"Kau pikir menjadi anak angkat keluarga Anderson kau bisa senang-senang dengan harta orang tua ku? Jangan mimpi, Mommy ku hanya kasihan melihat jalang seperti mu"
Suara berat mengangetkan Jessica yang berdiri memandang takjub kamar barunya.
Ya, hari ini ia menjadi bagian dari keluarga Anderson satu hal yang tidak ia ketahui, Memasuki keluarga itu ternyata membuat hidupnya begitu tersiksa.Jessica tertegun menatap pria di hadapannya
demi tuhan pria di depannya sangatlah tampan, manik coklat yang menatapnya tajam seakan-akan ingin membunuh lawannya serta rahang tegas yang terlihat sexy."Cihh, apa Daddy memungut orang bisu?"
James kembali menyentakkan Jessica ke dunia nyata saat dirinya benar-benar diam tidak menanggapi ucapan pria di hadapannya.
Katakanlah Jesicca bodoh, ia terpesona pada James yang baru saja melontarkan kalimat pedas.
"Ternyata kau benar-benar bisu dan tuli"Hardiknya lalu berbalik meninggalkan Jessica yang masih setia dengan tatapan kagum.
Sepeninggalan James, Jessica memindahkan pakaian dari tas lusuhnya ke dalam lemari yang super besar Keadaan lemari itu terlihat sangat lucu karna hanya terisi dengan beberapa lembar baju kumalnya.
Jessica merebahkan tubuhnya.Jika kau tetap ingin bertahan hidup kau butuh tenaga dan perisai yang kuat Jess
Semangatnya pada dirinya sendiri.
*****
Ketukan pelan di pintu membangunkan Jessica, ia mengerjapkan matanya merasa asing di tempat itu.
Tirai biru, karpet biru, dan kamar bercat biru serta boneka kucing yang bertengger lucu di sana.Setelah beberapa saat Jessica baru sadar, Ia berada di kediaman Anderson.
Jessica bergegas membersihkan tubuhnya lalu berjalan menuruni tangga.Tieska menyambut Jessica yang berjalan mendekatinya.
"Hai sayang, apa tidur mu nyenyak?""Oh, i-iya aunty"
"No, jangan memanggil ku Aunty, kau tau?kau anak ku panggil aku Mom"
"Apa yang bisa aku bantu Mom?" Tanya Jessica memakai celemek biru yang terlihat lucu di badan mungilnya.
Tieska yang memindahkan omelette ke piring pun tersenyum.
"Tidak ada, ini sudah selesai jika tidak keberatan bisakah kau membangunkan kakak mu?"Kakak? Kakak yang mana?
Tiba-tiba ingatan sebelum tidur membuatnya sadar, sepertinya pria tampan itu kakaknya.
"Kamarnya tepat di samping kamar mu" lanjut Tieska.
Jessica melangkahkan kakinya menaiki tangga berjalan ke kamar yang Tieska maksud.
Tok tok tok
Tidak mendapat jawaban, Jessica memberanikan diri membuka pintu kamar James.
Bau mint menyeruak ke hidungnya,
Terdengar gemercik air di kamar mandi menandakan pria itu sedang mandi.
Tapi dengan bodohnya ia mematung menikmati harum kamar James."Oh baru sehari tinggal di kediaman ku kau sudah berani memasuki area ku? Bagaimana jika kau berada seminggu di sini? Sebulan? Apakah kau akan mencuri barang-barang ku?"James tiba-tiba muncul mengejutkan Jessica.
Setelah mencerna kata-kata James, ia menjauh dengan tangan yang terkepal.
"Jangan menuduh ku, kakak di panggil Mommy"
Setelah mengatakan itu ia meninggalkan James yang menatap tajam punggungnya."Jangan memanggilku kak, kau tidak akan pernah menjadi adik ku"
"Apakah James tidak mau turun?" Tieska mengernyit melihat Jessica duduk di meja makan seorang diri.
"Dia akan menyusul Mom"
"Jadi kemana orang tua mu?"
Kini pria itu bersuara, Romy Rodriguez Anderson.
"Entahlah, aku di besarkan di panti asuhan"
"Jadi kau tidak mengetahui
wajah orang tua mu?"
Romy melipat surat kabarnya, Surat kabar yang tadinya ia baca menjadi tidak menarik."Tidak, yang ku ingat hanya ibu panti yang selalu menyuruh ku bekerja sejak umur 8 tahun"
"Bekerja? Apa yang kau kerja saat usia 8 tahun?"
Jessica mengangguk mantap"Aku mencuci baju, menjual kue titipan orang kemudian mendatangi rumah-rumah di kompleks itu membersihkan halaman rumah mereka agar mendapat beberapa lembar uang"
"Kau melakukan 3 pekerjaan sekaligus saat umur 8 tahun? Apa kau robot?" Pertanyaan Romy terdengar lucu di telinga Jessica
"Aku harus melakukannya, Jika tidak aku tidak akan mendapatkan jatah makan"
"Mom di mana kau menemukan anak ini"
Teriak romy berdecak kagum.
.
.
.
.
.
.
jangan lupa vote dan spam komen ✨♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Brother
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA "Kau bertanya apa yang aku lakukan?" Jessica membisu, ia tak mungkin menjawab pertanyaan James. Sekali ia menggerakkan bibirnya, bibir mereka akan bersentuhan saking dekatnya jarak keduanya bahkan Jessica dapat mendengar detak j...