"mari di minum dulu teh nya." Ujar Dian.
Devvano dan Bu Susan meminum teh buatan Savana.
Ada guna nya juga aku nerima si Devvano itu.
"Ya sudah Bu, kami ingin pamit pulang." Ujar Bu Susan.
"Eh iya Bu, terimakasih." Jawab Dian.
Devvano memandang Savana, gadis yang ia cinta dan sayangi dari waktu awal mereka berjumpa akhirnya bisa menjadi tunangannya.
"Ayo Dev." Ujar bu Susan kepada Devvano.
"Aku pulang dulu ya Savana." Ujar Dev, tersenyum hangat
Savana membalas senyuman hangat milik Dev. "Iya, hati-hati ya."
Savana berharap semoga kehadiran Dev akan membuatnya bahagia, Savana berharap semoga Dev akan menjadi teman hidup Savana selamanya.
Devvano dan Bu Susan pergi dari rumah Savana setelah mereka berpamitan.
Malam ini adalah malam yang paling bahagia bagi Savana dan Devvano.
🕊️🕊️
"Semoga saja kamu tidak membawa sial bagi keluarga Alexander, dan bisa merusak hubungan kalian." Ujar Dian.
Savana menghela nafasnya panjang, Savana mulai berfikir sekarang, apakah ia akan membawa sial bagi Devvano dan juga keluarga nya?
Savana memilih tak mendengarkan Dian, dia tak ingin merusak hari bahagianya karena omongan yang tak enak.
"Dasar ngga sopan!" Kesal Dian.
"Gue tadi ngeliat ada mobil si Dev, ngapain dia ke sini?" Ujar Safira.
"Dia sekarang sudah menjadi tunangan Savana." Kata Dian.
Safira sontak membulatkan matanya, apakah Dian sedang bercanda atau berharap?
"Mana mungkin tuh si Devvano mau tunangan sama anak pembawa sial itu." Ujar Safira.
"Ada untungnya ibu Nerima semua itu, karena kita nanti akan menjadi kaya." Kata Dian.
Safira langsung pergi ke dalam kamarnya. Safira mengambil handPhone nya lalu menghubungi seseorang.
"Halo? Si Savana tunangan sama Devvano."
"..."
"Ya iya lah! Masa lo kalah sama si anak haram itu."
"..."
"Ya sudah gue tutup telfonnya."
"..."
Safira mematikan panggilannya secara sepihak. Dia mengangkat satu sudut bibirnya.
"Gue ngga akan biarin Lo bahagia begitu aja anak haram, hahaha." Ujar Safira tertawa bak iblis.
🕊️🕊️
Savana terus memandang cincin indah yang melingkar di jari manisnya, bibirnya tak bisa untuk berhenti tersenyum.
"Semoga kita selalu bersama Dev." Kata Savana.
Savana sangat bahagia sekali hari ini. " Baru kali ini aku sangat bahagia ya Allah, tolong pertahankan kebahagian hamba." Kata Savana, meneteskan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
savana [ Tamat ]
Teen FictionJangan sentuh saya! Dasar anak pungut pembawa sial! Seandainya suami saya tidak memungut kamu waktu itu! Ini tidak akan pernah terjadi!" Bentak Dian "Kamu jahat! Kamu jahat vana! Kamu udah buat bapaku pergi! Kamu jahat hiks. Aku benci kamu Savana!"...