Jono menarik nafas panjang dan duduk di bangku teras kontrakan Andre setelah mereka berdiri di samping kuburan. Jono masih terdiam dan belum menjawab beberapa pertanyaan dari Andre.
"Kang.. Jujur sama saya gak apa-apa, saya janji bisa jaga rahasia kok." Kata Andre sambil meneguk segelas air mineral.
"Hmm.. Saya cuma takut a' saya takut nanti dampaknya ke semuanya." Kata Jono dengan wajah sedikit cemas.
"Dampak? Maksudnya?" Tanya Andre penuh tanda tanya.
"Iya, kalau saya kasih tau, nanti aa Andre akan pindah dari kontrakan ini, takutnya nanti pemasukan kontrakan ini berkurang karena aa Andre pindah." Ucap Jono sedih.
Seketika Andre menepuk pundak Jono perlahan, mereka saling menatap, dengan santai Andre hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.
"Saya janji gak akan pergi dari kontrakan ini. Tapi setidaknya kamu jujur kang, mungkin kehadiran saya bisa jadi bantu sesuatu di sini." Kata Andre.
"Saya akan jawab satu persatu rasa penasaran aa Andre, tadi tanya apa keluarga di sini sudah meninggal semua? Jaa.. Jawaban ya sudah.. Tapi gak semua.." Kata Jono dengan wajah takut.
"Gak semua? Siapa aja?" Tanya Andre.
"Hmmm.. Eyang Ratmi, orang tua non Jessy.." Kata Jono gugup.
"Oh ya? Tapi waktu itu, temen saya kesini dan melihat Jessy di ayunan, kenapa temen-temen saya takut ya?" Tanya Andre dengan rasa penasaran.
"Oh waktu itu saya juga liat dari kebun, yah memang saat aa Andre dan teman-teman jalan keluar, a' Andre mungkin bisa melihat di ayunan, walau teman-temannya tidak bisa melihat." Kata Jono.
"Hah? Jadi Jessy???"
"Bukan a' itu bukan non Jessy.." Kata Jono.
"Saya ngeliat itu Jessy kok! Saya juga sapa dia, dan setelah teman-teman saya pulang saya juga ngobrol sama Jessy." Ucap Andre bingung.
"Iyaa, dia bisa menyerupai non Jessy, karena…"
"Karena apa?" Tanya Andre yang semakin penasaran.
"Karena itu adalah kembaran non Jessy." Ucap Jono. Seketika Andre hanya terdiam sambil melotot, ia tak bisa berkata apa-apa.
"Ja.. Jadii.. Jessy bukan…"
"Iya.. Non Jessy masih hidup, dan yang aa Andre liat itu adalah kembarannya, non Jenny." Jawab Jono dengan ekspresi takut. Sementara Andre hanya mengepal kedua tangannya ke dagunya. Wajahnya pun menunjukkan kecemasan.
"Jadi yang meninggal di rumah ini eyang? Bapak dan ibunya? Sama kembarannya si Jenny?" Tanya Andre.
"Iya aa, sama satu lagi.." Kata Jono.
"Siapa? Kamu?" Tanya Andre.
"Eehh.. Bukan a, sumpah saya masih hidup! Saamaa.. Pak Maskin, supir pribadi non Jenny." Kata Jono. Lagi-lagi Andre terkejut mendengar penjelasan Jono.
"Tapi… selama Jessy sekolah kan, bukannya naik mobil sama pak Maskin?" Tanya Andre.
"Bukan a, non Jenny sebenarnya jalan kaki, cuma yang bisa melihat seolah non Jenny naik mobil sama pak Maskin. Yah.. Sekarang semua aa bisa tau siapa saja yang bisa melihat mahluk halus." Kata Jono.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU TAU KAMU ADA (Bab 1 - 22 Tamat) √
HorrorAwalnya Jessy hanya berfikir bahwa ia merasa kesepian, setiap pulang sekolah hidupnya merasa hampa, mungkin bisa di bilang ia hidup bergelimangan harta, namun selama dia di sekolah tak ada teman-temannya yang mau berteman dengannya. Mungkin Jessy me...
