Surat 2 Untuk Ibu

19 1 0
                                    

Juni 2018

Selamat pagi

Surat ini aku tulis pada pukul 2 malam. Tidak bersama siapapun hanya sendirian dan memang ingin sendirian.

Hampir tiga tahun sudah berlalu. Aku disini masih dengan rasa yang hampa. Aku tidak ingin rasa ini terus merasuk dan menetap dalam tubuhku. Bersama surat kedua ini aku izin untuk tidak pulang. Izinkan aku untuk pergi lebih lama untuk mencari sesuatu yang hilang. Biarkan aku pergi sendirian dan berjalan sendirian sebentar saja. Untuk penyembuhanku dan menemukan arti rindu. (bagian ini akanku potong dan tidakku kirimkan)

Mungkin ibu agak kaget ketika membaca surat ini. ya ini surat kedua yang aku kirim. Kalau ditanya "kemana surat pertamanya?", kemarin aku mendapat kabar dari tukang pos katanya surat "pertamaku sudah terikirim sesuai alamat yang tercantum dalam surat." Yaa mungkin ini salahku karena keliru waktu menulis alamat rumah, tapi memang juga rumah kita belum memiliki alamat. Tak usah dipikirkan untuk surat pertama, tak ada yang penting disitu.

Bu disini aku baik-baik saja. Masih sehat dan lingkungan terasa makin nyaman. Tapi untuk liburan besok aku minta izin untuk tidak pulang. Bukannya apa, tapi karena liburan kali ini sebentar dan ada KKN yang harus aku persiapkan juga. Sayang di ongkosnya kebuang percuma, mending dipake buat di rumah aja.

Selamat lebaran ya bu, mohon maaf lahir batin, titip salam juga buat orang disana.

Disini aku baik-baik saja, tak usah khawatir.

Aku izin ya untuk tidak pulang kali ini,

Daahh aku sayang ibu

Kotak SuratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang