***
Sudah 15 menit kami duduk bersama dan tidak ada yang berminat untuk angkat bicara sama sekali.
"Ah.. kenapa aku harus satu tim dengan kalian?" Gerutu Yongjin sambil memainkan rubiknya.
Aku memutar bola mataku malas, "Kamu kira aku juga menginginkan hal ini?"
"Intinya aku dan Yongjin gak mau disuruh-suruh." Sahut Chungho.
"Siapa juga yang mau menyuruh kalian? Aku hanya menyetorkan nama kalian di email tidak di tugas nanti." Ucapku dengan sinis.
"Mwo?"
"Kenapa? Gak terima?"
Chungho langsung menciut dan mengalihkan pandangannya kearah lain.
Hujan deras tiba-tiba mengguyur kota Seoul, aku melihat jam tanganku dan benar setelah ini jam kuliah akan segera berakhir. Aku menggigit bibir bawahku dan berharap cemas.
"Ah.. bagaimana ini?" Gumamku.
"Kenapa bi?" Tanya Heeyeong.
"Aku ada janji dengan seseorang sepulang kuliah nanti."
"Dimana?"
"Dia menungguku di depan gerbang. Tapi aku tidak membawa payung. Aku tidak tau kalau akan hujan deras seperti ini."
"Memang kamu ada janji dengan siapa?"
Aku baru sadar kalau aku tadi belum berkenalan dengannya.
"Molla. Tapi yang jelas dia anak sini."
"Oh! Aku ingat! Dia yang biasanya menyebarkan brosur tteokbokki jjang!"
"MWO???!!" Teriak Yongjin dan Chungho secara bersamaan.
"Kamjagiya! Yha! Kenapa kalian yang kaget?"
"Brosur tteokbokki jjang? Ah.. dia adalah sunbae kita. Dia berada di semester 3. Tapi aku juga tidak tahu namanya sih."
"Yha, bagaimana kalau aku memanggilnya oppa tampan saja? Lagipula aku juga tidak tahu namanya dan dia benar-benar tampan kan?"
"Yha! Kamu ini murahan atau bagaimana? Atau tidak pernah melihat orang tampan?" Sewot Yongjin.
"Apaan sih. Lagian aku gak ngomong sama kalian kenapa kalian yang sensi."
"Saranku sih jangan deket-deket sama dia. Dia orangnya gak asik." Ucap Chungho.
"Kalian juga. Kalian malah lebih gak asik dari dia."
"Tapi, bi. Lebih baik kamu mengenalnya dulu." Usul Heeyeong.
"Tuh dengerin kata temenmu." Sahut Chungho.
"Dih apaan sih sok asik." Sinisku.
"Iya gak mungkin lah aku langsung deketin dia gitu aja. Lagian aku janjian bukan karena dating atau apalah kok. Aku cuma pingin nyoba street food korea dan kebetulan dia lagi bawa brosur tteokbokki. Jadi aku pingin nyobain makanannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Hated
Teen Fiction"Tidak apa, kamu sudah melakukan yang terbaik." Kalimat sederhana yang belum pernah aku dengar selama hidupku. Dituntut untuk menjadi lebih, namun minim dengan apresiasi. Hingga pada akhirnya aku mencoba untuk meninggalkan semua kenangan buruk ku da...