4

2.9K 313 46
                                    

Aroma busuk menjijikan dan banyak nya potongan daging organ kini harus di atasi Sehun, Kai, Minho, Han, Mark, Haechan, Jeno, Jaemin, Sungchan, dan Shotaro.

Mereka dikirim oleh Jaehyun ke sini. Padahal pertemuan keluarga berkedok rapat tadi belum selesai. Sekarang pasti rapat itu jadi ajang saling ejek, bercanda dan acara lawak dadakan. Jaemin bersyukur untung saja ayah dan ibunya tidak ikut datang ke sana karena semuanya pasti akan bertambah hancur. Ayahnya, Ayah Jeno dan Mark serta Ayah Haechan bukanlah perpaduan bagus jika dijadikan satu.

Layaknya bermain di dalam game, kesepuluh remaja itu menembak dan menggores mayat-mayat gila itu. Baju putih yang sengaja di pakai oleh Jaemin dan Kai ternoda darah pekat berbau busuk. Niat mereka memakai baju seperti itu untuk melihat sebagus apa warna darah mayat hidup. Tapi akhirnya mereka tau, lebih bagus warna darah segar manusia dari pada darah zombie.

" Ini menjijikan, menyesal aku memakai baju ini!. " Keluh Kai sambil menangkis tangan-tangan mayat itu dengan ujung senapannya.

" Kau benar, hyung. Seharusnya kita tidak memakai ini. Hey! Perhatikan tanganmu!!. " Pekik Jaemin di akhir kala sebuah tangan dengan bercak darah hampir menyentuh dadanya, dan dengan sigap ia langsung menembak kepalanya dua kali.

Jeno yang fokus namun tetap mengawasi tunangannya itu merobek leher mayat yang tadi hampir menyentuh Jaemin sampai kepalanya putus dan menggelinding sembarang arah.

" Hey! Kenapa makhluk-makhluk menjijikan ini mengerubungi ku?!. " Kesal Haechan saat dirinya di kelilingi mayat-mayat dengan sobekan luka di sana sini.

" Haha, orang mati saja tau mana yang banyak dagingnya dan tidak. Karena kau banyak dagingnya makanya mereka mengejarmu!. " Ejek Jeno.

" Sialan!. " Umpat Haechan pelan.

Jika saja tangannya tak sibuk memegang pisau untuk menebas kepala zombie-zombie ini di pastikan Haechan akan membelah kepala kembaran kekasihnya itu. Kalau perlu potong otaknya sekalian. Saking antusias nya Haechan turun ke lapangan dia bahkan tidak membawa pistol ataupun senapan seperti yang lainnya melainkan hanya sebuah pisau buatannya yang di beri ukiran bunga matahari.

Tapi ini bukan hal yang sulit bagi si anak pasangan mafia Chicago dan Thailand itu. Menebas leher dan menusuk dahi adalah hal yang dia lakukan berkali-kali. Kepala adalah titik kelemahan mayat hidup yang dia tonton dari film. Haechan tidak memperdulikan dirinya yang sudah bermandikan darah berwana agak hitam itu.

Dari pada langsung menembak mayat-mayat ini Shotaro anggota yang paling polos di antara mereka lebih suka menendang zombie-zombie itu sampai tersungkur lalu menginjak kepalanya sampai terbentur lantai dengan keras, barulah ia melubangi tempurung kepalanya dengan peluru.

Han yang sedang kesal karena makhluk menjijikan ini membuatnya mual pun membenturkan masing-masing kepala yang dapat dia raih ke tembok. Berkali-kali sampai terdengar suara retakan tempurung kepala. Jika bunyi gemeretuk itu sudah terdengar ia akan menembakkan peluru ke sana sebagai pelengkap.

Memang barbar sekali para calon menantu keluarga Park ini. Belum lagi kalau dua nyonya Park Baekhyun dan Taeyong ikut bergabung. Pasti rumah sakit ini di pastikan hancur lebur gara-gara ulah mereka.

Sungchan menghabisi lawannya dengan sangat antusias, dia menjambak rambut para mayat itu lalu memandangi wajah mereka satu persatu barulah menembak nya.

" Kalau begini bagaimana caraku menjambak mu hah?. " Keluh Sungchan saat objek yang akan ia jambak rupa nya tidak memiliki rambut alias botak.

Sehun yang berada di dekat Sungchan tertawa kecil. Adik kecilnya ini benar-benar butuh siraman rohani dari uncle kelincinya.

Psycho FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang