Buk~
Seulgi langsung menendang pintu hingga jebol, ia masuk ke dalam tanpa memperdulikan orang lain.
Semua masih diam, hingga beberapa menit bahkan mereka hanya diam. Mereka masih shock.
Baru tadi Lalisa mereka lihat, kini adalah saat saat terakhir Lalisa bisa di lihat oleh mata. Ia akn menghilangkan di telan bumi.
Semua hanya tertinggal kenangan. Jika itu kenangan yang baik maka tak akn menjadi masalah, namun semua kenangan Lalisa adalah hal buruk.
Di mulai sakit karna hujan hingga sakit karna keluarga. Semua kenangan pahit yang di rasakan oleh manusia Lalisa pernah mengalami nya.
Dari semua yang ada di sana, Jennie lah yang paling terpuruk. Jennie adalah orang yang membuat Lalisa berlumuran darah bahkan sebelum mengalami kecelakaan.
Jennie adalah orang yang memfitnah Lalisa. Pernah dengar sebuah pepatah mengatakan 'fitnah lebih kejam dari pembunuhan'?
Itu benar, bahkan Lalisa mendapatkan bonus, ia menjadi sasaran empuk dari amarah Siwon, dan menjadi korban pembunuhan.
Hebat bukan? Yah hebat... Lalisa benar benar hebat. Semua salut pada Lalisa. Semua orang bangga pada nya.
Jennie akhir nya tersadar. Di bangkit dari duduk nya lalu melangkah mendekat pada dokter itu. Tatapan matanya begitu mengintimidasi.
Plak~
Buk~Apa apaan ini? Jennie memukul dan menampar dokter itu. Darah mengalir dari sudut bibir nya. Ada apa dengan Jennie? Dia marah pada dokter yang tak bersalah? Gila kau Jennie...
"Kenapa kau membuat dia pergi?!!! Katakan bahwa kau yang telah membunuh adik ku bukan?!! Aku akan menuntut mu!!!"
Jennie mengguncang kan tubuh dokter itu hingga membuatnya terbentur dinding pintu. Semua terlihat berputar karna Jennie mengguncang nya.
Nyonya jeon pingsang dan pergi bersama tuan Jeon. Jungkook tengah menahan amarah nya. Ia tak ingin membuat masalah saat tengah berduka.
Jungkook memilih masuk ke dalam ruangan di mana terdapat seulgi dan tubuh kaku Lalisa.
Jennie masih marah marah di depan. Bahkan dokter itu sudah berlumuran darah karna pukulan Jennie.
Di tambah Siwon juga memukul nya. Para suster telah berdatangan untuk mencegah terjadi nya kekerasan.
Berbeda lagi dengan seulgi dan Jungkook. Mereka sedang menangis di dalam ruang operasi. Nyonya dan tuan Jeon datang memasuki ruang operasi yang hening.
Beberapa saat lalu nyonya jeon telah sadar dari pingsan nya. Ia memberontak ingin bertemu dengan Lalisa. Dengan terpaksa tuan Jeon menuruti permintaan nyonya jeon.
"Lisa-ya.... Wae... Kenapa kau tak menepati janji mu? Hiks~ kau... Kau bilang akan baik baik saja jika kembali.... Hik~" akhir nya seulgi memecah keheningan yang melanda.
Tetesan air mata tak ada yang berhenti dari ke empat orang itu. Tuan Jeon bahkan juga menangis.
"Aku... Aku semakin merasa bersalah jika hiks~ begini lisa-ya.... Kembali lah... Aku mohon.... Hiks~" seulgi menggemgam erat tangan Lalisa. Tubuh nya terasa begitu dingin.
Seulgi terkejut karna tubuh Lalisa seperti es. Karna tak tega, seulgi melepas jaket yang di kenakan lalu menyelimuti tubuh Lalisa. Berharap Lalisa tak akan kedinginan.
"Lice... Mianhe... Hiks~ mianhe... Aku terlambat. Hukum aku Lice, tapi jangan pergi hiks~ aku tak bisa..." Jungkook memeluk lembut tubuh Lalisa takut takut jika membuat Lalisa kesakitan karna tubuh nya yang benar benar jauh dari kata baik.
"Jongmal mianhe. Tapi tolong... Hiks~ aku benar benar memohon pada mu Lice... Bangun hiks~ jangan tinggal kan aku...."
Para suster yang masih berada di ruang operasi tak tega, hati nya juga merasa sakit. Rasa nya ada ribuan jarum yang menghantam hati mereka.
Belum lagi seulgi yang sudah seperti orang gila. Ia terus menangis, berteriak dan memukul kepala nya karna merasa bersalah pada Lalisa.
"Sayang... Eomma mohon bangun... Hiks~ kau tak lihat eomma? Kau berjanji tak akan membuat eomma Jungkook dan appa menangis sedih bukan? Kini kau membuat kami sedih... Maka bangun lah dan hibur kami"
Nyonya jeon akhir nya buka suara, sedari tadi ia hanya menangis dalam pelukan tuan Jeon. Semua mimpi nya telah musnah.
Pada hal, ia telah menyiapkan studio untuk semua hasil karya nya, Lalisa adalah pecinta seni. Ia adalah pelukis yang hebat. Taka ada yang mengetahui nya.
Hanya Lalisa yang tau sampai tanpa sengaja nyonya jeon melihat Lalisa melukis dengan tangis di taman. Saat itu jam menunjukan pukul tiga pagi.
Nyonya jeon sebenar nya bingung mengapa Lalisa menangis di taman dini hari seperti ini.
Ia keluar untuk mencari pembalut karna pembalut nya sudah habis. Semua pekerja di rumah nya sudah beristirahat, ia hanya takut mengganggu mereka.
"Eomma mohon sayang... Apa kau ingin membuat kau semua menangis? Lihat lah.... Seulgi melukai diri nya sendiri, kau harus memarahi nya bukan? Dan Jungkook, dia menangis. Kau harus mengatainya karna cengeng"
"Bangun lisa-ya... Kau adik unnie yang penurut bukan? Ayo buka mata mu... Unnie tersiksa lagi lisa-ya. Belum sempat unnie menjadi kakak yang baik, kini kau pergi meninggalkan rasa bersalah dan luka"
Jika Lisa beristirahat dengan tenang, berbeda lagi dengan dokter yang menangani nya. Ia bahkan tak bisa beristirahat.
Semua caci makian ia terima pukulan dari yang pelan sampai yang kuat ia sudah merasakan nya dari keluarga Kim.
Jennie dan Siwon masih terus memaki dan memukuli dokter itu. Tiffany menangis dengan tangan yang tak berhenti memukul dada dan kepala nya.
Chaeyoung tengah pingsan dalam dekapan jisoo, sedangkan jisoo sendiri hanya diam seperti patung. Air mata nya masih terus mengalir tadi tubuh nya tak bergerak sedikitpun.
"Siwon-ah!! Jangan gila!! Kau akan membunuh nya jika begini!!" Kakek dari Lalisa datang, menghentikan aksi kekerasan yang di lakukan oleh anak dan cucu nya.
Mereka mendapatkan kiriman berupa dua buah Vidio dari nomor yang tak di kenal. Ternyata itu Vidio yang sebelum nya di tonton keluarga Kim, dua buah bukti kematian Sehun.
Mereka juga sama shock nya dengan yang lain. Beberapa jam setelah mengetahui kebenaran itu, anak buah dari Siwon mengirim kabar bahwa Lalisa mengalami kecelakaan.
Mereka dengan sigap langsung pergi ke bandara, melakukan perjalanan udara selama beberapa jam dari America ke Korea.
Dan setiba nya di Banda kabar buruk kembali datang. Mereka menyatakan bahwa Lalisa tiada akibat fatal nya cedera yang di terima.
Dan di sini lah mereka, menangis bersama sama (kalau di Indonesia nangis berjamaah)
"Balas dendam mu terlalu manis lisa-ya... Bahkan orang lemas karna menangisi aksi mu..." Seulgi membatin dalam diam nya.
Darah sudah mengalir dari hidung nya. Jungkook tak tega melihat seulgi,. Ia memilih untuk menghampiri dan memeluk orang yang sudah di anggap nya kakak.
Memilih pasrah saat jasad Lalisa akan di pindah kan ke dalam ruang mayat. Bahkan keluarga nya tak menyadari jika Lalisa sudah di pindahkan ke ruang lain.
Mereka terlalu sibuk menangis, menghakimi orang lain dan terlalu sibuk dengan rasa penyesalan.
Inilah yang paling menyakitkan ketika seorang yang di siksa dan hanya diam membalaskan dendam nya. Ia tak akan memperdulikan perasaan orang orang yang menyayangi nya ketika tubuh hati dan fikiran nya sudah lelah.
12 April 2021
Udah lama juga bocil ga up. Lagi sakit dia... Tepar, tiga hari in cuman tiduran di kamar. Tadi tiba-tiba nelfon terus nyuru ngetik apa yang di bilang.
Dan ini lah hasil nya. Walau lagi sakit masih bisa aja gitu mikir ide cerita. Suka bingung sama si bocil.
Btw gua ini yang paling tua antara kita berempat yang megang ni akun. Biasa nya bocil manggil gua Suuone.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFORE I LEAVE
Fantasymaaf jika aku penghancur bahgiamu~ Lalisa Cover by @soyyaasou_ Pict by pinterest