💙 Happy Reading 💙Cinta terkadang memang menyakitkan, terkadang pula membahagiakan. Seperti layaknya kehidupan, memberikan kesenangan dan kesedihan panjang, tapi kau akan menemui kematian pada akhirnya.
Lalu, jika kau tidak meninggalkan hidup karena takut mati, mengapa harus meninggalkan cinta hanya karena takut patah hati?
Ribuan helai bulu angsa beterbangan, lembut, ringan, berputar-putar. Dia melihat pecahan kaca dari sebuah bingkai yang telah hancur. Serbuk tajam berserakan memenuhi lantai.
Siapapun yang melangkah ke dalam ruangan itu, telapak kakinya pasti akan terluka teriris butir pecahan kaca.
Lukanya mungkin kecil, tak terlihat, namun terasa. Luka itu telah berada di sana sejak lama. Tetapi rasanya masih baru, sakitnya nyata. Bagaikan sebuah duri mawar, mampu melukai tanpa disadari si penikmat keindahan bunga. Melukai siapa pun, bahkan seseorang yang tak dikenal.
Dr. Shen menghela nafas gelisah dan memburu dalam tidurnya. Melalui mimpi yang sama, dari masa lalu yang telah ditinggalkan. Tetapi dia seakan berada di dalamnya. Terjebak. Tak mampu keluar, terkunci dalam kamar yang lantainya dipenuhi pecahan kaca dan bulu angsa beterbangan jejak dari pertengkaran.
Lalu sebuah suara lembut bergema, seolah-olah membangunkannya dari mimpi buruk.
Suara itu familiar.
Pria baik hati yang selalu ia anggap sebagai pahlawan.
Shen,
Akan selalu ada momen dalam hidupmu yang kau takuti.
Saat sebelum kau menghadapi momen menakutkan itu, ada keputusan sepele yang kau buat sehingga menggiring sebuah momen tercipta.Lalu keputusan sepele itu akan kembali kepadamu, sebagai penyesalan suatu hari nanti.
Jika kau bisa mengubah satu keputusan sepele yang kau buat.
Tidakkah kau bisa mencegah terjadinya satu momen yang menakutkan?
Jangan sampai kau tergesa-gesa, lantas kembali terbangun sepuluh tahun kemudian, dalam penyesalan...
Ayah angkat...
Itu suara ayah angkat!
Dr. Shen membuka mata seketika, nyalang, menatap heran pada langit-langit kamar.
Tidak ada bulu angsa beterbangan, lantai pun bening mengkilat tanpa pecahan kaca.
Menghirup nafas lega, ia merasakan hangat sinar mentari jatuh di samping wajahnya.
Dia bangun kesiangan, satu hal yang pantang dia lakukan selama sepuluh tahun terakhir. Tetapi meski demikian ia bangun dengan senang.
Merasa lega bahwa mimpi buruk telah hilang, menyelinap, tersembunyi, ke balik bayang-bayang wajah seseorang.
💙💙💙
Ketika berjalan di bawah matahari di pagi yang indah, dr. Shen menikmati suasana dengan hati yang lebih ringan dari kemarin. Entah atas alasan apa. Dia hanya merasa bahwa satu simpul rumit telah terbuka dalam hatinya. Simpul yang selama ini membelit, membatasi pikirannya menjadi dangkal dan rumit.
Dia berhenti beberapa kali di depan patisserie, toko bunga, bahkan kedai mie. Wajah lembutnya menyunggingkan senyuman tipis, wajah yang menenangkan, setenang langit biru pagi ini.
Beberapa ide melintas di benaknya tentang rumah makan atau kafe mana yang akan ia kunjungi untuk makan siang.
Lengannya masih mengayun ringan menenteng tas kerja, kemudian langkahnya terhenti, terhenyak, mendadak.
![](https://img.wattpad.com/cover/257168553-288-k780573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐬𝐭 (𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧)
Fanfiction(𝐃𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐞𝐤 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐚𝐧 𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐚𝐭𝐭𝐲'𝐬 𝟐𝟎𝟐𝟏) Hidup Zhao Yunlan kacau balau akibat pernikahan yang tidak bahagia. Dia menderita gangguan kecemasan dan juga membutuhkan konseling. Suatu hari dia memutuskan untuk me...