Rasa perih menjalar di pipi jessica, Telinga yang berdengung dan pipi yang panas serta pandangan yang mengabur tamparan James sangat kuat hingga rasanya bernapas pun sangat sulit.
James berdicih kesal gadis lemah itu pingsan, tanpa menghiraukan Jessica ia melangkahkan kakinya meninggalkan Jessica, Setelah mandi ia keluar mencari makan memberi pelajaran pada wanita bodoh itu juga butuh tenaga Pikir James.
Jam 7 malam James kembali ke apartemen dan bener Jessica sudah sadar, Gadis itu duduk termenung di ujung kasur tanpa bersuara James mendekati Jessica menarik kakinya hingga gadis itu kembali telentang.
Jessica tidak lagi melawan mungkin karena lelah James tersenyum mengejek gadis itu benar-benar pasrah di bawah kendalinya.
Jessica meremas sprei saat merasakan mulut James gencar memberikan tanda di lehernya.
Demi tuhan ia benci James, ia benci masuk di keluarga ini.James meremas kedua gundukan Jessica dengan gerakan sensual, kembali bibirnya mencari telinga jessica melumat daun telinga gadis itu memberikan sensasi aneh pada tubuh Jessica tanpa sadar ia mendesah, napas panas James serta jilatan pada daun telinganya sungguh terasa geli dan nikmat.
"Akhhh"
James mendongak menatap ekspresi Jessica, sungguh indah.
"Jangan menggigit bibir mu, dia akan terluka mendesah lah asal jangan menyakiti diri mu sendiri"
"Kau yang menyakiti ku James" ucapnya nyaris tanpa suara.
Kemeja yang tadinya terpasang rapi di tubuhnya kini hilang entah kemana, bahkan bra pun tidak lagi terlihat di badan mungil Jessica yang setengah telanjang.
Akhhh
James memposisikan tubuhnya tepat di depan vagina jessica menggesekkan miliknya yang sedari tadi mengeras di balik celana, Tanpa sadar jessica mendesah ada rasa aneh yang ia rasakan geli yang sangat nikmat.
Tangan kiri James masih meremas kedua gundukan itu secara bergantian.
"Mendesahlah baby"
Sadar akan kebodohannya, Jessica bungkam menahan keras agar dirinya tidak mendesah James yang melihatnya mengigit bibir bawahnya semakin terpancing.
Di tahannya pipi jessica dan tiba tiba mencium Jessica dengan sangat rakus.
"Lain kali gunakan bibir ku untuk menahan desahan mu jika kau malu aku mendengarnya, kau mengerti?" ucapnya tanpa melepaskan pangutan mereka.Jessica semakin hilang akal katakan lah dia bodoh, tapi demi apapun ini sangatlah nikmat bahkan ia seketika melupakan kebenciannya pada James.
Gesekan di bawah sana semakin cepat serta lumatan James semakin brutal benar-benar mengosongkan pikiran gadis itu.James memasukan tangannya ke dalam celana jessica memasukan jari telunjuknya dengan pelan, semakin lama ritmenya makin cepat hingga tubuh Jessica menegang.
Baru saja James ingin membuka celana namun di hentikan oleh deringan ponselnya.
James menjauh dari jessica kesadaran baru menghampiri gadis itu.Dia di lecehkan dan bodohnya dia menikmatinya.
"Halo"
"..."
"Apa kau baik-baik saja?" Suara James meninggi, mengalihkan pandangan jessica yang berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut.
"..."
"Aku akan ke sana sekarang"
Setelah mematikan sambungan telepon, James mendekat menatap tajam Jessica yang menahan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Brother
Storie d'amoreFOLLOW SEBELUM BACA "Kau bertanya apa yang aku lakukan?" Jessica membisu, ia tak mungkin menjawab pertanyaan James. Sekali ia menggerakkan bibirnya, bibir mereka akan bersentuhan saking dekatnya jarak keduanya bahkan Jessica dapat mendengar detak j...