💜 Happy Reading 💜
Keduanya berjalan kaki di trotoar sepanjang Pinghai Road. Dr. Shen menenteng tas, dia tidak berniat untuk kembali ke klinik karena sudah waktunya mengakhiri jam praktek.
Dia sudah berpesan pada Li Qian untuk segera menutup klinik."Ada sebuah kafe tidak jauh dari sini. Milkshake vanillanya enak sekali,"
ujar dr. Shen."Kenapa kita tidak mengendarai mobil?" tanya Zhao Yunlan.
Sore itu cuaca sangat indah. Langit Hangzhou berwarna biru tua dan jingga keemasan. Paduan yang mempesona. Lampu-lampu jalan dan kendaraan yang berlalu lalang menjadi lautan cahaya yang memencar ke sekitarnya.
"Ah, senja yang indah. Sudah berapa lama rasanya aku melewatkan keindahan seperti ini." Zhao Yunlan menarik nafas dalam-dalam.
Dr. Shen tersenyum.
"Kau sudah tahu alasannya kenapa aku tidak memakai mobil." Dia tertawa pelan.
"Kita tidak bisa leluasa menikmati keindahan senja hanya dengan mengintip dari balik jendela."Yunlan mengulum senyum, lantas melirik ragu-ragu pada sang dokter.
"Bukankah itu juga berlaku padamu?"
"Maksudnya?"
"Kudengar kau takut menikah."
Wajah dr. Shen merona di bawah sapuan cahaya senja. Membuatnya semakin menawan.
"Siapa yang mengatakan itu padamu?"
"Orang yang merekomendasikan dirimu."
Keduanya masih terus berjalan, hanya langkah-langkah mereka semakin melambat.
"Aku hanya belum memikirkannya."
"Yah, sama halnya seperti pemandangan senja ini. Kau tidak akan leluasa menikmati baik dan buruknya sebuah hubungan hanya dengan mengintip dari balik kacamatamu itu."
Dr. Shen menghentikan langkah sekarang. Menoleh dengan ekspresi datar.
"Mengapa statusku mendadak penting bagimu?"
"Tidak juga. Aku hanya heran. Kau bisa memberikan nasehat pernikahan pada pasienmu sementara kau belum mengalaminya secara langsung."
"Lalu, jika seorang rabbi menasehatimu tentang kematian. Berarti rabbi itu harus mati lebih dulu? Begitu maksudmu?" Dr. Shen menukas, mengangkat bahu lantas berjalan cepat menaiki tangga berwarna putih, menuju kafe yang semalam ia kunjungi.
Zhao berdiri bengong, lantas menyusul sang dokter.
"Aih, maafkan aku dokter. Bagaimana bisa kau jadi psikiater dengan hati sesensitif itu?" Dia melompati dua anak tangga sekaligus.
Begitu dr. Shen mendorong pintu kaca dan masuk ke dalam kafe, pelayan muda yang ramah itu, Ling Jing, kembali menyambutnya.
"Anda rupanya. Silakan."
Dr. Shen mengangguk dan tersenyum lantas duduk di kursi dekat jendela. Zhao Yunlan mengekor di belakang.
Ling Jing menghampiri dan membawa order taker serta menaruh sebuah buku menu di meja."Satu fresh americano!" Yunlan berkata tanpa membuka menu.
"Satu milkshake vanilla." dr. Shen juga tidak membuka menu.
Ling Jing menatap keduanya bergantian.
"Hanya itu?"
"Ya. Hanya itu!" sahut Dr. Shen.
"Pesanan lain akan menyusul," Zhao Yunlan menegaskan.
Ling Jing mengangguk dan mundur.
"Jadi..." Yunlan menekan siku ke permukaan meja. Menyangga pipi dengan telapak tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐬𝐭 (𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧)
Fanfiction(𝐃𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐞𝐤 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐚𝐧 𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐚𝐭𝐭𝐲'𝐬 𝟐𝟎𝟐𝟏) Hidup Zhao Yunlan kacau balau akibat pernikahan yang tidak bahagia. Dia menderita gangguan kecemasan dan juga membutuhkan konseling. Suatu hari dia memutuskan untuk me...