Appointment 10

380 71 7
                                    


Bahkan setelah makan malam dengan porsi yang lebih banyak dan minum segelas susu demi meraih tidur nyenyak dan damai, dr. Shen hanya mampu terlelap selama empat jam. Dia berulang kali terjaga oleh suara-suara samar mengusik tidurnya yang gelisah.

Dia bangun satu jam lebih awal dari biasanya, berendam di air hangat yang sudah ditetesi aromatherapy selama dua puluh menit.

Setelah merasa rileks, dr. Shen membuat secangkir vanilla latte, membawanya ke perpustakaan yang menjadi ruang baca favoritnya, tempat ia bisa menghabiskan sepanjang hari dikelilingi buku-buku.

Matahari musim semi sudah mulai menampakkan diri dengan cahaya keemasan, memencar dari balik awan, menyentuh puncak-puncak gedung dan pucuk-pucuk pepohonan.

Menikmati pagi hari dalam keheningan yang nyaman merupakan suatu keharusan bagi dr. Shen. Hanya pada saat itulah dia merasakan kedamaian dan kebahagian yang murni.

Alam baginya laksana satu masa singkat di tahap awal yang bahagia dari kehidupan seorang anak kecil. Semuanya jernih dan murni, hanya ada warna warna cerah, yang mengiringi lahirnya pagi yang indah.

Menarik tirai dengan gerakan santai, dr. Shen disambut pendar keemasan langit di luar sana. Dia membuka jendela, membiarkan udara pagi menyelinap masuk.

Dengan secangkir vanilla latte di tangan, dr. Shen bersandar di tepi jendela memutuskan untuk lebih lama menikmati udara pagi, sedikit demi sedikit ia menghirup kopinya, menarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara segar.

Ketika itu, pandangannya jatuh ke bangku taman di bawah sana, dan ia spontan terkesiap.

Ketika itu, pandangannya jatuh ke bangku taman di bawah sana, dan ia spontan terkesiap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang tertidur di bangku taman. Meringkuk seperti kucing kedinginan. Seorang pemuda, tidak salah lagi.
Mengenakan celana panjang hitam dan mantel panjang yang juga berwarna hitam, syal abu tua, tidur beralaskan lengannya, dan meskipun udara cukup dingin, serta posisi yang tidak nyaman, pemuda itu nampak tidur dengan lelap.

Dr. Shen menyipitkan mata.

“Zhao Yunlan..” gumamnya.

Astaga, apa yang dilakukan orang itu di taman pada pagi buta.

Dr. Shen menaruh cangkir kopi, lantas setengah berlari keluar dari perpustakaan. Kakinya berderap cepat menuruni tangga, melintasi ruangan dan melesat keluar menuju halaman.

Dr. Shen berdiri di sisi bangku taman, menggertakan gigi dan menghela nafas berkali-kali. Dia mengamati wajah Zhao Yunlan yang mengernyit saat tidur, tetapi bibir tipisnya melengkung manis. Jelas sekali pemuda ini tengah mengalami mimpi yang rumit sehingga tidak tahu bagaimana harus berekspresi.

Setelah menyesuaikan suasana hatinya yang mendadak tak karuan, dr. Shen sekali lagi mengamati wajah itu dari kacamata seorang pakar.

Dia merasa bahwa, meskipun setiap tindakan Zhao Yunlan sering kali membuat dirinya hilang kesabaran, pemuda itu menyimpan hal-hal yang tidak menyenangkan di balik topeng senyuman dan kekonyolan yang dibuat-buat.

𝐌𝐲 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐬𝐭 (𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang