2.DEVIL BROTHER

41.3K 1.6K 23
                                    

"Pastikan kau mendapat seluruh informasi gadis itu"
Bisik James pada seseorang melalui telpon.

"Mommy menyuruh ku mengatakan pada mu bahwa kau harus mengantar ku ke tempat kerja"

Tiba-tiba Jessica muncul dari balik pintu.
Merasa terganggu, James membalikkan badan menatap tajam gadis yang berdiri di hadapannya.

Ia mematikan sambungan telpon lalu menatap Jessica dingin.
"Dimana sopan santun mu?"

Jessica membulatkan mata dan membalikkan badan saat melihat James hanya bertelanjang dada.
ini pertama kalinya ia melihat tubuh pria dewasa bahkan James hanya mengenakan handuk

Melihat gelagat aneh Jessica Sebuah ide muncul di kepala James, ia menyeringai mendekati gadis itu hingga punggungnya menyentuh tembok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat gelagat aneh Jessica Sebuah ide muncul di kepala James, ia menyeringai mendekati gadis itu hingga punggungnya menyentuh tembok.

Jessica dapat mencium bau sabun di badan James.

"Kau bahkan memanggil Ibu ku dengan sebutan Mommy dan sekarang kau berani menyuruh ku? Dasar parasit"

Jessica tersentak. Parasit katanya? Entah keberanian dari mana kedua tangan mungilnya mendorong dada bidang James yang menghimpitnya.

Namun sepertinya itu keputusan yang salah karna saat tangannya menyentuh dada James pria itu langsung menarik kedua tangan Jessica hingga semakin mempersempit jarak keduanya.

"Dan sekarang kau bahkan berani mendorong ku?" Bisik James tepat di depan bibir Jessica dengan sorot mata yang tajam.

Jessica menghentakkan tangannya kembali mendorong James hingga kukungannya terlepas lalu lari terbirit-birit ke meja makan meninggalkan James yang tersenyum evil.

Tidak lama kemudian James muncul dengan jas yang melekat sempurna pada tubuhnya serta tatapan tajam yang terus menerus pria itu berikan pada Jessica.

Romy melirik anaknya kemudian meletakkan gelas kopi yang baru saja ia teguk.
"Bagiamana pekerjaan mu?"

"Masih bisa aku tangani"

Romy menghela napas panjang menatap putranya selalu saja begitu.

"Tidak bisakah kau hanya fokus pada perusahaan mu? Serahkan saja Cafe kecil itu pada seseorang kemudian kau fokus pada perusahaan"

James mengalihkan tatapannya dari omelette yang kini terasa hambar saat mendengar penuturan Romy.
"Apa maksud Daddy? Aku tidak butuh orang lain Dad"

"Daddy paham James tapi kau pikir mudah membagi waktu mu? Perusahaan butuh kau"

James meletakkan sendok dengan suara yang keras.

"Aku tetap menjalankan perusahaan ku, Tapi aku juga tidak bisa mengabaikan cafe ku Dad"
Bantah James, entah ini pertengkaran yang keberapa James lupa yang ia ingat Romy selalu saja menyuruhnya meninggalkan Cafe nya.

"Benar kata Daddy mu James, kau bisa menyuruh seseorang handle Cafe mu dan kau bisa tetap fokus pada perusahaan" bujuk Tieska pada putranya.

Devil BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang