CHAPTER 42 : PREDICTABLE RESULTS AND DATING PLANS

2.8K 211 72
                                    

Pertandingan masih berlanjut, Pendeta Petir(Akeno) melawan Ratu Bom(Yubelluna), sebelum mereka bertarung ada notifikasi dari Grayfia tentang tiga pion milik Raiser yang sudah dikalahkan oleh Knight Rias, Yuuto Kiba.

" Dengan ini jumlah bidak yang tersisa di kubu Raiser-sama, adalah sembilan. Lalu Rias-sama punya lima. " (Tsubaki)

Tsubaki menghitung sisa dari anggota masing-masing petarung, dilayar, seperti yang dilihat Alucard dan Diablo, ada 3 iblis wanita yang terbaring kalah ditanah.

" Dia masih harus tetap waspada. " (Sona)

Mereka tanpa memperhatikan Alucard dan Diablo, terus menganalisis pertandingan, dari sana Alucard juga melihat sesuatu yang mencolok diruangan yang dipakai Raiser sebagai basis markasnya.

Ada sebuah senjata, sebuah pedang berwarna ungu dengan aura hitam disamping Raiser. Pedang itu cukup akrab bagi Alucard karena itu adalah salah satu dari tujuh harta sakral milik Raja iblis Lucifer, leluhurnya. Alucard tidak pernah tau bagaimana dan kenapa pedang itu ada ditangan Raiser.

(Author : Itu adalah hadiah dari Razul saat menghadiri pesta pertunangan Raiser dan Rias saat mereka kecil, bagi yang sudah lupa cek chapter 38.)

Alucard dalam posisi bingung, tidak mengerti apa yang terjadi, dia, Alucard melirik wajah Diablo yang tampak normal ketika melihat benda didepan layar mereka. Dalam kejadian itu, Sona dan Tsubaki belum melihat layar dimana Raiser berada jadi mereka belum menyadarinya.

" Ehemp... " (Alucard)

Alucard berdeham membuyarkan fokus Diablo, sedangkan Diablo, yang pada fokusnya hilang, hanya menatap langsung ke arah Alucard.

" Diablo, apa aku kehilangan informasi kecil tentang benda itu? " (Alucard)

Sambil menunjuk ke arah layar, dimana pedang itu berada, Alucard melihatnya dengan tatapan kosong. Diablo mengikuti tangan Alucard, disana dia kembali pada wajah Alucard dan menatapnya dengan ketidak percayaan diwajahnya.

" A-apa-apaan wajahmu itu? " (Alucard)

Alucard berkedut melihat reaksi langka Diablo, Diablo mengecilkan suaranya dan berbicara.

" Ceritanya akan panjang Alucard-sama. Biarkan aku mempersingkatnya, itu adalah hadiah dari Razul-sama kepada dua tunangan itu dulu...apa Razul-sama tidak memberitau Anda? " (Diablo)

" Eh? Ah, begitu...kau tau bukan kalau aku jarang bisa berkomunikasi? " (Alucard)

Alucard terdiam setelahnya dan bertanya pada Diablo dengan tatapan tajam, Diablo membuang mukanya ketempat lain untuk menghindari tatapan menusuk Alucard.

" Huh...maka aku juga salah dalam hal itu. Tidak usah dipikirkan Diablo, aku akan bertanya langsung pada Ayah nanti. Tapi,...apa kau tidak menyembunyikan suatu informasi seperti itu dariku, Diablo? " (Alucard)

Kali ini masih dengan wajahnya yang menatap dinding ruangan Diablo tidak menjawab, Alucard melihat beberapa getaran dari pundak Diablo.

" Oy,...kau punya satu jam untuk meringkasnya nanti denganku, setelah pertandingan ini. " (Alucard)

sementara mereka ber-dua berbicara pertandingan tersebut terus berlanjut.

Pertarungan antara ke-dua kuda dari masing-masing gelar bangsawan, dengan karakteristiknya, Knight adalah bidak yang mengandalkan kecepatan dan teknik, jadi pertarungan mereka ber-dua terlihat seperti cahaya yang bertabrakan satu sama lain - itu bagi iblis biasa yang melihatnya.

Berbeda tingkatan jika itu Alucard dan Diablo, mereka seperti melihat gerakan biasa, bahkan Diablo memandang ke layar dengan tatapan polos namun dalam hatinya dia membandingkan dua knight itu dengan Naki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I WAS REINCARNATED IN THE WORLD OF DXD NOVELSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang