Lima Tahun Yang Lalu
"Yang mulia, sudah banyak kelinci buruan yang kita dapatkan hari ini. Apa yang mulia masih ingin berburu lagi?"
"Tidak, sebentar lagi matahari akan tenggelam, kita harus segera kembali ke Istana"
"Baik yang mulia, saya akan menyiapkan kudanya"
Taemin beranjak pergi dari sana, menuju kuda hitam pekat milik dirinya dan juga rajanya. Dikarenakan kedua kuda itu berjarak cukup jauh dari mereka, maka dari itu, Jimin mau tak mau harus menunggu.
Sembari menunggu, Jimin mengedarkan pandangannya ke sekitar. Melihat bagaimana pepohonan tumbuh begitu subur di tempat ini, hutan yang menjadi pembatas antara kerajaan Regrak dengan Oxana. Kedua kerajaan yang tak pernah bisa di satukan meskipun keduanya memiliki misi dan visi yang sama, yaitu, menaklukkan dunia dengan menguasai beberapa kerajaan kecil dibawah mereka.
Selama dirinya naik tahta beberapa tahun yang lalu, keamanan kerajaan Regrak benar-benar terjamin. Bahkan sampai sekarang pun, kerajaan luar yang berusaha menyerang daerah kekuasaannya pun tak mampu menembus penjagaan super ketat yang memang sudah Jimin atur serapi mungkin.
Saking hanyutnya dengan pikirannya, Jimin sampai tak sadar, kalau ada seseorang yang tengah berjalan mendekat ke arahnya. Jimin segera mengambil panahnya, mengarahkan busur panah itu ke arah objek yang ia anggap membahayakan.
Jimin menurunkan panahnya ketika tahu kalau yang tengah ia bidik adalah seorang wanita, dari penampilannya saja Jimin bisa menyimpulkan, kalau wanita itu merupakan salah satu orang penting kerajaan.
Saat Jimin tengah fokus dengan wanita itu, tiba-tiba saja satu tamparan keras mengenai wajahnya. Jimin menyatukan alisnya, matanya mendelik tajam ke arah wanita itu, jika bukan wanita, sudah sedari tadi ia tembus jantungnya dengan busur panahnya ini.
"Dasar tak punya hati! Lihatlah, kelinciku kau bunuh dengan begitu kejam! Apa kau tau?! Aku sudah merawatnya dari bayi!"
"Kau pikir aku peduli? Lagipula, untuk apa kau membawa kelincimu kemari? Apa Istanamu terlalu kecil untuk dijadikan tempat bermain kelincimu itu?"
"Ah! Aku paham! Kau memang bukanlah pria baik! Tak punya hati dan egois! Kau bahkan tak merasa bersalah setelah membunuh kelinci tak berdosa ini! Kau benar-benar pria jahat!"
"Terserahmu saja!"
Rosé merenggut kesal, ia segera menumpu kedua kakinya dan mencari jasad kelincinya yang tak berdosa. Ia merasa sedih sekarang, kelinci kesayangannya harus mati ditangan pria jahat. Yang bahkan untuk mengucapkan maaf saja dia tak mau.
Jimin mengeryit ketika melihat kristal biru yang ada di mahkota wanita itu, tentu saja Jimin tak asing dengan benda itu. Kristal biru hanya boleh di kenakan oleh orang-orang penting di kerajaan Oxana, "Lihatlah! Dia berdarah sangat banyak! Kau harus menggantinya, pria jahat! Kau harus berikan aku kelinci putih seperti ini! Atau aku akan menangis dan memukul kepalamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ONLY DIRECTION | Jirosé ✓
Fanfiction[ Follow Sebelum Membaca! ] [ Story 7 ] Park Jimin, seorang raja yang gagah dan berani, memiliki berbagai macam julukan karena kehebatan yang ia miliki, serta pengaruh besar yang ia berikan untuk kerajaannya sendiri Dahulu, Jimin tak pernah sedikitp...