Pagi ini aku bangun lebih awal karena ada susulan ujian di sekolah dan Oma.Lelah bila harus mendengar ocehan dan keluhan Oma setiap pagi.
"Sekarang selesai" Ucapku menatap diri pada cermin seraya menggandeng tas berjalan menuju anak tangga untuk bersarapan pagi bersama yang lainnya.
"Selamat pagi Oma & Ka Leta" Ujarku menyapa wanita yang duduk di meja makan.
"Ah manisnya kau membuat panggilan khusus untuk ku" Sahut Ka leta tersenyum.
"Selamat makan" Tutur Oma dan kami menurut tuk makan dengan hidmat tanpa adanya pembicaraan.
Setelah sarapan Ka leta seperti biasa pergi ke kantor dan Oma hanya mengurus yang menurutnya harus diurus.Aku melakukan ujian di ruang guru karena Fal rupanya mengerjakannya di rumah.
Tak masalah karena sekarang otak kecil ini sudah terisi penuh.Hitungan menit semua soal penuh oleh tinta pulpen dan dengan percaya diri aku menyerahkannya pada guru.
Setelah ujian aku langsung pulang dikarenakan semuanya telah melakukan ujian dan libur telah menanti kami.Kelulusan hanya tinggal beberapa hari.Sejujurnya aku belum berfikir akan melanjutkan study dimana,yang pasti Oma sudah mengaturnya.
Akhir-akhir ini Fal sangat sibuk,katanya mengurus bisnis Ayahnya untuk modal training.Soal Sedyna aku tidak tahu.Aku takut tuk kembali pada rumah itu dan sejauh ini Sedyna tidak pernah peduli akan diriku membuatku sangat tenang.
Sebelum aku menancap gas menuju rumah,samar-samar aku melihat Ka leta bersama seorang pria di pertigaan kota.Ka leta sedang berganti peran dengan pria itu soal siapa yang akan mengemudikan mobilnya.
Aku tidak bisa melihatnya terlalu lama karena suara klakson pengendara lain mulai terdengar keras disebabkan lampu yang bertukar menjadi hijau dari semula merah.
Pikirku nanti saja aku tanyakan bila sudah di rumah.
Aku mengistirahatkan tubuh dengan berenang di kolam belakang.Memang aku tidak semahir Fal namun aku hanya ingin sekedar berendam di dalam air sejuk nan wangi itu.
"Ini Nyonya" Pelayan menyimpan nampan di meja pinggir kolam.
Aku tersenyum sebelum mengambil segelas jus orange dan meminumnya.Tak lupa aku membalut tubuh ku dengan handuk agar basah nya mereda.
Aku kembali mengingat betapa hebat nya sang kuasa menciptakan sekenario hambanya.Dahulu aku tidak pernah berfikir akan menemukan kebahagiaan.Yang ku pikir kebahagiaan hanyalah terbebas dari amukan Sedyna.
Namun,kebahagiaan lebih dari sekedar itu.Bila kita bisa melihat lebih jauh ada beribu-ribu kebahagiaan dari sudut pandang orang lain.Dan menurutku inilah kebahagiaan.
Mendapatkan kesempatan hidup,menikmatinya dengan raga dan rohani yang sehat,dan bisa menyadari betapa berharganya kebahagiaan ini.
Percuma apabila kita diberi kebahagiaan namun tidak pernah bisa menyadarinya membuat rasa tidak puas selalu memenuhi hati dan pikiran.Alhasil kita tidak akan pernah bahagia.
Suara mesin mobil Ka leta terdengar menandakan dia telah pulang.Ada banyak pertanyaan yang akan aku ajukan terlebih itu aku harus berganti pakaian dahulu.
-
Tok-Tok-Tok
"Ka leta.Apa kau di dalam?" Ujar ku dibalik pintu.
"Silahkan masuk Fei" Ucap seseorang di dalam sana.
Aku melangkah masuk seraya membawa camilan kulihat Ka leta sedang terbaring santai seraya memainkan ponselnya.Sepertinya dia sedang bahagia terlihat dari pancaran aura wajahnya yang berseri-seri.
"Aku boleh duduk?"
"Iya,santai saja"
"Sepertinya Ka leta sedang bahagia"
"Heem"
"Boleh aku bertanya"
"Apa itu?"
"Tadi aku melihat Ka leta dengan seorang pria di mobil saat lampu merah di pertigaan"
Tiba-tiba Ka leta mendongkak menatapku serius,"Apa kau melihatnya dengan jelas?"
"Tidak terlalu karena lampunya langsung berganti,jadi aku hanya melihatnya sekilas" Jawabku seraya memakan camilan.
"Apa kau bisa menjaga rahasia?"
"Tentu saja"
"Apapun yang ku katakan kau jangan terkejut"
"Baiklah"
"Berjanji?" Ka leta mengeluarkan jari kelingkingnya.
Aku menautkannya,"Berjanji"
Ka leta menjelaskan bahwa dia lah pria yang di cintainya semasa Sekolah Menengah Awal.Ka leta sering berbohong tuk bertemu dengan pria itu.Pria itu hanya segelintir dari kelas menengah membuat Oma melarangnya.
Dulu Ka leta sempat dijodohkan namun untungnya pria itu menolak karena telah mempunyai kekasih semasa kuliah nya.
"Siapa nama pria yang Ka leta cintai?"
"Kau tidak akan mengenalnya"
"Ayolah Ka"
"Ranu Gerilth"
"Oh Ka ranu"
"Aku sangat mencintainya,kau jangan sampai membocorkan hal ini.Aku sangat percaya padamu Fei"
"Jika Ka leta sangat mencintanya mengapa tidak berterus terang pada Oma saja?"
"Oma sangat memperdulikan kasta seseorang dan Geri dia bukan pria kaya"
"Cobalah mungkin jika Oma melihat ketulusan cinta kalian Oma akan berfikir ulang"
"Kaka tidak berani akan hal itu"
"Payah"
"Apa kau bilang?"
"Payah"
"Sekali lagi?"
"Aww-awww sudah Ka.Geliii.Hahahahahahha.Hahahahah"
"Jika kau tidak berhenti mengatakan hal itu tidak akan segan aku menggelitik pinggangmu sampai pagi"
"Iya Iya ampun kak"
"Stop?"
Aku mengeluarkan jari telunjuk dan tengah seperti peacee seraya berkata,"Ya"
"Sekarang ayo,kau pergilah aku ingin beristirahat"
"Baiklah"
Ini tidak terlalu berat bukan?Ayolah yang semangat bacanya agar aku juga semangat berhalu-- Hehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Fei🌻Fal ✔
Short StoryBismillahirrahmaanirrahiim. Didalam nya memuat seorang gadis remaja yang belum pernah merasakan arti kebahagian sebuah keluarga. Belum bukan berarti tidak? Mengungkap sebuah kebenaran hingga mimpi-mimpi aneh mulai berdatangan,sebenarnya bukan mimpi...