"SAVANA." Ujar Safira memanggil savana
Savana langsung menghampiri saudara angkatnya.
"Kenapa Ra?" Tanya Savana ketika sudah ada di dekat Safira
"Ambilin sepatu gue." Ujar safira. Savana hanya menurut saja
"Ini." Ujar Savana ketika sudah mengambil sepatu
"Pakein!" Ujar Savana santai, memainkan handphone nya
Lagi lagi Savana hanya bisa menurut. Mematuhi perintah yang di berikan Safira.
"Kok bau gosong ya? Jangan-jangan__." Ujar Savana tiba tiba lalu langsung berlari mencari bau gosong tersebut
"SAVANA! SINI LO!" Bentak Safira
"Kenapa sa__." Tanya savana, matanya membelalak saat melihat baju Savana bolong karena Savana lupa mematikan setrikaan
"Baju gue." Safira menatap bajunya nanar
Safira memandang Savana tajam. "LO ITU NGGA BECUS BANGET YA JADI ORANG! BAJU GUE JADI BOLONG GINI KAN?! DASSAR ANAK HARAM PEMBAWA SIAL! GUE GAK MAU TAU! LO__."
Safira memotong ucapannya sambil menunjuk Savana yang terdiam menunduk. "LO HARUS GANTI BAJU GUE." Bentak Savana
"Kenapa ribut-ribut sih?" Tanya Dian
"Si anak haram ini ngerusak bajuku!" Ujar Savana
Dian memandang savana.
Plak
Satu tamparan keras mendarat di pipi kanan savana.
"Kamu itu kalo kerja yang becus Savana! Sudah numpang nyusahin lagi! Bisa kamu itu apa?!" Bentak Dian
Savana menangis. "Ma-maaf bu, Savana bakal gantiin baju safira." Ujar Savana, terbata-bata
"Bagus kalo gitu ganti baju gue!" Ujar Safira lalu pergi keluar
"Savana berangkat bu. Assalamu'alaikum."
Dian tak menjawab.
Savana melangkahkan kakinya keluar. Ia harus segera berangkat, sebentar lagi bel masuk berbunyi.
🕊️🕊️
Savana telah sampai di sekolah. Syukurlah gerbang belum di tutup.
Kruyukk
Perut Savana bunyi meminta asupan, cacing-cacing itu sudah demo meminta jatah. Tapi__ Savana tidak punya uang untuk membeli makanan, uang nya hanya untuk ongkos tadi berangkat sekolah saja.
"WOI ANA." Muncul devvano dari belakang
Savana mendelik mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya apa?
"Gapapa, ayo ke kelas." Ujar devvano menarik tangan Savana
"Lepasin Dev!" Savana menarik lengannya
"Ups! Sorry." Devvano hanya menyengir lebar
Savana tak menggubris lagi ucapan devvano, ia melangkahkan kakinya ke kelas. Banyak sorot mata yang menatap Savana tak suka, karena kedekatan devvano dan savana.
Sadar banyak yang melirik Dev berkata. "Apa lo semua? Iri Lo sama Savana?"
Mereka langsung mengalihkan pandangannya, kembali melakukan aktifitas nya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
savana [ Tamat ]
Roman pour AdolescentsJangan sentuh saya! Dasar anak pungut pembawa sial! Seandainya suami saya tidak memungut kamu waktu itu! Ini tidak akan pernah terjadi!" Bentak Dian "Kamu jahat! Kamu jahat vana! Kamu udah buat bapaku pergi! Kamu jahat hiks. Aku benci kamu Savana!"...