"pertama aku bukan jalang yang setelah melakukan sex akan mendapatkan keuntungan" ada jeda sedikit kemudian kembali melanjutkan ucapannya.
"Kedua, aku tidak memberikan hak suami ku kepada lelaki lain melainkan diambil secara paksa"
James tertawa mengejek semakin mendekat
"Secara paksa? Bukankah malam itu kau sempat mendesah di bawah kendali ku?""Tutup mulut kotor mu James"
"Kenapa? Kau malu? Malu mengakui jika kau juga menikmatinya?" Tuding James sengaja memancing kemarahan Jessica
"Tidak pernah sedetikpun aku menikmati sentuhan mu, bahkan mengingatnya saja membuat ku jijik sangat menyiksa mengingat perbuatan mu yang seperti binatang"
"Menyiksa? Kau tersiksa karena merindukan milik ku yang memasuki mu, memenuhi seluruh ruang sempit di bawah sana bukan?" James tersenyum tipis mengamati wajah Jessica yang memerah karena amarah.
"Brengsek"
"Wah wah, adik kecil ku sangat pintar memaki rupanya"
Jessica melayangkan tangannya ke udara belum sempat mendarat di pipi James, tangannya sudah di tahan oleh James lalu menarik kedua tangan Jessica menguncinya di atas kepala gadis itu.
"Kenapa adik kecil ku? Tidak bisa melawan lagi, hm?"
"Lepaskan"
"Apa? Aku tidak dapat mendengar mu" James memajukan wajahnya tidak peduli dengan wajah Jessica yang terlihat sangat marah.
"Jauhkan bibir sialan mu dari pandangan ku brengsek"
James tersenyum tanpa dosa mengabaikan teriakan Jessica.
"Siapa juga yang ingin mencium bibir mu?"tukasnya sebelum bibir James menyentuh kulit leher Jessica.Jessica memberontak tapi himpitan kedua paha James di tubuhnya membuat pergerakannya terbatas, James mengabaikan umpatan, teriakan serta makian Jessica ia tetap mencium bahkan mengigit meninggalkan beberapa tanda di sana.
Jessica tidak lagi memberontak kini matanya terpejam menahan gejolak aneh yang tiba-tiba menjalar di tubuhnya dan tentu saja James menyadari hal itu.
"Lihatlah mulut mu sangat pintar berbohong tapi tubuh mu tidak dapat membohongi ku bahkan sedetikpun tidak menikmatinya hm?" Ucap James lalu mengecup bibir Jessica kemudian seolah olah tidak terjadi apa-apa James pergi meninggalkan Jessica yang merutuki dirinya yang terbawah suasana.
***
Semuanya berjalan dengan cepat bahkan malam ini, malam pertunangan Andreas dan Jessica.
Jessica menatap pantulan dirinya di cermin, wajahnya di poles make up tipis namun terlihat sangat elegan dan cantik
"Aku harus berterimakasih pada kakak yang tadi" gumamnya yang masih menatap wajahnya yang berseri-seri di cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Brother
RomansaFOLLOW SEBELUM BACA "Kau bertanya apa yang aku lakukan?" Jessica membisu, ia tak mungkin menjawab pertanyaan James. Sekali ia menggerakkan bibirnya, bibir mereka akan bersentuhan saking dekatnya jarak keduanya bahkan Jessica dapat mendengar detak j...