Kamu tetap yang menjadi pilihan utama✓
_Kmlh09_
Happy Reading
Aksa Arwijaya, duda anak satu itu kini tengah berkutat dengan pekerjaan dikantornya yang menumpuk. Sangat sibuk! Itulah yang mengisi keseharian Aksa. Meski selalu mencoba meluangkan waktu untuk Gean tapi dengan bertambahnya umur Gean bocah itu juga tidak terlalu bersikap manja untuk Aksa selalu ada bersama bocah itu, malah bocah itu terkesan tak peduli akan kehadiran Aksa kecuali mungkin jika benar-benar merindukannya.
Untuk Gean sendiri karena bocah itu sering bersama Fania jadi Aksa bisa tenang, karena Gean tidak akan terus terusan mau menempel padanya. Bagaimanapun anak itu juga mulai terbiasa dengan Fania meski tetap bocah itu lebih terlihat ceria bila bersama Erika.
Ahh ia masalah Erika..
"Permisi pak"
Aksa menoleh kearah pintu terbuka dan bersamaan dengan itu ponselnya berbunyi membuat Aksa beralih ke ponselnya ternyata Bunda nya.
"Iya bun kenapa?" Tanya Aksa saat mengangkat telfon dan ia kembali menatap kearah pintu ternyata sekretarisnya yang masuk dengan menuntun Gean disampingnya ikut masuk juga.
"Gean sudah naik keruangan kamu? Bunda tadi titip di sekretaris kamu dibawah. Bunda harus nganter ayah ke luar kota dadakan banget soalnya. Fania juga lagi ke luar kota ngurusin kerjaannya jadi bunda anterin ke kantor kamu aja" jelas bundanya dan Aksa juga menyuruh sekretarisnya meninggalkan Gean di sofa ruangannya saja lalu menyuruhnya pergi dengan isyarat.
"Iya bun Gean udah disini kok" balas Aksa
"Yaudah kalo gitu. Bunda cuma beberapa hari diluar kota nemenin ayah jaga diri kamu sama Gean juga inget jangan terlalu deket sama Fania ataupun si ulet keket temen dosen kamu itu" amanat dan peringat Irene.
Aksa hanya berdehem dan menutup panggilan. Itu peringatan yang selalu bundanya ingatkan jika ada hal yang membuat Aksa harus berurusan langsung dengan Fania ya seperti sekarang jika bundanya tak ada otomatis yang akan mengantar Gean ke rumah Fania ya dia karena biasanya bundanya yang melakukan itu. Bahkan tak sekalipun bundanya membiarkan Fania untuk menginjakan kaki dirumah mereka seperti membiarkan Fania menjemput sendiri Gean jadi mereka memutuskan akan mengantarkan Gean langsung ke rumah Fania jadi Fania tidak akan repot-repot ke rumah mereka.
Jika masalah Serli, dosen baru di kampus tempat ia mengajar itu sejak beberapa bulan terakhir dimana wanita itu bertemu dengan bundanya karena Aksa akan membantu mengantarnya pulang, bundanya juga selalu mengatakan untuk jangan terlalu dekat-dekat dengan nya jadi Aksa juga cuma bisa mengiyakan saja.
Padahal kenyatannya tanpa bundanya mengatakan pun, Aksa selalu melakukan batasan tersebut karena ia sendiri sebenarnya masih fokus pada Erika meski ia sendiri tau sepertinya ia dah Erika benar-benar sudah selesai apalagi ini sudah lama ia tak berhubungan apapun dengan Erika bahkan hanya lewat media pun tidak!.
"Gean baru pulang sekolah?" Tanya Aksa dan hanya diangguki bocah itu.
Aksa menghela nafas, putranya memang hanya menjadi robot sepertinya jika dihadapan dia, dan yang lainnya. Kecuali di hadapan Erika dia baru bersikap manis entah apa yang membuat bocah ini melakukan hal itu.
"Udah makan belum?" Tanya Aksa lagi kini ia sudah disamping putranya.
"Belum. Nenek bilang Gean makan sama papa" jelas Gean membicarakan yang Irene bilang tadi sepertinya sebelum meninggalkan Gean disini.
"Kalo gitu kita makan bareng ya, papa juga emang belum makan. Yuk" balas Aksa dan berdiri dari duduknya mengajak Gean untuk makan diluar.
Gean ikut berdiri namun diam menghadap Papa nya itu membuat Aksa yang menunggu Gean memegang tangannya untuk bergandengan malah menatap bingung anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Me [END]
RandomCERITA ANTIMEANSTREAM.. Kisah Erika Kanaya. Hanya seorang gadis sederhana dengan berjuta kesederhanaan dan pembawaan santainya untuk menghadapi setiap hal yang ia hadapi. "Saya mau ngelamar kamu" lontar nya dengan begitu mudah. "Astagfiullah, ba...