"B-bianca. Kamu tidak seharusnya berbicara seperti itu." Batin seseorang dari belakang.
***
"Bianca, silahkan duduk kembali."
Aku membungkukkan badan dan kembali ke tempat duduk ku dengan santai. Tidak memperdulikan tatapan sinis dua laki-laki yang duduk di belakangku itu.
"Annyeong." Sapa perempuan berambut pendek yang duduk di sampingku.
Aku tersenyum ramah, "Annyeong. Siapa namamu?"
"Kang heeyeong. Salam kenal ya, Bianca." Jawabnya sambil mengulurkan tangan.
Dengan senang hati aku menerima uluran tangannya.
"Semoga kita bisa berteman baik kedepannya."
"Ne. Tentu saja."
Aku sangat senang karena ini pertama kalinya aku mendapat teman yang sangat baik di Korea.
***
"Bianca, ingin ke kantin bersama?" Ajak Heeyeong yang masih menggunakan bahasa baku karena mungkin menurutnya kami belum seberapa dekat untuk berbicara menggunakan bahasa banmal.
"Yes. By the way, you don't need speak to me in formal language. You can talk to me casually, so we can become closer." Ucapku dalam bahasa Inggris karena tidak terlalu lancar jika berbicara dengan bahasa Korea.
Sebenarnya aku bisa berbahasa Korea, tapi hanya lewat tulisan, bacaan, dan listening saja. Untuk speaking aku memang masih kurang. Karena itu, sehabis kuliah nanti aku masih harus mengikuti pelajaran bahasa Korea tambahan.
"Ah.. ne. Kajja."
Aku tersenyum dan berjalan bersama Heeyeong menuju kantin.
Kantin kampus sudah mulai ramai dengan para mahasiswa yang ingin mengisi perut kosong mereka dengan makanan-makanan kantin yang sangat menggugah selera.
"Masshita." Gumamku sambil menggigit bibir. Tidak sabar untuk mencoba makanan kampus Korea.
Aku mengambil nampan dan mengisi beberapa tempat dengan nasi, kimchi, salad nugget, dan udon seafood. Tidak lupa juga sup dan sepotong semangka segar sebagai makanan penutup.
"Kita duduk disana aja ya?" Heeyeong menunjuk salah satu tempat duduk kosong di pojok ruangan.
Aku hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang.
Brughh.. pyarr!
Nampanku yang malang jatuh begitu saja karena tersenggol oleh beberapa orang yang sedang berkerumun di salah satu meja yang aku lewati. Padahal aku masih belum mencicipi satupun makanannya dan perutku sudah sangat lapar sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Hated
Teen Fiction"Tidak apa, kamu sudah melakukan yang terbaik." Kalimat sederhana yang belum pernah aku dengar selama hidupku. Dituntut untuk menjadi lebih, namun minim dengan apresiasi. Hingga pada akhirnya aku mencoba untuk meninggalkan semua kenangan buruk ku da...