulang tahunku, berkat dirimu akhirnya aku bisa merasakan serunya perayaan hari ulang tahun. Disiram air, tepung, telor, setelahnya tertawa bersama. Menemani setiap berangkat dan pulang sekolah, aku tidak lagi jalan sendirian. Cerita tentang remedial bersama pelajaran matematika, ehehehe. Dan tentang semua yang membuat masa SMPku tidak menjadi mimpi buruk.

Aku juga ingin minta maaf, karena tidak bisa menguatkan dirimu ketika ayahmu tiada. Sungguh aku bingung waktu itu bagaimana harus bersikap. Kata-kata apa agar bisa membuatmu tegar. Jadi saat itu aku hanya bisa diam. Tapi aku bersyukur kamu bisa kuat. Kamu memang hebat.

Sudah 15 tahun sejak hari kelulusan kita. Masih teringat jelas tentang janji yang pernah kita buat, janji untuk menjadi kuat dan berani menggapai mimpi-mimpi. Sekarang aku sudah kuat, dan banyak mimpiku yang telah tercapai. Aku ingin berterimakasih, karena sejak janji itu dibuat aku punya tekat untuk bertahan dan tetap berjalan.

Bertahun-tahun kita hilang kontak, bagaimana kabarmu disana? Aku harap kabarmu baik, karena disini aku juga baik-baik saja. Sekarang aku masih bertahan dan berjalan untuk mengejar mimpi-mimpiku, aku harap kamu juga begitu, mungkin harus karena janji itu mengikat.

Doaku pada tuhan agar mengeluarkan kuasanya untuk menyampaikan pesanku di dalam surat tak beralamat ini.

Untukmu orang pertama yang melukiskan warna persahabatan dalam kanvas kehidupanku, Terimakasih banyak.

sahabatmu

Kotak SuratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang