24. LA

75 4 0
                                    

Happy reading

_Darimu, aku percaya. Bahwa ada cinta yang mampu membuatku rela untuk mengorbankan nyawa_

🌷🌷🌷

" Terimakasih sudah mau menerima tawaran ini " ucap Laskar yang sedang fokus mengendarai mobil kesayangannya

Hari ini dia membawa mobil karena motornya sedang berada di rumah sakit untuk di servis

" Apa perasaanmu masih sama atau sudah berubah?" Ucap Laskar lagi

" Gua cuma gamau ngecewain mama dengan gua gak pernah nemuin dia. Dan untuk perasaan, percayalah perasaan gua gaakan berubah kalo lo ga buat kecewa gua "

" Apa kamu sudah kecewa saat saya mengakhiri hubungan itu?" Ucap Laskar namun bahasanya menjadi formal

" Kecewa itu pasti, tapi gua tau apa yang lo rasaain waktu itu, dan maaf karena gua gabisa jelasin apa apa waktu itu "

" Kamu gak perlu minta maaf, cukup saya yang minta maaf. Karena ini adalah kesalahan saya yang egois "

" Gua paham kok, gua juga gak nganggep lo salah karena di antara kita memang engga ada yang salah, namun waktunya saja yang kurang tepat "

" Ohh iyaa, saya mau bertanya apa saya tidak akan mendapatkan kesempatan ke dua?" Ucapan Laskar membuat Alleta bingung harus menjawab apa

" Entahlah, gua gaada niatan buat balikan, mungkin jika Allah mengizinkan gua buat ngasih kesempatan ke dua buat lo, itu pasti tidak melalui hubungan semacam ini "

Laskar kurang paham dengan perkataan Alleta. Namun, setelah dia cerna berkali kali di pikirannya, dia mengerti maksud Alleta bicara seperti itu. Dan dia akan meyakinkan baik dirinya sendiri, Alleta, maupun orang lain, jika tak akan ada yang bisa memisahkan dia dan Alleta

" Apakan kamu akan menerima saya sebagai suami kamu?" Ucap Laskar dengan santay

" Ihh Laskar bahasnya ke jauhan ah " ucap Alleta sedikit malu dan sedikit mengeluarkan rona merah di pipinya

Alleta pun langsung menunduk karena dia sangat malu, mengapa Laskar membahas itu sekarang. Bukannya Alleta berharap lebih, namun momennya tak pantas untuk membahas hal seperti itu

" Angkat kepalamu, jangan biarkan mahkotamu jatuh, saya paling tidak suka melihat wanita yang saya cintai menundukkan kepalanya di depan saya " ucap Laskar sambil mengangkat dagu Alleta agar Al mau mengangkat wajahnya kembali

" Baiklah saya tidak akan membahas itu lagi untuk saat ini " ucapan inu sangat melegakan hati Alleta

" Gua mau nanya deh, apa lo sama Johan udah baikan?" Ucap Alleta

" Sebenernya kita ingin membangun ke damaian, dari pihak orang tua kami juga menginginkan hal yang sama. Namun, sulit untuk di lakukan oleh keduanya, baik saya maupun Johan "

" Apakah kamu tau, jika masalah pertama muncul karena seorang cewek?" Ucap Laskar

" Engga, gua gatau emang berawal dari memperebutkan siapa?"

" Sebenernya berawal dari adek perempuan kak Fityan, apa kamu tau adek kelas kita yang bernama Thia atau Septhiana?"

Verra Septhiana Erlangga, 6 mei

Laskaralleta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang