Part 37

211 21 2
                                    

Keraguan selalu ada, ketakutan juga selalu menghampiri. Namun sebagai manusia kita hanya perlu mengatasinya dengan melawan semua itu. Hadapi dan jalani tanpa disesali.
:)

_Kmlh09_


***

Waah udah kebagian ini aja ya, part 37 menurut aku bagian yang paling aku suka, kenapa? Kalian bisa baca dulu aja ya hehe..

Dan makasih untuk yang udah mau baca cerita aku bahkan hingga sejauh ini. Oke ini hanya untuk pembuka aja mau nyapa nyapa yang baca hehe,, oke deh jangan panjang-panjang pembukanya. Oh ya nanti dibawah jangan lupa baca juga ya itu sangat membantu jika kalian bener bener baca sampai akhir makasih:)

Happy Reading


Dara akhirnya menghela nafas pelan. "Apa yang ingin bapak ketahui?" Dia mengalah.

"Kamu benar mau menceritakan semuanya?" Tanya Aksa diangguki Dara dan wanita itu melirik ke arah jam tangannya.

"Saya masih ada waktu jadi ya bisa" ujar Dara.

Aksa langsung sedikit tertohok sekarang dia malah merasa tidak ada kerjaan disini, apalagi mendengar seorang mahasiswi berbicara soal waktu dengannya. Terlihat dia memang gak ada kerjaan saja.

"Kenapa jika pertanyaan tentang Erika dimasa lalu dan juga tentang keluarganya. Semua tentang Erika sepenuhnya, kalian tidak mau memberikan saya jawaban. Saya hanya membutuhkan penjelasan dari kalian agar kebingungan saya bisa terjawab saya tidak bisa mendapatkan jawaban dari orangnya langsung"

Dara kini mengerti maksud Aksa. Lelaki itu penasaran dengan Erika!  Tapi ia juga pernah disuruh Erika untuk tak perlu membahasa kehidupan pribadinya pada orang lain. Erika malas jika harus dikasihani saat orang tau cerita dirinya.

"Baiklah saya mulai tentang orang yang Erika suka emm," ujar Dara pertama-tama akhirnya akan memulai menjelaskan.

"Kak Fardhan, lelaki pertama dan terkahir yang Erika suka dia gak cerita siapapun lagi jika dia menyukai orang lain" ujar Dara membuat Aksa terdiam. Marah? Cemburu? Atau merasa harus benar benar mundur dan tak perlu berusaha lagi?

"Jadi Erika masih menyukai nya?" Tanya Aksa membuat Dara sedikit tersenyum

"Saya gak tau pasti, perasaan gak pernah bisa ditebak. Bisa iya bisa enggak. Yang pasti dibanding lelaki manapun kak Fardhan satu-satunya lelaki yang membuat Erika terlihat berbeda" ujar Dara

"Berbeda?" Tanya Aksa penasaran.

Dara mengangguk. "Bapak tau kehidupan Erika tidak semulus kelihatannya apalagi jika melihat sikap Erika orang selalu beranggapan Erika tak pernah memiliki beban?" Tanya Dara membuat Aksa sedikit berfikir dan mengangguk.

Jika mengenal Erika dari sikapnya orang memang akan beranggapan Erika hidup dengan tenang dan santai tanpa permasalahan.

"Terlepas dari itu Erika memiliki ceritanya sendiri, sama seperti orang lain dia memiliki kisah menyedihkannya sendiri" ujar Dara.

"Keluarganya?" Tanya Aksa menebak Dara sedikit mengernyit akan tebakan Aksa itu.

"Bapak tau soal kisah keluarga Erika?"

Aksa menggeleng."Erika tidak pernah bercerita ini tebakan saya saja. Kebetulan ibu saya pernah melihat Erika bertengkar dengan ayahnya di restoran dan ibu saya memberitahu sedikit tentang yang terjadi, saya pikir Erika mungkin memang memiliki masalah dengan keluarganya" jelas Aksa dan Dara mengerti, Erika pernah bercerita soal kejadian itu padanya.

This Is Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang