Sisi Gelap Yongjin

2 1 0
                                    

Aku memasuki gerbang kampus dengan senyum yang sumringah. Bagaimana tidak, tadi aku berpapasan dengan Hyunjoon sunbae dan dia menawariku untuk pergi ke kampus bersama-sama menaiki sepedanya.

"Bi, kamu gak malu?" Tanya nya.

"Malu kenapa?"

"Naik sepeda ini."

Aku tertawa kecil. "Kenapa aku harus malu? Bersepeda itu menyenangkan kok."

"Gomawo, sudah mau menjadi temanku." Ucapnya sambil tersenyum.

Aku hanya mengangguk.

Jangankan untuk menjadi temanmu, menjadi pacarmu juga aku siap. Batin ku.

Tinn!!

Brugh!

Kami berdua jatuh bersama-sama karena suara klakson mobil yang sangat keras dari arah belakang.

"Aish.. shibal!" Gerutuku sambil membersihkan celana putih ku yang terkena pasir.

"Yha! Michyeosseo??!" Omel ku kepada pengendara tersebut.

Pengendara itu membuka kaca mobilnya dan menampakkan wajah sok cool nya. Ya, siapa lagi kalau bukan Yongjin dan kawan-kawan.

Aku mendengus kasar.

"Makanya, kalau pacaran jangan di tengah jalan." Sewot nya yang langsung menancapkan gas kearah parkiran.

"Mwo? Yha!"

"Udah biarin aja. Kamu gak apa-apa kan?" Tanya nya memastikan.

 Kamu gak apa-apa kan?" Tanya nya memastikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah.. ah.." Aku berpura-pura meringis kesakitan.

"Lutut ku sakit, sunbae." Untung saja lutut ku benar-benar berdarah meskipun sedikit.

"Kajja, naik ke punggungku. Biar aku menggendongmu sampai ke kelas."

Aku tersenyum lebar. Akhirnya rencana ku berhasil.

"Ne."

Sesampainya di kelas, aku disambut oleh kedua temanku dengan histeris.

"Yha, ada apa denganmu?" Tanya Hee-yeong khawatir.

"Aerin, kamu tidak apa?" Tanya Myung-hee tak kalah heboh.

Aku memberi kode ke mereka bahwa aku baik-baik saja.

"Mwoya? Drama apalagi ini? Yongjin-ah, apa kamu menabrak dia tadi? Aigoo.. seberapa parah itu sampai dia tidak bisa jalan?" Sindir Yejun yang disertai dengan tawaan teman-temannya.

Hyunjoon sunbae menurunkanku dengan hati-hati. Lalu beralih ke tempat duduk Yongjin yang menjadi perkumpulan mereka.

"Wae?" Tanya Yongjin santai sambil menghembuskan rokok yang baru saja ia nyalakan.

"Kalian boleh mengusikku, tapi tidak dengan Bianca." Ucapnya tegas.

Yongjin berdecih dan mengeluarkan smirk nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Someone You HatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang