Chapter 6

10.2K 2.4K 250
                                    

Akhirnya update lagi :')

Yok vote dulu baru komen sebanyak-banyaknya😘😘😘🤗

Yok vote dulu baru komen sebanyak-banyaknya😘😘😘🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama sisa hari Unique membantu putrinya Cloud mencari pakaian yang cocok. Gadis berusia enam belas tahun itu bagus mengenakan apa pun. Warna apa pun terlihat indah dipandang.

"Kalau aku pakai warna ini cocok nggak, Tante?" tanya Starry seraya memutar tubuhnya saat memamerkan dress bercorak bunga dengan warna dasar kuning.

"Cantik banget. Kamu cocok pakai apa aja," komentar Unique sambil tersenyum.

"Masa sih, Tante? Tapi Papa keliatan mikir gitu."

Unique menoleh ke belakang, mendapati Cloud nyengir sambil tetap memandangi putrinya.

"Ada yang salah, Pak? Bajunya bagus, lho!" tanya Unique.

"Bagus sih, tapi saya nggak suka. Terlalu seksi," jawab Cloud.

Unique melihat kembali dress yang dipakai Starry. Sebenarnya memang seksi. Jika melihat bagian belahan di samping kiri paha yang cukup tinggi. Karena Starry tinggi jadi dress yang dipakai kelihatan lebih pendek. Bagian dadanya pun terlalu ketat.

"Ya udah, ikutin papamu aja. Katanya terlalu seksi. Coba ganti yang lain." Unique menyerah. Padahal menurutnya anak seumuran Starry senang memakai pakaian yang beraneka bentuk.

Starry mengangguk dengan wajah cemberut. Kelihatan tidak suka ketika disuruh mencoba pakaian selanjutnya. Atau, bisa dikatakan Starry sudah terlanjur jatuh hati melihat dress kuning tersebut.

"Kenapa sih nggak dibiarin aja, Pak? Kelihatannya Starry suka sama dress tadi," tanya Unique.

"Saya nggak mau dia pakai yang terbuka gitu. Kalau ada laki-laki brengsek godain atau kurang ajar sama dia gimana? Kita mana tau laki-laki iblis berwujud manusia," jawab Cloud.

Unique geleng-geleng kepala. "Bapak nggak merasa brengsek?"

"Bu Unique kok kalau ngomong suka blak-blakan amat? Saya mah masih baik, Bu."

"Yayaya, baik. Baik tapi tinggal bareng. Bobo bareng. Ya, boleh lah itu dibilang baik ya," ejek Unique.

Cloud bersedekap di dada menghadap Unique. "Menurut Bu Unique baik itu yang kayak apa sih?"

"Baik dalam pemikiran saya adalah laki-laki yang bisa menjaga kehormatan perempuan. Bukan asal main bobo bareng aja. Bukan yang ngajak tinggal bareng."

"Oke, saya ngerti. Sekarang saya tanya. Seandainya nggak ngajak bobo bareng, jaga kehormatan, nggak ngajak tinggal bareng, tapi suka mukulin sampai babak belur. Bisa dibilang baik nggak?"

Beep Beep Honey (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang