Dia berhak tau
Selama perjalanan Mella tidak hentinya menangis membuat Jay juga ikut khawatir.
Sesampainya di rumah sakit Mella langsung turun dengan terburu buru dan menanyakan pada receptionist tentang pasien bernama Yedam.
Yedam? Siapa itu? Kenapa Mella kesini dengan terburu buru hanya untuk seseorang bernama Yedam itu?
Setelah beres menanyakan ruang operasi Yedam,Mella segera menarik tangan Jay menuju tempat yg dituju.
Sementara Jay hanya diam saja sambil menatap Mella yg sedang berdoa sambil terus menangis.
Dia merasa sedikit heran,karena Mella sangat jarang menangis,bahkan saat rahangnya di hantam bola sepak saat kelas 10 dia tidak menangis sama sekali.
Atau saat dia ditonjok oleh kakak kelasnya di pergengahan kelas 10,Mella benar benar tidak menangis.
Tapi sekarang pemandangan aneh melihat Mella yg menangis.
Sesampainya di depan ruang operasi Yedam Mella langsung memeluk seorang wanita paruh baya yg Jay yakini adalah ibu Yedam.
Disana juga terdapat orang tua Mella serta adik Mella,Jerome.
Jay langsung mendekat ke Jerome yg duduk di kursi dekat pintu sebelah kanan.
"Jer,Yedam tuh siapa sih?" tanya Jay langsung.
"selengkapnya bakal dijelasin sama kak Mella nanti bang,tapi sekarang keadaan bang Yedam lagi ngga baik baik aja. Tadi ada beberapa perawat yg buru buru bawa banyak kantong darah dan gue denger samar samar dokter bilang banv Yedam pendarahan parah. Sampe sekarang mereka belum selesai,padahal udah 4 jam lebih sejak awal operasi" jelas Jerome.
Jay hanya diam menyimak penjelasan Jerome. Rasa ingin taunya memang tinggi,namun dia sadar ini bukan waktu yg tepat untuk menanyakannya.
"gimana Yedam?!"
Tiba tiba datang Hwi bersama seorang gadis yg belum pernah Jay lihat.
"masih didalem Hwi" jawab Ibu Yedam yg masih berada di dekapan Mella.
Hwi yg mendengar itu menggigit jarinya cemas. Begitupun gadis yg dibawa oleh Hwi.
"l-loh? Kok lo disini Jay?" tanya Hwi kaget dibalas senyum canggung Jay.
Ting!
Lampu yg berada di atas pintu ruangan ruangan Yedam berubah warna menjadi merah,menandakan operasi telah berakhir.
Semuanya langsumg berdiri tak terkecuali Jay.
"gimana dok anak saya" tanya Ibu Yedam langsung.
"operasinya memang ada sedikit hambatan,tapi syukur bisa ditangani dan anak ibu bisa diselamatkan" jawab dokter itu membuat semuanya langsung lega.
"tapi putra ibu hanya bisa dikunjungi oleh dua orang perhari untuk menjaga ke sterilan setelah satu minggu sesudah operasi. Kalau begitu,saya permisi ya" dokter itu menunduk sopan dan pergi.
(untuk dialog diatas meteor ngawur karena kurang paham dunia kedokteran)
Ibu Yedam langsung ambruk ke kursi dan ditangkap oleh ayah Mella,kemudian di baringkan ke kursi dengan paha ibu Mella yg jadi bantal.
Mella sendiri langsung merosot duduk dengan posisi menyender pada tembok sambil terus mengucap syukur.
Begitu juga Hwi,gadis disebelahnya dan Jerome. Mereka kompak mengucap syukur.
"Mella,boleh bicara sebentar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
im sorry (Complicated✔️)
Fanfiction"maaf,lo cuma gue jadiin pelampiasan karena gue baru putus dari Juno"