"kau ingin kemana?" Seulgi bertanya ketika melihat Lalisa tengah membenahkan pakaian nya. Ia terlihat begitu rapi, seperti nya ia akan pergi.
"Aku akan pulang unnie, ini sudah empat hari. Aku takut mereka akan marah jika aku menunda kepulangan ku. Mianhe, aku lupa memberi tau mu"
Lalisa tersenyum manis. Ia begitu merindukan keluarga nya, dan ia juga masih menghawatirkan keadaan Jennie. Apakah Jennie selamat? Itu selalu menghantui fikiran nya.
Kau ini sebenarnya apa Lalisa? Kau berwujud manusia tapi hatimu seperti malaikat. Jennie meninggalkan mu dalam bahaya dan kau masih menghawatirkan keadaan nya? Jika aku menjadi dirimu aku lebih memilih tinggal bersama seulgi yang baik.
Berbeda dengan seulgi, wajah nya berubah menjadi murung. Air mata nya kembali mengalir. Kini hati nya mengalami sakit yang lebih dalam.
Ketika ia berfikir, jika Lalisa pulang apa yang akan terjadi? Apakah Lalisa akan di sayangi karna menolong Jennie? Atau Lalisa akan mati rasa karna mendapat sebuah cacian lagi?
"Aniyo.... Jangan kembali lisa-ya. Unnie mohon, unnie... Unnie takut kau akan terluka lagi. Unnie tak siap menerima kabar buruk lagi. Belum hilang rasa sakit itu lisa..."
Seulgi memohon dengan sangat pada Lalisa. Dia bahkan sudah frustasi hanya dalam beberapa detik setelah mendengar ucapan Lalisa.
Segitu besarkah rasa sayang mu seulgi? Tolong bantu dia, dia butuh kau sebagai sandaran nya. Kau adalah orang yang paling mengerti keadaan nya setelah Jungkook.
"Aku tak bisa unnie... Bagaimana pun mereka adalah keluarga ku. Seburuk apapun perlakuan mereka, aku tetap harus kembali. Mereka rumah ku di dunia ini unnie. Mianhe, tapi aku tak bisa untuk tetap tinggal."
Lalisa jadi teringat dengan Jungkook. Setiap kali Lalisa ingin pulang ke rumah nya, Jungkook akan memohon kepada Lalisa agar tak kembali ke mansion mewah itu.
Bahkan itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu, sejak Jungkook mengetahui keadaan Lalisa. Jungkook akan menangis ketika mendengar Lalisa tengah bersama keluarga nya di mansion.
Mengingat kata mansion Lalisa selalu berhasil membuat emosi nya tertarik. Ia tak bisa berbuat apa apa. Dahulu pernah Jungkook mencoba untuk menolong Lalisa ketika Lalisa di pukuli menggunakan kayu.
Tapi berakhir ia di usir dan di seret oleh belasan bodyguard. Lalisa juga berakhir tak masuk sekolah selama seminggu. Saat itu tak ada yang mengetahui keadaan Lalisa.
Bahkan setelah Lalisa masuk kembali ke sekolah, Jungkook masih belum tau alasan Lalisa tak masuk. Ia selalu menghindar jika Jungkook bertanya.
Saat ini Jungkook telah menghilang seperti sebuah kebenaran. Kebenaran akan menghilang di gantikan sebuah kebohongan. Itulah hidup Lalisa.
Setelah kepergian Jungkook seminggu yang lalu, Jungkook tak pernah mengirim kan kabar, bahkan sekedar membaca pesan dari Lalisa pun tidak.
Pikiran Lalisa sudah negatif, ia tengah menahan resah selama seminggu karna Jungkook menghilang begitu saja.
Nyata nya Jungkook tidak hilang. Ia tengah sengaja mengerjai Lalisa dan akan memberikan sebuah kejutan besar di hari kepulangan Jungkook.
Bahkan Jungkook telah memulai mencari boss dari pembunuh Sehun agar nanti ia bisa langsung menjebloskan nya ke penjara.
"Aniyo... Unnie mohon lisa-ya... Unnie mohon... Kau bisa jadikan unnie sebagai tempat mu pulang di dunia ini. Tak perlu kembali ke neraka itu. Kau akan tersiksa Lisa-ya. Unnie tak mau mendengar kabar itu... Unnie tak mau terus di hantui rasa bersalah karna tak bisa membantu mu.."
