32. LA

54 5 0
                                    

Happy Reading Again!!

" HAH LONDON?"

~
~

1 hari sebelum keberangkatan Laskar

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam " Evita segera membukakan pintu sebab bi Ida sedang mengurus anaknya yang sakit di rumahnya

" Heiii, keluarga Tiyo dateng, yukk masuk dulu " ucap Evita

" Wihhh, berapa bulan kita ga ke sini yaa, tapi gaada yang berubah sih " ucap Tiyo

" Ga lah, apanya yang mau di ubah lagi, udah males dekor rumah terus " sahut Evita

Evita dan Vitara kemudian berpelukan layaknya teletubbies. Ehh maap salah maksudnya layaknya ibu ibu yang sudah lama tak berjumpa

" Yukk duduk dulu, biar aku buatin minum sama manggil papa dulu " ucap Evita

" Aku ikut ke dapur yaa " ucap Vitara

Evita pun mengangguk dan mereka berdua menuju ke dapur untuk membuat minuman dan mengambil sedikit cemilan

Tak lama kemudian Vania datang, dia baru saja pulang dari les melukisnya

" Assalamualaikum " ucap Vani

" Waalaikumsalam " ucap semuanya

" Heii, Bang Laskar dateng " ucap nya lalu menghampiri Laskar dan mencium tangannya

" Bang, Rara ga diajak?"

" Rara ikut kok, lagi di toilet tuh " saat Laskar bilang, bersamaan dengan Aurora yang baru saja keluar dari toilet

" Raraaa "

" Vaniiiii "

Vania pun langsung mendekat ke arah Rara, namun Rara mundur

" Jangan mendekat, saya sudah mandi " ucap Rara

" Gilaa, gaya banget sih lu. Korban tiktok banget yaa " ucap Vania sambil menepuk pundak Rara

Mereka pun saling mengobrol bersama

Di lain tempat, Alleta sedang melamun di balkon kamarnya sambil memegang buku diary dari Laskar

Alleta tidak tau bahwa hari ini keluarga Laskar datang berkunjung. Setelah puas melamun, Alleta kembali membaca tulisan tangan Laskar yang ada di buku diary tersebut

Jika suatu saat aku pergi,
Percayalah aku tidak benar benar pergi darimu.

Jika suatu saat kita terpisah,
Percayalah kita akan kembali bersama.

Dan jika kita sudah bersama,
Percayalah kita akan tetap begitu

~L

Alleta memutuskan untuk menutup buku tersebut, dan meletakkannya di meja sebelah dia duduk

Sekarang kita udah berpisah, apa aku tetap harus percaya bahwa kita akan kembali bersama. Batin Alleta

" WOII KAK DIEM DIEM MULU, TURUN NAPA TURUN " ucap Vania yang tiba tiba sudah ada di depan pintu kamarnya

Saat Alleta membalikkan badan, dia melihat ada Rara di sebelah Vani

" Ehh Rara, kapan dateng " ucap Alleta sambil melangkah mendekat

Rara pun bersalaman dengan Alleta sambil menjawab " Barusan kok kak "

" Laskar nya ikut ke sini ga?" Ucap Alleta reflek

" Cieee masih nanyain bang Laskar " ucap Vani dengan nada menggoda

Alleta yang tersadar dengan ucapannya pun langsung malu

" Ehh engga, maksudnya kamu ke sini sama siapa?" Ucap Alleta mengelak

" Kalo kangen bilang aja kali Al " ucap seseorang yang baru saja tiba di depan kamar Alleta

" Laskar " ucap Al

Laskar pun hanya senyum dan bernafas lega pasalnya Alleta ternyata masih mengingat dia diam diam

" Heh, dua bocil pergi dulu " ucap Laskar

" Anjay bocil " ucap Rara menanggapi perkataan Laskar sambil melangkah pergi

" Canda bocil " ucap Laskar sebelum kedua bocah tersebut benar benar turun ke bawah

Alleta seketika canggung dan tidak tau harus bersikap bagaimana dengan Laskar

Laskar yang seolah olah tau pun langsung masuk ke dalam kamar Alleta dan menunjuk balkon kamar

" Heh siapa suruh masuk masuk " ucap Alleta kaget saat sadar bahwa Laskar udah masuk ke kamarnya

" Yaelah gapapa kali Al, lumayan bisa masuk sebelum gua berangkat " ucap Laskar lalu duduk di kursi balkon yang tadi Alleta duduki

Alleta yang mendengar pun langsung menghampiri Laskar

" Kamu beneran mau ke London?" Ucap Alleta sambil mengamati wajah Laskar

" Ehh kok udah tau, bang Willy Yaa yang ngasih tau " ucap Laskar sambil tersenyum

Ada perasaan sedih di dalam diri Alleta, namun dia tak ingin menunjukkannya dan memilih untuk bersandar di tembok balkon

Kok gua sedih sih, kenapa gua jadi kaya gini. Udah lah Al, biarin dia pergi, dia pengen ngejar cita citanya dan lo ga seharusnya sesedih ini. Ucap Al dalam hati

Tiba tiba ada tangan yang melingkar di pinggang Alleta dari belakang. Alleta terkejut namun tak bisa melakukan apa apa, karena jujur saja dia merindukan pelukan hangat yang membuat dia nyaman berlama lama berada di sana

" Ijinin aku buat meluk kamu yaa, seenggaknya sebelum berangkat aku udah bisa ngerasain meluk kamu " ucap Laskar yang wajahnya ia sembunyikan di leher Alleta

Tanpa sadar, satu tetes air turun dari mata Alleta dan berhasil membasahi pipinya yang bersih.

Alleta cepat cepat mengusapnya, sebab dia tidak ingin Laskar melihat dia nangis karena akan di tinggal Laskar pergi

Namun bukan Laskar namanya jika dia tidak mengerti perasaan Alleta

" Aku sayang kamu "

~

~

Haii Haii Haii
Segini dulu yaa part nya maaf kalo pendek

Ohh iyaa jangan bosen yaa soalnya ini udah menginjak alur ending

Spam Next dong

Ending nya mau happy atau sad yaa? Ketik saran kalian di kolom komentar, nanti aku pilih yang paling banyak

See you next part, papah
Saranghae 🖤

Laskaralleta

Laskaralleta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang