go home

60 12 0
                                    

Terkadang kesialan bisa jadi sebuah keberuntungan





















Bel pulang sekolah sudah berbunyi keras menandakan waktu sekolah telah usai.

Para murid berhamburan keluar tak terkecuali Jay. Dia malah yg paling cepat keluar.

Dia ingin cepat cepat keluar karena takut bertemu dengan pak Seonghwa.

Dia takut di suruh yang aneh aneh oleh guru tampan itu.

"Jay ayo ke pak Seonghwa" ajak Sunghoon.

"males gue,lo aja deh bilangin gue ada urusan penting" jawab Jay.

"urusannya sepenting apa?"

Sh*t man.

Pak Seonghwa sudah ada di belakangnya membawa rotan yg di pukul pukulkan ke tangan dengan raut galak.

"hehe,penting banget pak. Itu kucing saya lahiran"

"lu kan kaga punya kucing anjir" bisik Sunghoon membuat Jay langsung membekap mulutnya.

"jangan banyak alasan,cepat bantu saya. Buat kamu Sunghoon bantu sedikit aja,sisanya biar saya sama Jay"

"kok gitu sih pak?" rengek Jay.

"karna kamu sudah mau kabur. Ayo cepet,cuma ngoreksi ulangan harian nya anak kelas 10 doang"

Doang?

Doang katanya?

Kelas 10 itu jumlah kelasnya ada sekitar 10 kelas dengan 5 kelas ips dan 5 kelas ipa,dan muridnya ada 25 di masing masing kelas.

Hell,sepertinya ini hari sial Jay.

"cepat!" bentak pak Seonghwa membuat Jay terperanjat.

"iya pak buset dah,yok dah Hoon" jawab Jay diangguki Sunghoon.

Kemudian mereka berjalan beriringan bersama pak Seonghwa untuk ke ruangannya.

"kamu bagi tugas sama Sunghoon,ini cuma punya kelas ips" pak seonghwa memberikan kantong karton (atau apa sih namanya? Yg buat wadah soal ulangan itu)

"baik pak"

Dan mereka mulai mengoreksi jawaban jawaban adik kelas mereka.


















Pkl 5.22 PM

Jay telah selesai mengoreksi semua jawaban kelas 10,sedangkan Sunghoon sudah pulang sekitar satu jam lalu karena merasa tugasnya sudah selesai.

Sedangkan Jay tetap mengerjakan jatah 3 kelas lain sambil diawasi oleh pak Seonghwa.

"pak saya sudah selesai,boleh pulang?" tanya Jay diangguki pak Seonghwa.

"boleh silahkan,terimakasih ya"

Jay mengangguk sopan lalu keluar sambil meregangkan tubuhnya.

"parah si badan gue bunyi semua" monolog Jay sambil berjalan menuju parkiran.

Tapi saat hampir sampai matanya menangkap sesuatu yg menarik.

Disana,didepan gerbang ada Mella yg sedang misuh misuh dengan hp di telinganya.

"Mella? Kok belum pulang?" gumam Jay.

Lalu ide bagus muncul. "anter atau gimana ya?"

Gas aja lah anjir yakali ngga" sambungnya kemudian dengan semangat menjalankan motornya dan berhenti di samping Mella.

Tintin!

"babi!" latah Mella,dan Jay tersenyum kecil.

"gila ya lo?!" maki Mella

"kok belum pulang" tanya Jay tanpa memperdulikan makian Mella.

"urusan sama lo apa?"

"ayo gue anter"

Mella hanya melirik sedikit kemudian menghubungi Hwi.

Mella hanya melirik sedikit kemudian menghubungi Hwi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"anjing" gumam Mella kesal.

ah sudahlah terkadang Hwi juga tidak bisa diandalkan.

"ngga mau ni?" tawar Jay sekali lagi,namun tak ada jawaban.

"yaudah gue pergi"

Saat motor Jay sudah hampir jalan tiba tiba Mella memanggilnya.

"J-Jay!"

Jay tersenyum penuh kemenangan.

"kenapa?"

"yaudah ayo!"

"ayo apa?"

"jangan ngeledek lu sialan"

"ya ayo apa gue ngga paham"

"iya ayo anterin gue balik! Puas?!"

"ayo deh wkwk"

im sorry (Complicated✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang