Bonus: Tentang Herom

7.5K 1.8K 262
                                    

Sebuah bonus supaya kalian lihat Herom gimana hehe

Sebenarnya mau kasih momen manis Unique - Herom yang banyak nanti kalian oleng wakakakak🤣🤣 akhirnya nggak jadi😂😂

Sebenarnya mau kasih momen manis Unique - Herom yang banyak nanti kalian oleng wakakakak🤣🤣 akhirnya nggak jadi😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Playlist: Kerispatih - Mengenangmu

Delapan tahun yang lalu...

Unique baru saja keluar bersama Herom setelah selesai fitting gaun pengantin. Ini bukan fitting untuk pertama kali, tapi fitting terakhir sebelum dikirim ke rumah. Dua minggu lagi pernikahannya diselenggarakan. Semua sudah siap dan tinggal menunggu saja. 

Selama beberapa menit Unique memandangi cincin tunangan yang ada di jari manisnya. Senyum tak pernah hilang setiap kali Unique mengingat momen lamaran Herom tiga bulan lalu.

"Lihatin cincin mulu. Apa udah bosen lihatin muka calon suaminya?" goda Herom.

Unique terkekeh. "Hehe... mana mungkin aku bosen lihat kamu. Tapi cincinnya cantik. Aku senang."

"Aku lebih senang bisa lihat kamu senyum setiap hari. Aku harap aku bisa tetap lihat kamu senyum seperti ini bahkan setelah kita nikah nanti. Semoga aku nggak bikin kamu sedih atau nangis. Aku nggak mau senyum itu pudar," ucap Herom sambil memiringkan posisi duduknya menghadap Unique.

Unique mengusap pipi Herom. Selama ini Herom tidak pernah membuatnya menangis. Sekalipun tidak pernah. Herom selalu membahagiakannya dengan hal-hal kecil. Herom yang membuat hidupnya lebih berwarna.

"Kamu nggak pernah gagal membahagiakan aku. Kamu tuh definisi laki-laki satu banding berjuta-juta. Ibaratnya cuma ada di dunia novel."

"Waduh! Aku manusia yang keluar dari dunia novel nih?" kekeh Herom setengah bercanda.

Unique mengangguk. "Iya. Terus aku beruntung punya kamu."

"Duh, gini amat cobaan mau nikah. Uniqueku makin gombal aja. Belajar dari mana nih? Taro apa Chanon? Hayo, ngaku." Herom mencubit gemas hidung Unique.

"Belajar dari kamu dong." Unique memeluk Herom cukup lama. "Rasanya mau pelukin terus."

Herom mengusap-usap kepala Unique. "Apa kita nginep di parkiran aja nih? Biar kamu meluk aku seharian gitu."

Unique terkekeh. "Nggak ah. Bisa diomelin nanti sama Mama karena aku nggak pulang. Ayo, makan. Kita mau makan di restoran biasa, kan, Sayang?" Dia menarik diri sambil mengusap pipi Herom.

"Iya, Ibu Negara. Mari kita pergi." Herom mulai melajukan mobilnya pergi.

"Aku mau makan spaghetti lagi kayak kemarin," kata Unique. Suaranya terdengar sangat ceria. 

Beep Beep Honey (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang