Bismillahirrahmaanirrahiim.
Didalam nya memuat seorang gadis remaja yang belum pernah merasakan arti kebahagian sebuah keluarga.
Belum bukan berarti tidak? Mengungkap sebuah kebenaran hingga mimpi-mimpi aneh mulai berdatangan,sebenarnya bukan mimpi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tersentak bangun dengan tiba-tiba,mataku membulat sempurna mengingat mimpi aneh yang akhir akhir ini selalu datang mengunjungiku.
Aku menyibakkan selimut lantas ku ingat-ingat apa yang sebelumnya terjadi.Aku langsung berdiri berjalan menuju nakas kemudian membuka laci.
Gelang ini.Gelang yang membuatku terus didatangi mimpi aneh dan mungkin sekarang mimpi itu telah usai.Misteri telah terbuka.
Aku memasukan tanganku pada gelang istimewa ini,membuatnya apik melingkar pada pergelangan tangan.Menatapnya sendu sampai air mata menetes keluar dengan sendirinya,"Ibu.Fei sangat mencintaimu,semoga kau selalu tenang berada di sisi Nya" Tuturku kemudian mengecup gelang diakhir kalimat.
Tok tok tok
"Non..".
"Ada apa?" Tanyaku selepas membukakan pintu.
"Saya ingin memberi tahu anda bahwa Tuan muda Welson telah sadar" Ucapnya tersenyum dan diakhiri membungkuk hormat sebelum pergi melenggang.
Kepalaku berputar mencari arti apa maksud pelayan itu.Sadar.Fal?.Tunggu sebentar,sebelumnya,,,Oww astaga.Aku baru ingat bahwa Fal sedang di rumah sakit terbaring tak berdaya.
Dan sadar?.Air mataku kembali meluncur membasahi kedua pipi,"Fal kau sadar?Sungguh?Ini sulit dipercaya" Ucapku kemudian berlari mengambil jaket dan berlari menuruni tangga keluar.
Oma yang melihatku berlari bertanya,"Fei jangan berlari di dalam mansion!" Teriak Oma.
Aku menoleh kemudian memeluknya erat,"Fei bahagia Oma.Fal akhirnya kembali sembuh dan Ibu bahagia di sana!" Ujarku sembari tersenyum lebar.
Oma diam tak bergeming kemudian tersenyum dan aku langsung berlari keluar mansion menaiki mobil menuju rumah sakit.
"Apa maksudnya 'bahagia di sana?Apa dia tahu tentang masa lalu?" Gumam Oma seraya berjalan hendak bersiap menyusul ke rumah sakit.
Saat di ruang inap Fal,Oma melihatku memeluk Fal kemudian berceloteh ria,"Gelang itu...Sepertinya itu tak asing" Gumam Oma masih memikirkan itu.
"Oma,kemari.Fal sudah sehat!" Ujar ku pada Oma yang berdiri tak bergeming seperti melamun.
Oma berjalan mendekat kemudian berbicara pada Fal seputar mengecek kesehatan Fal.Aku berjalan menemui orang tua Fal lantas menyalaminya dengan sopan.
Setelah puas melihat Fal yang kembali sehat dari koma nya,aku pulang bersama Oma karena mobil yang semula dipakai Oma menuju rumah sakit harus pergi menjemput Ka leta dari metting nya.
Oma terus menatap gelang yang aku pakai,"Kenapa Oma?Aku merasa Oma terus memeperhatikan gelang ini" Ucapku meliriknya sekilas kemudian fokus menyetir.
"Ah tidak.Oma hanya merasa mengenal gelang itu" Jawabnya kemudian memalingkan wajah menatap jalanan ramai di depan.
"Oma benar.Oma mengenalnya,ini milik Oma yang diberikan pada Ibu" Tuturku tanpa memalingkan wajah dari ramainya ibu kota dan lalu lalang kendaraan di depan.
Oma terkejut,"B-Benarkah?Apa itu gelang yang sama yang aku berikan pada anakku-Feyra dulu?Bagaimana kau bisa mendapatkannya?" Tanya Oma tanpa jeda,terlihat raut kertekejutannya.
Aku menepikan mobil,"Aku juga tidak tahu bagaimana ini bisa ada.Akhir-akhir ini Ibu dan kejadian aneh selalu datang dalam mimpiku" Tuturku menatap gelang menerawang,"Dan pada akhir cerita aku mengetahui bahwa ini gelang istimewa,Aku bangga pada Dessendra sebelumnya yang bisa menjadi pejuang di masa lalu dan juga Oma," Tuturku diakhiri senyuman.
Oma berkaca-kaca kemudian memelukku erat,"Kau juga pasti sudah melakukan sesuatu hal besar sampai bisa mendapatkan ini,Oma kira gelang ini sudah tidak ada.Oma juga bangga kepadamu Fei,tolong jaga gelang ini dan teruskan pada generasi mu di masa depan" Tutur Oma.
"Fei akan menjaga gelang ini sepenuh hati,".
"Sudah-Sudah.Sekarang kita lanjutkan perjalanannya,hapus air matamu.Kau harus tetap tersenyum itu lebih baik" Ucap Oma menyeka air mata ku kemudian diakhiri tawa.
Kami sama-sama tertawa dan menjadi lebih dekat.Kini Oma sering bercerita tentang masa lalu dan aku senang dapat di percaya mengetahuinya.
-
Setelah beberapa hari terjalan lebih baik aku mengunjungi makam Ibu dan Sedyna.Pada makam Sedyna terlihat beberapa orang mengerubungi dan menangis haru,aku dibuat heran karenanya.
