Persamaan kita itu sepertinya tak ada, banyakan perbedaan nya. Jadi mau gimana lagi? Semuanya gak akan berjalan dengan baik^^
_kmlh09_
Happy Reading"Shhh" Desis Erika saat Rena membelitkan kain pada lengannya.
Aksa yang melihat itu merasa bersalah karena Erika terluka akibat melindungi anaknya, lihatlah bahkan anak nya kini masih berada dipangkuan Erika entah kenapa anak nya itu tak mau menjauh dari Erika.
"Cakitt?" Tanya anak Aksa mendengar ringisan Erika bahkan tadi saat awal Erika terluka, anak nya Aksa ini yang paling keras nangis.
"Ihh comel banget sih.. Enggak kok tante gak papa" Ucap Erika sambil mencubit gemas pipi anak nya Aksa juga mengelap sisa air mata di pipi anak itu.
"Erika bagaimana kalau kita ke rumah sakit saja, saya khawatir lukamu parah dan dalam" Ucap Aksa. Sebenarnya dari tadi Aksa sudah memaksa untuk membawa Erika ke rumah sakit, tapi gadis ini terlalu keras kepala.
"Iya Erika. Takut nya lukamu infeksi juga" Ucap Rena menambahi untuk membujuk Erika agar mau dibawa ke rumah sakit.
"Gak usah. Sesuai prediksi aku luka ini belum sampe ke lapisan dalam masih bagian luar kok. Dan darah aku yang keluar itu gak masalah, aku gak bakalan sampe kekurangan darah soalnya tekanan darah ku tinggi hehe" Santai Erika sambil menatap kedua orang yang membujuk nya itu. Aksa yang berdiri dihadapannya dan Rena yang berada di samping nya.
Kejadian beberapa waktu yang lalu adalah Aksa yang sedang bertarung melawan 4 orang teman si penculik dan Erika dengan santai malah asik nonton di pinggir agar tak kena baku hantam. Ia bahkan menyoraki Aksa agar menghajar para penculik itu, mereka malah terlihat seperti sedang adu jotos di atas ring, dan lagi anak Aksa malah ikutan tingkah Erika yaitu menyoraki.
Hingga kesenangan Erika menonton pertarungan Aksa yang sengit harus Ia lupakan karena si penculik pertama yang tadi menodongkan pisau pada anak Aksa kini mendekatinya bahkan sudah kembali membawa pisau yang tadi sudah Aksa lempar jauh.
Erika berdiri dari duduknya yang tadinya sedang memangku anak Aksa dan sekarang Erika memeluk anak Aksa agar tak melihat ke depan hingga kepala anak itu bersembunyi di dadanya.
"Mau apa pak, mendingan ikutan tuh berantem di sana kasian temen-temen bapak mau kalah" Ucap Erika saat penculik itu sudah didepannya dan menodongkan pisau itu kearah nya.
Penculik itu mengernyit heran tapi Ia kembali menatap garang Erika. "Urusan gue sama anak itu, berikan dia dan nyawa lo selamat" Tegas si penculik.
Erika sempat melirik Aksa yang juga terlihat mencuri penglihatan pada nya disela pertarungannya, dan Erika menggunakan isyarat tangannya pada Aksa untuk tenang Ia akan melindungi anak Aksa ini.
"Bapak nih ya kalo mau tau, nyawa itu ada di tangan tuhan. Jadi nyawa saya aman-aman aja sampe tuhan mau ngambilnya nanti dan sepertinya saat ini bukan waktunya nyawa saya pergi pak. Jadi udah lah mendingan bapak bantuin temen bapak, soalnya papa nya anak ini jago berantem nya. Liat tuh" Ucap Erika seakan ia bukan dalam keadaan bahaya. Padahal pisau sudah tertodong pada nya.
"Gue gak peduli, gue cuma butuh anak itu mati. Jadi berikan anak itu" Meski geram karena balasan Erika yang terus menerus seakan ancamannya angin lalu, penculik itu akhirnya semakin mendekat kan pisau itu pada Erika.
"Ya udah kalo bapak mau nya gitu coba gimana caranya supaya anak ini mati tapi tanpa saya berikan dia pada bapak" Tantang Erika.
"Cihh" Decih penculik itu lalu Ia mengayunkan pisau itu pada punggung anak Aksa tapi Erika berhasil menangkis.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Me [END]
RandomCERITA ANTIMEANSTREAM.. Kisah Erika Kanaya. Hanya seorang gadis sederhana dengan berjuta kesederhanaan dan pembawaan santainya untuk menghadapi setiap hal yang ia hadapi. "Saya mau ngelamar kamu" lontar nya dengan begitu mudah. "Astagfiullah, ba...