***
"Bianca, Yongjin dimana?" Tanya Chungho saat aku baru saja memasuki kelas.
"Molla. Tadi dia bilang mau minum." Jawabku acuh.
"Minum? Sendirian?"
"Hm."
"Ada masalah emang sama kalian berdua?"
Aku memutar bola mataku malas.
"Kenapa sih? Lagian kan dia juga suka minum. Kenapa harus kaget?"
Chungho membenarkan posisi duduknya dengan muka yang serius.
"Masalahnya dia gak pernah minum sendirian meskipun ada masalah. Kecuali.."
"Apa?"
"Kalau itu menyangkut keluarganya."
Aku terdiam untuk beberapa saat. Berusaha mencerna ucapan Chungho.
"Keluarga?"
"Aku tidak bisa memberitahumu lebih jauh. It's privacy."
"Kalau gitu ngapain kamu bilang tadi? Buang-buang waktu aja." Sinis ku.
"Tapi, apa tadi dia bertemu seseorang?" Tanya Chungho yang masih saja penasaran.
"Um. Dia tadi ketemu sama ibunya Hyunjoon sunbae. Mungkin Yongjin adalah pelanggan lama dan ada masalah diantara mereka berdua."
"MWO??!!"
"Kamjagiya! Apaan sih??"
Semua orang menatap kami risih karena mulut besar Chungho.
"Kok dia bisa ada disana? Maksudku, kenapa Yongjin mau kesana?"
"Aku yang ngajak. Lagian cuma restoran itu yang jaraknya dekat dari kampus."
Chungho mengelap mukanya dengan kasar. Seakan frustasi dengan jawabanku barusan.
"Ngapain kamu ngajak dia kesana?! Aish.."
"Emang kenapa sih?"
"Kamu tau kan hubungan dia dan Hyunjoon sama sekali gak baik??"
"Ya terus apa hubungannya sama ibunya?" Tanya ku yang semakin bingung dengan arah pembicaraan Chungho.
"Aish.. aku pergi dulu." Chungho tidak menjawab pertanyaanku dan langsung pergi begitu saja.
"Apaan sih. Satu geng aneh semua." Gerutu ku.
"Tunggu. Dia minum sendirian hanya jika ada masalah keluarga? Terus apa hubungannya sama ibu Hyunjoon sunbae? Tidak mungkin kan ibu mereka adalah orang yang sama? Setauku ibu Yongjin pernah kesini kan waktu itu?" Gumam ku bertanya kepada diri sendiri.
"Yha! Bianca! Kamu gak apa kan? Aku baru tau kalau kamu bertengkar sama Junho tadi. Maaf ya, aku terlalu sibuk sama tugas ini sampai-sampai gak tau kalau kamu luka dan dibawa ke rumah sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Hated
Teen Fiction"Tidak apa, kamu sudah melakukan yang terbaik." Kalimat sederhana yang belum pernah aku dengar selama hidupku. Dituntut untuk menjadi lebih, namun minim dengan apresiasi. Hingga pada akhirnya aku mencoba untuk meninggalkan semua kenangan buruk ku da...