BAB 22(tamat)

48 8 5
                                    

     Seminggu telah berlalu, Jessy dan Andre sedang berkebun di taman depan kontrakan Andre. Pagi itu suasana tampak tenang, semilir angin sesekali berhembus dan dedaunan bergemuruh. Kicauan burung pun juga singgah di dahan pohon besar dekat makam. Terdengar suara motor yang berhenti di depan rumah Jessy. 

Andre pun menyambut Tio dengan senyuman sambil membuka pagar dan menyuruhnya masuk ke dalam. 

      "Lagi sibuk ya?" Tanya Tio. 

       "Nggak, lagi berkebun aja, ayo masuk." Jawab Andre. 

       "Haii.. Apa kabar?" Sapa Jessy sambil melambaikan tangan pada Tio. Ia pun memarkirna motornya di depan kontrakan Andre. 

      "Wah seru banget kalian, ada yang mau di bantu gak?" Tanya Tio, namun ia menoleh ke arah makam, Jessy dan Andre hanya melihat bingung. 

       "Kenapa?" Tanya Jessy. 

       "Gak apa-apa." Jawab Tio sambil kembali melihat ke arah mereka. 





                                 ********


      Malam itu Jessy duduk di teras kontrakan bersama Andre sambil menikmati secangkir teh hangat, entah apa yang di rasakan Jessy malam itu benar-benar membuatnya nyaman bersama Andre. Mereka juga menikmati sepiring pisang goreng hangat buatanya. Tio pun juga ikut menemani mereka. Andre dan Tio sangat seru mengobrol masalah kampusnya, suasana malam itu pun nampak dingin. Jessy beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam. 

       "Lu sayang ya sama Jessy?" Tanya Tio perlahan. Andre hanya tersenyum mendengar ucapannya sambil sesekali menyeruput teh hangat. 

      "Gua awalnya kasihan, tapi gak tau kenapa perlahan gua ngerasa dia begitu tulus, gua akui dia cewek yang hebat." Ucap Andre. 

        "Gua rasa dia juga suka sama lu, kenapa kalian gak jadian aja?" Tanya Tio. 

        "Gak secepat itu bro, kodisi seperti ini yang dia butuhkan bukan itu, tapi rasa aman dan nyaman. Lu bayangin, masa lalu dia kaya gimana, dan sekarang apa yang terjadi bener-bener buat dia kesepian, gua cuma mau dia bahagia aja. Walaupun gua gak tau hulan depan gua disuruh pulang ke rumah." 

         "Wah.. Trus gimana dia? Masa di tinggal sendirian di sini?" Kata Tio. 

         "Makannya, kalau andai gua ajak pulang ke rumah gua, nanti apa kata orang tua gua? Dikira gua macem-macem…" 

          "Iya juga sih.. Emang dia gak punya saudara yang dekat gitu? Kayaknya keluarga dia jarang berkunjung?" Kata Tio. 

         "Yah mungkin pada sibuk, gua juga gak tau keluarga dia yang lainnya." Ucap Andre. 

         "Andaikan nih.. Dia juga sayang sama lu, trus lu gimana?" Kata Tio. 

          "Yahh.. Belum kepikiran sampe situ sih bro, tapi nyaman aja gua sama dia. Cantik, baik, perhatian." Kata Andre.

Mereka terus asik mengobrol di luar, Jessy keluar dari kamar sambil mengambil sweaternya, saat ia menutup pintu kamar, ia terdiam memandang keluar jendela, padangannya mulai dipertegas ke arah teras, ia melihat bukan hanya Ande dan Tio saja, namun di belakang Tio ada sosok mahluk yang besar dan gelap, tubuhnya penuh bulu dan matanya merah. Dengan perlahan Jessy melangkahkan kaki ke depan. Sampai di depan ia melihat Tio memandangnya dan tersenyum. Andre pun menoleh ke belakang melihat Jessy. 

           "Kamu kedinginan ya? Kok gak bilang? Tau gitu aku aja yang ambilin sweater kamu." Kata Andre. 

           "Gak apa-apa kok, hmmm…  Tio.. Kamu baik-baik aja?" Tanya Jessy. 

AKU TAU KAMU ADA (Bab 1 - 22 Tamat) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang