***
Yongjin POV
Aku tidak tau sejak kapan aku memiliki rasa khawatir semenjak kehilangan orang yang aku sayang. Selama ini, aku pikir orang-orang yang menjulukiku sebagai batu yang berwujud manusia itu ada benarnya.
Aku tidak peduli dengan perasaan orang lain dan bersikap seenaknya untuk melampiaskan kekesalanku pada baj***an itu. Aku tidak ingin ada siapapun yang membuatnya bahagia. Entah itu sekedar menjadi teman atau pacar.
Sampai pada akhirnya orang Asia Tenggara itu datang dan memancing luka lamaku dengan menimbulkan senyum yang paling aku benci dari dulu.
Senyum dari orang yang merebut kebahagiaanku.
Namun kali ini berbeda. Setiap aku menyudutkan anak Asia Tenggara itu, aku selalu merasa bersalah setelahnya. Terlebih lagi saat aku melihat obat penenang diatas meja belajarnya karena ucapanku yang terlalu kasar kemarin.
Aku tidak tau trauma apa yang pernah ia alami sampai harus meminum obat-obatan seperti itu.
"Yha! Sejak kapan aku mulai mengkhawatirkan orang lain?" Gumamku membuyarkan lamunan tanpa sadar tadi.
"Ini hanya rasa empati, kan?" Ucapku meyakinkan diri.
"Dengan wali dari Bianca Kallie?" Tanya dokter yang menangani Bianca.
"Ne. Saya teman satu kampusnya."
"Bagaimana dengan orangtuanya? Apakah belum datang?"
"Dia dari luar Korea. Anda bisa menyampaikannya pada saya, nanti akan saya sampaikan kepada pihak kampus sebagai perantara dengan orangtuanya."
"Bianca membutuhkan darah. Ia mengeluarkan terlalu banyak darah di waktu yang lumayan lama." Jelas dokter tersebut membuatku sedikit tercekat.
Separah itukah sampai membutuhkan donor darah?
"Golongan darahnya tergolong sangat langka, karena itu kami juga kehabisan stock golongan darah AB rhesus positif."
"AB rhesus positif?" Golongan darah yang sama sepertiku.
"Tolong untuk segera mencarikan donor darah kepada Bianca. Kami juga sudah menghimbau semua masyarakat untuk ikut berpartisipasi."
"Ne, Kamsahamnida."
POV Off
"Gimana Bianca?" Tanya Hyunjoon dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
"Dia butuh darah. AB rhesus positif." Jawab Yongjin datar.
"Tunggu, kamu AB rhesus positif kan?"
"Negatif." Ucapnya acuh sambil berlalu meninggalkan ruangan.
Dengan cepat Hyunjoon menahan tangan Yongjin yang ingin pergi, "Jangan bohong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Hated
Teen Fiction"Tidak apa, kamu sudah melakukan yang terbaik." Kalimat sederhana yang belum pernah aku dengar selama hidupku. Dituntut untuk menjadi lebih, namun minim dengan apresiasi. Hingga pada akhirnya aku mencoba untuk meninggalkan semua kenangan buruk ku da...