Jessica di tarik paksa oleh James, kini mereka berada di kamar Jessica.
"Apa mau mu?"
Namun pria itu hanya terdiam, Jessica jengah akan sikap James.
Pria kasar itu menariknya bak sapi yang ingin di sembelih bahkan orang orang di lorong rumah sakit melihat mereka was was dan kasian pada Jessica.James tidak marah akan apa yang di lakukan Brandon, ia memang menganggap Elena seperti adiknya sendiri bahkan jika bisa ia akan mengangkat Elena jadi adiknya dan mencoret nama Jessica di kartu keluarga mereka.
Namun kembali lagi, mereka melakukan atas dasar mau sama mau dan iapun tidak bisa memungkiri hal tersebut.Namun kenapa ia malah melampiaskan ke Jessica? Jawabannya ia tak marah akan hal itu yang membuat James kesal adalah Jessica yang mengabaikannya di cafe dan meninggalkan cafe saat ia duduk di sampingnya meja wanita itu.
Apakah ia semacam racun yang harus di hindari?
"Kau, dari mana saja dengan Andreas" dari sekian banyaknya pertanyaan yang ada di kepala James, pertanyaan konyol itulah yang meluncur keluar dari bibirnya.
"Maksud mu? Itu tidak ada urusannya dengan mu" Jessica semakin mundur namun James dengan cepat meraih tangannya.
"Dari mana" ulangnya
"Butik" jawabnya pelan namun melihat kernyitan di dahi pria itu seperti tidak puas akan jawabannya.
"Aku dan Andreas dari melihat baju pengantin ku" lanjut Jessica, ia ingin semuanya cepat selesai dan dia bisa tidur dengan nyaman tanpa gangguan James.
Prangg
1 vas bunga bernasib menyedihkan di lantai, entah kenapa pria gila di depannya memecahkan vas itu.
"Jangan menyebut namanya" tekan James semakin menarik Jessica masuk kedalam pelukannya dan merapatkan tubuh mereka.
James mendekatkan wajahnya namun dengan cepat Jessica menghindar.
"Apa yang kau lakukan brengsek?" Panik Jessica namun di hadiahi senyum licik oleh pria itu.
"Kalau kau menyebut nama pria lain dengan bibir mu akan ku habisi bibir mu hingga tak bisa menyebut namanya"
'gila'
Hanya itu yang di pikir Jessica, ia menarik tubuhnya menjauh dari James
Helaan nafas Jessica terdengar hingga wanita itu menunduk dan mengatupkan bibirnya rapat rapat, sungguh pria di depannya sudah tidak waras lagi bagaimana bisa dia mengamuk hanya karena dia ke butik untuk melihat gaun pengantinnya.
Namun ketakutannya semakin menjadi saat James mengikis jarak di antara mereka.
"James berhenti, ku peringatkan kau maju 1 langkah ku habisi kau"
James tertawa kecil, bagaimana dirinya bisa berhenti saat hasrat menguasainya.
Melirik benda di sekitar yang bisa ia jangkau, tatapan Jessica terpaku ke meja rias, memejamkan mata meminta maaf pada beberapa deretan skincare di raihnya berbagai wadah skincare itu lalu melempar James.
Lemparan pertama gagal, James berhasil menghindar begitupun lemparan lemparan berikutnya.
"Pergi brengsek atau aku menusuk mu" tanpa mengindahkan peringatan Jessica yang memegang cutter entah dari mana wanita itu mendapatkannya, James maju dengan sekali gerakan cutter kecil itu telah berpindah ke tangan James lalu di buang ke sembarang arah.
"James ku mohon lepaskan aku, aku akan pergi dari rumah ini jika aku memang membuat mu tak nyaman" ohh ayolah Jessica kehabisan akal untuk melawan pria jahat di depannya
Rahang James mengeras.
"Kau tidak punya hak untuk bernegosiasi dengan ku"
Dengan sekali tarikan dress Jessica terlepas, ingatkan Jessica untuk tidak memakai dress dengan model kimono.James memajukan wajahnya dengan hidung yang bersentuhan dengan Jessica dan tentu saja kedua tangan wanita itu telah ia amankan di atas kepala hingga tak dapat bergerak serta pahanya mengapit tubuh Jessica benar benar mengunci pergerakannya.
"Aku mohon James ini salah" seolah tuli James menghirup udara banyak banyak di sekitaran leher Jessica sesekali mengecupnya dengan kecupan yang menjalar ke telinga menimbulkan sensasi yang aneh.
"Aku menginginkanmu" dua kata itu kembali menyadarkan Jessica, bodohnya ia ikut terbawa suasana.
Kembali Jessica memberontak namun lagi lagi kalah, ia di seret ke ranjang dan di dorong meskipun dorongan James terhitung pelan tapi tak dapat membuat Jessica bergerak pria itu sangat kuat.
Entah kemana dress yang tadi, Jessica tidak melihatnya fokusnya hanya ingin keluar dari kukungan pria terkutuk di atasnya yang entah kenapa sangat tampan di lihat dari bawah, Katakan lah Jessica murahan tapi James sangat sangat tampan sekarang.
James kembali menjilat daun telinganya dan memberikan kecupan kecupan kecil menjalar ke leher dan berakhir di dua gundukannya.
"Ahh James ku mohon lepaskan aku"James semakin kalang kabut permohonan Jessica bagaikan rayuan merdu di telinganya, James mendongak sedikit tanpa melepaskan kulumannya lalu menatap wajah Jessica yang memejamkan mata menggigit bibirnya agar desahannya tak terdengar.
"Berhenti menggigit bibir mu, gunakan bibir ku untuk menahan apapun yang ingin keluar dari mulut kecil mu itu jika kau malu" ucapnya tanpa memberi jeda melumat lembut bibir Jessica, tidak ada paksaan entah kenapa gadis itu juga terbawa suasana.
"Katakan padaku apa kau mencintai Andreas?" Tanya James di tengah cumbuannya
"Yahh" jawab Jessica sekuat tenaga agar tidak mendesah.
"Katakan sekali lagi" kini mata Mereka bertemu dengan wajah James yang seperti ini benar benar membuat Jessica gila , terlepas dari brengseknya James pria itu sangat tampan dan sexy.
"Ya aku mencintainya dan dua bulan lagi kami akan me- ahhhhhhh apa yang kau lakukan James"
Demi tuhan ia tidak ingin mendengar jawaban Jessica entah mengapa itu sangat menganggu di telinganya.
Jessica semakin panik melihat James telah telanjang.
Kapan pria itu membuka bajunya
"kau tidak memakai pengaman sialan" teriak Jessica histeris setelah menyadari sesuatu, namun James mengabaikannya dengan bergerak maju mundur dengan perlahan menggoda Jessica.
"Jessica apa mommy bisa masuk" keduanya tersentak.
"Aku sedang mengganti baju Mom" teriak Jessica lalu mendorong James yang jelas terlihat marah demi apapun ia sangat menginginkan Jessica sekarang dan dengan berat hati ia lagi lagi harus mandi air dingin.
Baca doang tapi gak vote
Yang bener aje
Rugi dong
Haha canda dengJangan berharap lebih di sini yahh.
Btw kalian tim sad ending gak? Wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Brother
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA "Kau bertanya apa yang aku lakukan?" Jessica membisu, ia tak mungkin menjawab pertanyaan James. Sekali ia menggerakkan bibirnya, bibir mereka akan bersentuhan saking dekatnya jarak keduanya bahkan Jessica dapat mendengar detak j...