Rumah Sakit

11 7 0
                                    

"Fei,heii?" Ka leta mengibas-ngibaskan tangannya tepat di depan wajahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Fei,heii?" Ka leta mengibas-ngibaskan tangannya tepat di depan wajahku.

"Fei..Apa kau mendengarkanku sedari tadi?"

Aku tiba-tiba tersadar,rasanya tadi nyata,"Ah,iya ada apa Ka?" Jawabku seraya menetralkan pada situasi ini.

"Kemana saja jiwamu tadi?sungguh menyebalkan jika aku hanya berbicara pada manusia tanpa jiwa" Ujar ka leta bangkit kemudian pergi berjalan.

"Kaka kemana?"

"Mencari orang yang bersedia mendengarkan cerita lusu ku"

"Ka.."

Aku bingung.Tadi rasanya sungguh nyata,tapi sudahlah.Aku juga tidak ingin memikirkannya.

"Oma,aku akan pergi ke toko buku.Bolehkan?" Ucap ku meminta ijin pada Oma.

"Baiklah" Oma menyimpan cangkir teh nya.

"Faithy.Makan malam kau sudah harus berada di rumah!". Ujar Oma.

Aku berbalik kemudian tersenyum,"Siap Oma"

"Silahkan non".Ucap supir membukakan pintu mobil.

Aku mengangguk seraya masuk mobil,"Terima kasih"

Supir melajukan mobil dengan kecepatan sedang,"Kita akan kemana non?"

Aku menoleh lantas berfikir,"TPU Kembang layu"

"Baik non" Jawabnya patuh.

Aku memang tidak ingin membahasnya.Namun,ketika aku sendiri aku dapat mengingatnya dengan jelas.

"Sudah sampai non"

"Pulanglah,tidak usah menungguku"

"Baik non"

"Jangan katakan pada Oma aku di sini.Katakan saja aku di Mall"

"Baik non"

Setelah mobil tak terlihat,aku kembali berjalan memasuki TPU usai membeli bunga yang ada di sepanjang jalan sebelum gerbang masuk TPU.

Nampak ada yang meninggal,keluarganya menangis histeris saat jenazah akan di masukan keliang kubur.Aku hanya menatapnya seraya berjalan.

Sedyna Celoparth
Lahir : 20 Maret 1998
Wafat : 6 Desember 2020

Tepat pada nisan bertuliskan Sedyna.Aku menunduk,memberikan bunga agar tempat nya menjadi lebih indah.Tak lupa juga mengirimkan doa berharap ia akan diampuni tuhan atas segala amal perbuatannya.

Tidak terbayang bukan?Sedyna akan pergi dengan cepat.Padahal dulu,aku sempat berfikir bahwa aku yang akan bisa pertama kali menyusul Ibu setelah Ayah.

Takdir memang tidak ada yang tahu.Manusia hanya bisa memohon dan berjuang agar kehidupannya bisa menjadi lebih baik atas ijin tuhan.

Drtt...Drttt...

Aku mengusap air mata yang entah sejak kapan keluar menetes seraya membuka slin bag.Rumah,nama yang tertera pada penelpon.Dengan cepat aku mengangkatnya.

"Iya?"

"...."

"Baik"

"...."

"Tidak usah.Aku bisa memesan taksi online".

"...."

"Iya".Ucapku kemudian berlari menuju jalan raya seraya mencari aplikasi pemesan taksi online pada handphone.

Air mata di wajahku semakin menderas.Aku tidak peduli akan tatapan orang lain,kini aku sedang di hadapi masalah serius.Entah sejak kapan masalah ini muncul.

"Rumah sakit Selamat" Ucapku seraya menutup pintu taksi.

Di rumah sakit kini gempar dengan sejumlah orang,Tuan muda Welson sedang diambang kematian.Aku berlarian menerobos orang-orang yang juga ingin tahu.

Tepat di depan ruangan Fal,Ka leta memelukku.Tulang ku seperti berubah menjadi jelly,aku bahkan tidak punya kekuatan tuk memopang diriku sendiri.

Hiks Hiks Hiks

"Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Bagaimana kondisinya sekarang?"

"Ka leta jawab aku!"

Hiks Hiks Hiks," Aku mohon Ka,jawab aku".

"Dia mengalami kecelakaan" Jawabnya.

Deg," Bagaimana kondisinya sekarang?"

"Kau bisa melihatnya sendiri.Aku akan membantumu"

Deg.

Jantungku rasanya berhenti ketika melihat kondisi Fal yang sangat tidak baik.Banyak peralatan medis yang membalut tubuhnya,Aku memeluknya dengan sisa tenaga yang kupunya.

Paras tampannya kini berubah menjadi pucat,kulitnya dingin penuh dengan lebam dan luka.Aku bahkan tak tega melihatnya seperti ini.

"Duduklah Fei.Kau pasti sangat terkejut dan sedih".

Rumah sakit ini yang tadinya ramai tiba-tiba hening.Irisku hanya menuju laki-laki yang terbaring.Air mata ini terus mengalir deras.

Telingaku menjadi bisu,mataku menjadi buta,pikiranku menjadi kosong,dan hatiku menjadi abu-abu.

Yang kudengar hanyalah suara monitor detak jantung Fal.Aku menyukai suara itu,tandanya Fal masih ada.Ada harapan ia bisa selamat dan kembali.

Sudah seharian aku duduk memandangi Fal.Semua orang kini sudah pulang menyisakan Aku dan penjaga yang ayah Fal kirim untuk menjaga kami di depan pintu.

"Non belum makan sejak tadi siang.Saya membawakan makanan kesukaan Non" Ujar pelayan membawa nampan.

Aku menoleh,menatapnya hambar.Seporsi mie tek tek.Itu makanan yang sering dibelikan Fal."Eh,non kenapa menangis lagi.Jika non tidak suka saya akan membuangnya" Sahut pelayan.

Mendapatiku diam membisu pelayan itu berbalik kaluar membawa kembali seporsi mie tek-tek.

Napsu makanku telah hilang.Aku menggenggam erat tangan Fal berharap keajaiban akan datang.

Jika ingin tahu Sedyna meninggal karena kecelakaan yaaah.Jangan pusing,jangan marah.Tetap Santai dan menikmati masa-masa libur dengan rajin membaca Whattpad yang dapat menginspirasi kamu atau membuatmu bahagia..Good Luck😇

Fei🌻Fal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang