12

1.4K 178 19
                                    

Jungwoo menatap jendela berukuran besar yang tengah terbuka itu dengan perasaan cemas, ia baru saja turun dengan selamat. Sementara Lucas masih ada di dalam sana dengan suara-suara memekakkan telinga yang tak lain berasal dari para mayat hidup.

" Hyung, apa ada kendaraan di luar?. " Lucas bersuara agak kencang supaya Jungwoo mendengarnya.

Jungwoo menatap sekitarnya mencari apa yang bisa mereka gunakan untuk transportasi. Dia menemukan sebuah mobil yang berada tak jauh dari tempat nya berada.

" Ada sebuah mobil di sana. " Jawab Jungwoo.

BRAAKK!

" Sial!. " Lucas memaki pelan kala sebuah tangan besar berhasil menembus lemari tebal juga pintu gudang, di ikuti kepalan tangan mayat hidup yang lain. Lucas buru-buru naik ke atas kursi dan meraih pinggiran jendela untuk naik.

" Lucas, kau baik-baik saja?. " Tanya Jungwoo, dia mendengar suara keras yang pasti nya bukan pertanda baik dari dalam sana.

" Hyung, lari lah ke sana!. Periksa apa mobil itu masih ada kunci nya?. " Lucas menampakkan wajahnya di jendela, ia sedikit berjongkok di atas sana.

Mata tajam milik Lucas melirik sekitar memeriksa apa ada zombie yang berjarak tak jauh dari mereka. Tubuh tegap milik Lucas meluncur ke bawah bersamaan dengan Jungwoo yang berlari menuju mobil di pinggir jalan.

Jungwoo memecahkan kaca mobil itu dengan batu, lalu menjulurkan tangannya untuk mencari-cari kunci mobil. Namun, sepertinya keberuntungan tak berpihak pada mereka karena kunci mobil itu sudah tidak ada.

Jungwoo semakin panik saat puluhan zombie yang datang dari gedung tinggi yang agak jauh dari apotik berjalan menuju mereka mungkin semua mendengar saat Jungwoo memecahkan kan jendela mobil. Mengingat mayat-mayat itu sensitif terhadap suara sekecil apapun.

" Lari!. " Lucas menarik tangan Jungwoo untuk berlari kencang agar mereka tidak di makan makhluk gila itu.

Ini gila!. Mereka berdua berlari kencang dengan puluhan zombie mengerikan yang mengejar di belakang. Jantung keduanya berpacu cepat, otak mereka berusaha berpikir untuk menyelamatkan diri dari makhluk buas di belakang sana. Langkah zombie-zombie itu begitu cepat seolah bagian tubuh mereka yang hancur, terluka, dan bernanah sama sekali tak memiliki arti dalam hal rasa sakit.

GRRRAAAHHH!

KHAAAAKKHHH!!

Suara mengerikan itu tak henti-hentinya membuat Jungwoo panik. Rasanya otak Jungwoo mulai memikirkan hal buruk seperti mereka berakhir mati karena di santap puluhan lebih mayat hidup.

" Lucas!. " Jungwoo mulai takut, dia berseru dengan nada tertahan, penyebabnya adalah segerombolan makhluk mengerikan yang sama seperti di belakang mereka.

Mereka berdua ada di perempatan jalan dengan belakang dan depan jalan yang di penuhi zombie. Lucas langsung menarik orang yang lebih tua satu tahun darinya itu ke persimpangan sebelah kiri.

" Kita akan kemana?. " Tanya Jungwoo sambil beberapa kali menoleh ke belakang untuk memeriksa sedekat apa jarak mereka dengan gerombolan zombie di belakang sana.

" Mencoba keberuntungan. " Jawab Lucas, tangan nya menggenggam tangan Jungwoo semakin erat.

Nafas Jungwoo sudah tidak beraturan, rasanya kakinya hendak berhenti bergerak secara tiba-tiba. Jantung nya juga terasa tak nyaman. Yang dirinya bisa lakukan hanya mengusap area dada nya pelan, untuk mengurangi rasa sakit di sana walaupun hanya sedikit.

Jungwoo tau ini efek obatan-obatan yang sering di gunakan orang-orang rumah sakit jiwa itu padanya. Dokter-dokter di sana memang kerap kali memaksa nya meminum obat atau menyuntikkan obat dengan dosis berlebihan padanya. Hingga Jungwoo rasa sebenarnya yang gila bukanlah orang-orang yang di rawat di rumah sakit jiwa itu melainkan dokter-dokter nya. Yang dengan seenaknya menggunakan tubuhnya sebagai kelinci percobaan obat-obatan yang di buat ilmuan ilegal.

Psycho FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang