Kringgg
Bel istirahat berbunyi nyaring. Suara gaduh rakyat lapar yang belum makan dari pagi kini sedang bersorak ria.
"Hm, nama Lo siapa?" Tanya gadis berambut panjang dengan warna rambut merah, kuning, hijau kepada devvano.
"Gue sudah memperkenalkan diri gue tadi! Lo gak denger?" Tajam devvano
"Gue lupa?" Alibi Gadi cabe tadi
"Tua dasar!" Cibir devvano lebih tajam dari ucapannya yang tadi
Gadis cabe itu mendengus sebal! Devvano menyebalkan! Kata-kata pedas sekali walau dia cowok!
"Woi Dev." Sapa seseorang dari ambang pintu. Devvano yang merasa nama panggilannya di sebut seseorang langsung celangak-celinguk
"Woi tur." Sapa balik devvano ketika melihat sahabat karibnya-guntur ferhatza diambang pintu
Note: Guntur ferhatza sahabat karib devvano sejak kecil
"Ayo ke kantin kita habiskan waktu kita dengan makan yang banyak." Canda Guntur
"Makan Mulu Lo!" Cibir devvano
Devvano menenoleh ke arah Savana yang ada di sebelahnya, sedang melamun. Entah melamuni apa.
"Ana, Lo mau ke kantin ga?" Tanya devvano. Tapi tak ada sahutan dari Savana
Dor!
Savana terlonjak kaget! Devvano gila dasar!
Devvano tertawa kencang. " Hahaha, Lo ngelamunin apaan si, Na? Tanya Dev
"Kepo!" Ketus savana
"WOI! Pacaran nya nanti aja Dev sekarang kita ke kantin dulu." Ujar Guntur
Dev menoleh ke arah Savana lagi. "Lo mau ikut ke kantin gak, Na? Tanya devanno
Savana menggeleng tersenyum simpul "engga, makasih." Tolak Savana
"Serius?"
"Iya."
"Ya udah. Gue duluan ya Savana, jangan kangen." Ujar devvano menggoda.
Savana memutar bola matanya malas.
Setelah devvano pergi bersama guntur. Tinggallah Savana sendiri di kelas.
Brak!
"Ada hubungan apa Lo sama devvano tadi hm?" Ujar kekey-cewe cabe tadi
"A-aku ngga ada hubungan apa-apa sama devvano." Kata Savana jujur
"Bohong Lo." Key tak percaya
"Lo berdua pegangin tangan nya." Perintah kekey pada dua antek-anteknya. Safira dan Vera
Kekey menumpahkan jus jeruk pada Savana mulai dari ujung rambut.
" Anak haram, anak pungut pembawa sial kek Lo begini itu harus dibeginiin. Iya ngga Fira? Vera?Hahaha."
"Iya dong." Jawab Safira dan Vera
Savana hanya bisa diam. Bukannya dia takut atau apa! Tapi, Savana tidak ingin kejahatan di balas dengan kejahatan! Biarkan Tuhan yang membalasnya.
"Awss, s-sakit le-lepas." Ringis Savana ketika rembutnya di tarik oleh kekey.
"BILANG SAMA GUE, ADA HUBUNGAN APA LO SAMA DEVVANO? LO PACARAN SAMA DEVVANO?! KOK BISA YA DEVVANO MAU SAMA CEWE PEMBAWA SIAL KAYA LO?!" Bentak kekey mengeratkan jambakannya.
Savana kesakitan rambutnya terasa dicabut secara paksa dari kulitnya.
"Awsss... Sakit key a-aku mo-hon le-pasin. A-aku ngga ada hubungan apapun sama devvano." Kata Savana, terbata-bata
KAMU SEDANG MEMBACA
savana [ Tamat ]
Teen FictionJangan sentuh saya! Dasar anak pungut pembawa sial! Seandainya suami saya tidak memungut kamu waktu itu! Ini tidak akan pernah terjadi!" Bentak Dian "Kamu jahat! Kamu jahat vana! Kamu udah buat bapaku pergi! Kamu jahat hiks. Aku benci kamu Savana!"...