"terlepas dari perasaan saling menyukai apakah bertahan cara terbaik untuk bahagia? Atau pengorbanan yang harus kembali dilakukan?"
_Kmlh09_
Happy Reading
Erika tengah melamun di dalam mobil yang dikemudikan oleh Fardhan. Dia memikirkan kondisi ibu nya namun karena abangnya tak menghubunginya itu berarti tidak ada masalah apapun lagi selain ibu yang terbaring koma. Kekhawatiran Erika terus terpancar namun dia juga berusaha untuk tetap tenang.
"Er" Panggil Fardhan membuat Erika menoleh kearah lelaki itu.
Fardhan juga menoleh sebentar pada Erika dan memberikan senyum manis nya seakan meyakinkan Erika semuanya akan baik-baik saja. Erika membalas tersenyum namun kini Erika malah meneteskan air matanya.
Lagi dan lagi hanya Fardhan yang bisa membuat nya menunjukan diri nya. Selain ibu, dan Dara hanya Fardhan yang selalu melihat sisi lain Erika.
"Eh eh kok malah nangis" Ujar Fardhan sambil memberikan tisu yang ada dihadapannya pada Erika.
Erika menerima itu dan terkekeh. "Aku cengeng ya kak, padahal tadi aku juga nangis dihadapan kakak" Ujar Erika sambil menyeka air matanya.
Tadi saat Dara menelfon tentang Gean yang bersamanya, Erika sendiri yang masih syok akan kabar tentang ibu nya menangis dihadapan Fardhan. Cukup lama namun ia berusaha menahannya lagi saat ingat Gean ada bersama Dara.
"Gak kok kamu gak cengeng. Kakak ngerti kenapa kamu seperti ini, jika memang ingin dikeluarkan gak masalah tapi kalo alasannya barusan karena liat kakak terus kamu nangis itu gak boleh ya" Jelas Fardhan membuat Erika terkekeh.
"Ini ketujuh kalinya aku bareng berdua sama kakak dalam satu kendaraan" Ujar Erika membuat Fardhan sekilas menahan tatapannya pada gadis disampingnya itu lalu kembali fokus kedepan.
"Diitung segala" Heran Fardhan
"Bukan diitung cuma keitung karena emang jarang jarang aku bareng sama kakak berdua kayak gini sejak dulu" Ucap Erika membuat Fardhan mengangguk mengiyakan saja.
"Bisa gak kamu juga seterbuka ini sama orang Er. Dan selalu terbuka setiap saat jangan meluapkan hanya karena memang semuanya sudah menumpuk. Jika ada hal yang ingin membuat kamu menangis ya nangis dong, kalo ada yang bikin kamu marah ya marah lah. Jangan cuma kamu tanggepin senyuman dan dengan sikap santai seolah kamu gak punya ekspresi lain" Tutur Fardhan
"Aku gak pernah terlalu percaya sama orang. Sulit untuk melakukannya, dan itu alasannya kakak juga tau hal itu kan" Balas Erika dan Fardhan kembali mengiyakan.
Fardhan memang tidak terlalu tau tentang Erika seperti Dara, hanya saja Fardhan juga memiliki beberapa hal yang cukup ia ketahui soal kebiasaan dan pola pikir gadis disampingnya ini.
"Kamu tadi marah sama ayah anak yang mau kamu tolongin, kamu mengekspresikan hal yang jarang kamu perlihatkan pada orang lain. Berarti kamu mempercayainya?" Tanya Fardhan membuat Erika mengingat kejadian saat tadi bertengkar dengan Aksa.
"Nggak kok, terlalu rumit jika aku ceritain. Hanya saja aku dan dia sedikit memiliki keterhubungan yang rumit" Balas Erika
"Hubungan sulit maksud kamu dia orang yang deket sama kamu?"
"Haha bisa di bilang begitu tapi sepertinya sekarang semuanya sudah berakhir" Balas Erika tidak berusaha menutupi apapun dari Fardhan.
"Dia sepertinya sudah punya orang lain. Dan kamu bilang tadi dia istrinya jadi karena istrinya kembali hubungan kalian berakhir begitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Me [END]
DiversosCERITA ANTIMEANSTREAM.. Kisah Erika Kanaya. Hanya seorang gadis sederhana dengan berjuta kesederhanaan dan pembawaan santainya untuk menghadapi setiap hal yang ia hadapi. "Saya mau ngelamar kamu" lontar nya dengan begitu mudah. "Astagfiullah, ba...