Kali ini Seulgi memohon dengan memeluk erat tubuh Lalisa. Ia benar benar khawatir sekarang, ia juga tengah frustasi karena bayangan keadaan Lalisa nanti muncul di otak nya.
Bayangan itu menggambarkan Lalisa tengah di caci maki, di tampar, di pukul, di tentang dan bahkan di banting. Suara ringisan Lalisa yang terlihat itu begitu menyayat hati seulgi.
Seulgi hanya berharap jika tak bisa menahan Lalisa, tolong Tuhan jaga dan beri kebagiaan pada Lalisa di hari berikutnya.
"Tenang lah unnie... Aku akan baik bak saja. Aku pulang karna aku lelah unnie. Aku ingin mendapat kan ketengan nanti. Aku harus bertemu mereka karna aku merindukan nya. Aku ingin menatap mata teduh milih eomma, aku ingin mendengar tawa dari unnie unnie ku."
Lalisa sudah bertekad, ia akan pulang dan melepaskan rindu yang menyiksa nya. Bagaimana pun Lalisa tetap merindukan keluarga iblis itu, mau sebanyak apapun sakit yang di terima, Lalisa akan pulang.
Seseorang pernah berkata pada nya 'tuhan memberikan Manusia cobaan untuk melihat seberapa besar keteguhan dan keimanan nya. Jika kau mendapatkan siksaan dan bertahan hingga berakhir, tuhan akan menjadikan mu manusia yang mulia'
Karna kalimat itulah Lalisa ingin kembali ke mansion. Ia ingin tuhan menganggap nya manusia yang baik dan mulia.
Ia memang lelah, tapi tak bisa berhenti karna ia telah berada di akhir perjuangan. Semua kerja keras nya akan hancur jika ia memilih menyerah pada keluarga nya.
"Kau tak bisa mengatakan kau akan baik baik saja di saat rumah mu membenci. Kau tak bisa mengatakan kau baik baik saja ketika kau telah berada di ambang perjuangan dan kata sakit."
Lalisa mengangguk, memang ia tak yakin akan baik baik saja nanti, perasaan nya tak pernah salah selama dia hidup. Sesuatu seperti mengatakan bahwa ini akhir dari perjuangan sia sia milik nya.
Tak sia sia sebenarnya. Karna sebentar lagi kebenaran akan terungkap.
"Ketika nanti aku kembali dan tak bisa bertemu dengan mu lagi, bisakah kau berjanji unnie? Berjanji lah untuk terus bahagia tanpa aku di sampingmu. Cari lah seseorang sebagai pendamping mu. Jangan hanya menunggu aku untuk menjadi adik mu dan menemani mu hingga maut memisahkan."
"Cari pendamping yang mencintai mu, cari pendamping yang akan memberikan ku keponakan yang cantik dan tampan. Aku menyayangimu, Sangat."
Seulgi sudah tak kuat menahan nya lagi. Air mata yang sedari tadi masih berusaha di tahan akhirnya keluar dengan deras.
Tangan nya telah mencengkram kuat kaos Lalisa. Isakan nya yang terdengar begitu jelas mulai keluar.
Bahkan hanya sekedar untuk membalas ucapan Lalisa ia tak bisa. Suara nya tertahan akibat tangis nya yang begitu menyiksa.
"Aku mengagumimu unnie. Sangat sangat menyayangimu. Jaga diri mu baik bak. Jangan sakiti lagi tubuhmu. Orang bijak selalu menyayangi diri nya."
Setelah nya Lalisa pergi dengan tangis yang di bawa. Seulgi Tumbang di tempat saat melihat Lalisa menjauh.
Tanpa mereka sadari beberapa orang dengan balutan jas hitam mengikuti kepergian Lalisa.
8 April 2021
Sebelum nya aku mau ngasih tau kalo akun ini ada empat orang yang make. Kadang yang balas komentar bukan pemilik asli nya atau pembuat akun, tapi orang lain yang juga megang akun ini.
Ada dua cerita yang udah di tulis setengah, dan aku bingung mau publish atau engga.
Kalian mau aku publish cerita itu atau aku anggurin aja?
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFORE I LEAVE
Fantasymaaf jika aku penghancur bahgiamu~ Lalisa Cover by @soyyaasou_ Pict by pinterest