" Bangunlah!. " Seungmin mengguncang bahu Haechan dengan kencang.
Haechan membuka matanya, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah pintu ruangan tempatnya di siksa terbuka dengan asap hitam yang mulai menyebar masuk.
" Kebakaran?. " Tanya Haechan pada Seungmin yang berusaha melepaskan tali di kakinya.
" Hmmm. Coba tebak siapa yang melakukan ini?. "
" Yang pasti bukan Mark. " Haechan berdiri, tangan dan kaki nya sudah terlepas dari belenggu.
" Haechannie!. " Seungmin dan Haechan memandangi sosok dengan senjata katana panjang yang berkilat tajam itu, sosok itu berjalan masuk dengan senyuman lebar.
" Hannie?. Kenapa kau ada di sini?. " Tanya Haechan.
" Bermain drama. Tentu saja apa lagi memangnya?. " Han menyodorkan katana nya pada Haechan.
" Kau punya banyak hal yang harus di jelaskan padaku. " Ujar Haechan.
" Yah, kita bisa berdongeng nanti. Sekarang kita harus pergi ke lantai atas secepatnya. " Seungmin menepuk bahu Han dan Haechan sebelum berlalu keluar dari ruangan.
" Kau yang membuat tempat ini terbakar?. " Tanya Haechan saat mereka berdua berlarian di lorong panjang, Seungmin sudah pergi lebih dahulu.
" Anak buah Kim Hyunsoo yang membakar lantai bawah, ribuan zombie menyerang tempat ini tiga puluh menit yang lalu. Bawahan nya berkurang karena di makan zombie-zombie di lantai dasar. Jadi Kim Hyunsoo dan anak buahnya yang selamat menuju lantai atas untuk menyelamatkan diri dengan helikopter. " Jelas Han.
" Jadi lantai bawah di bakar agar zombie nya tidak naik?. " Tanya Haechan.
" Hmmm. "
" Ngomong-ngomong, yang lain ke mana?. "
" Menghubungi pihak pemerintah dan militer untuk mengirim bantuan evakuasi darurat sementara mereka mencari-cari korban yang selamat. "
" Tunggu, kau bilang zombie yang ada di bawah sana ribuan kan?. Jadi apa mungkin hampir semua zombie di kota menyerbu tempat ini?. "
" Memang begitu. "
" Apa yang memancing mereka?. "
" Kembang api ukuran besar dan juga lampu sorot. " Han tertawa kecil mengingat betapa panik nya orang-orang di markas ini saat ia meledakkan kembang api berukuran besar di lantai paling atas.
" Ku tebak ada yang lebih konyol lagi, "
" Tentu saja ada!. Musik disko yang sengaja di nyalakan hingga seluruh penjuru kota mendengarnya. Hebat kan?. "
" Wah, suaranya pasti keras sekali. Tapi kenapa aku tidak mendengar apa-apa?. " Harchan mengernyit bingung.
" Karena kau tertidur seperti orang mati. " Suara berat dan nada yang terkesan datar itu membuat Han dan Haechan menoleh ke belakang.
" Malk?!. " Seru Haechan dengan senyuman riang berbanding terbalik dengan kondisi tubuh nya yang memiliki banyak luka berarah.
" Tetap berlarilah ke depan!. Aku tidak bisa membawa mu untuk sekarang. " Mark melarang Haechan karena telinga nya mendengar suara langkah kaki yang bersahut-sahutan dari belakang sana.
" Ah, aku lupa memberitahu mu sesuatu!. " Han memegangi senjata mya erat-erat sambil berlari menaiki tangga.
" Apa?. "
" Tempatmu di kurung ada di lantai 2. " Han melompati beberapa anak tangga agar ia bisa segera sampai ke lantai selanjutnya.
" Sial!. Kenapa kau tidak mengatakan nya?!. Kau bahkan masih sempat mengajakku mengobrol Han Jisung!!. " Haechan berseru dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Family
FantasyHanya dalam semalam kota Seoul berubah menjadi kota mati dengan ribuan zombie sebagai warganya. Mungkin orang biasa tidak akan bisa bertahan hidup dengan bencana itu. Namun, beda cerita jika yang mencoba bertahan hidup adalah sekelompok manusia deng...