"Jam tujuh" langkah Jessica terhenti mendengar suara berat James di belakangnya.
"Dan kau baru keluar dari kamar mu? Apa kau menganggap dirimu ratu di rumah ini?"
Jessica menatap sekilas James yang berjalan mendahuluinya.
Jessica tidak membalas ucapan pria itu ia kembali melanjutkan langkahnya menuruni tangga berjalan mendekati Tieska yang sibuk menyiapkan sarapan.
Sejak malam itu malam di mana ia menampar James pria itu tidak lagi kembali ke rumah, Yang ia dengar sang kakak keluar kota bertemu klien dan lanjut ke Amerika tapi pagi ini pria itu datang mengejutkannya dengan kata-kata pedasnya.
Kapan James kembali?
Jessica memukul kepalanya pelan sadar akan kebodohannya ia tidak perlu memikirkan lelaki itu, Dia pria jahat.
"Kau melamun?" Jessica tersentak hampir saja piring yang ia pegang terjatuh.
"Are you oke?"
"Maaf Mom, aku kurang fokus"
Tieska mengangguk mengerti lalu melanjutkan mengoles selai coklat pada roti.
Mereka makan dalam diam hanya suara sendok dan garpu yang bersahutan.
"Apa Mommy memungut seorang pelacur?" Suara James memecah keheningan sekaligus membuat semua mata tertuju padanya.
" Apa Maksud mu?" Tanya Romy tidak mengerti siapa yang James maksud.
Dengan santainya James meneguk airnya menatap gadis di sampingnya.
"Gadis ini pelacur" tunjuknya tepat di depan wajah Jessica.Brakk
James
Gebrakan meja dan Teriakan menggema di seluruh ruangan, lagi-lagi Jessica tersentak kaget ia bergetar hebat kedua tangannya saling bertautan.
"Jaga kata-kata mu"
Tanpa menghiraukan Romy, James berdiri berjalan meninggalkan Romy yang menatapnya dingin.
Tieska menggapai tangan Jessica yang terkejut, ia baru masuk di keluarga itu dan menyaksikan pertengkaran dan itu karna dirinya.
"Maafkan Daddy sayang Daddy tidak bermaksud mengejutkan mu" seketika tatapan Romy melembut.
Jessica terdiam cukup lama hingga akhirnya mengeluarkan suara.
"Ini semua salah ku"
"Malam itu aku pulang larut, aku bekerja paruh waktu dan pulang bersama teman pria ku dan kakak salah paham dia pikir aku melakukan pekerjaan tidak benar" Meskipun dengan suara bergetar Jessica berusaha menjelaskan kejadian malam itu.
"Bukan salah mu" Tieska memeluk Jessica.
"Dia memeng seperti itu mohon maklumi Jessica"
Jessica kembali ke kamarnya namun ketenangannya terganggu saat James masuk ke kamarnya, menyandarkan punggung di tembok dengan rokok yang terselip di jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Brother
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA "Kau bertanya apa yang aku lakukan?" Jessica membisu, ia tak mungkin menjawab pertanyaan James. Sekali ia menggerakkan bibirnya, bibir mereka akan bersentuhan saking dekatnya jarak keduanya bahkan Jessica dapat mendengar detak j...