"Jawab! Berani bohong sama gua?"
"Iya maaf gio"
Gua nunduk saat gio natap gua tajam, kita duduk di bangku dekat pintu. Gua harus gimana? Gak mungkin kan kalau gua bilang tadi habis dari makam. Gio pasti gak bakalan percaya, secara dia otak batu!
"Tadi aku habis dari makam, gio" gua coba buat bikin dia percaya.
Krekkk...
"Jihan, gio, ibu ke pasar dulu sama azka, kalian jaga rumah ya"
Gua natap ibu "ibu.. mah" lirih gua.
"Iya Bu, hati-hati" kata gio sopan.
Ih!
Gio liatin ibu sama bang azka pergi, baru dia ngeliat gua lagi.
"Jawab!" Teken gio.
"Aku pergi ke makam temennya Satya doang, gak lama kok"
Gio berdecak "gak percaya gua, lu pasti pacaran kan sama dia"
"Yang bener aja gi, gak mungkinlah aku pacaran sama Satya. Suka sama dia aja enggak"
"kalau gitu gua minta lu besok dan seterusnya jangan deket-deket sama si satya! Bisa?"
"Kok gitu?"
Bingung lah, Satya yang gak tau apa-apa malah dibawa bawa.
Gio Cengkram dagu gua kenceng "jauhi Satya atau kita putus"
Dih, maksudnya apa coba? Tibang masalah kecil taruhannya putus.
"Maksud kamu apa Libatkan Satya dalam masalah ini?" Tanya gua pas dia berdiri.
Gio malah berjalan keluar tapi dengan cepat gua genggam tangannya. Gio gak berhenti, bahkan gua panggil berkali kali gak mau berhenti.
"Gio! Berhenti dulu kenapa sih, susah banget dibilanginnya" kata gua coba nahan tangan dia.
Gio malah memberontak tapi gua makin kuat megang tangan dia.
"JAUHIN DIA! KALAU LU MASIH MAU PACARAN SAMA GUA! NGERTI?!"
Plak!
Perih, panas, sakit, itulah yang gua rasain saat pipi gua ditampar gio kenceng. Pengen nangis rasanya dapat perlakuan gio yang gak pantas.
Mana ada seorang pacar menampar kekasihnya hanya karena masalah kecil.
Gua megang pipi gua yang ditampar gio, gua terisak kecil. Yang bikin gua sakit hati adalah saat gio ninggalin gua begitu aja, dia gak ber-inisiatif buat minta maaf ke gua.
Separah itu kah?
Gua gak tau kalau pacaran sama gio itu pilihan yang benar atau salah. Gio yang sekarang lebih pemarah dan brengsek dari gio yang dulu.
"I-bu...sa-kit..."
•___•
"Dek, ada teman-teman kamu tuh diluar"
"Siapa? Cewe apa cowok?" Tanya gua balik ke bang azka yang ada didepan pintu kamar gua.
"Lea sama Yeri"
Gua ambil tas terus nemuin mereka, malam ini mereka ngajakin gua buat ke pasar malam. Katanya sih buat ngehibur gua, karna beberapa menit yang lalu gua cerita ke mereka tentang perlakuan gio.
"Weh, tuan putri udah nongol" sambut Lea antusias.
Gua cuma senyum, Lea narik tangan gua buat ke mobil Yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA || Park sunghoon
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA BIAR BERKAH] "Mungkin gak sih kalau gua suka sama lu karna CINTA atau mungkin karna KARMA?" ©HOONIEXIXI