BAB 10

113 10 1
                                    

     Sebulan telah berlalu, suasana di dalam kelas sangat tenang, semua murid sedang mengerjakan soal ujian, semua terlihat duduk sendiri, Jessy dan teman-tema lainnya tengah sibuk menjawab soal-soal ujian yang sudah di persiapkan. Ia nampak tenang, karena sebelum ujian Jessy selalu belajar di malam hari.

          "Tek.. Tek.. Tek.."

Jessy menoleh ke arah jendela, ia melihat Eja yang sedang bermain jendela yang terbuka, sementara pengawas datang menghampiri, ia segera menutup jendelanya. Jessy memberikan tanda pada pandangan agar Eja tidak membuat kegaduan. Sementara Eja dengan wajah sedih hanya melihat Jessy dari arah luar jendela.

             "Hai.. Kamu.. Kenapa bengong lihat jendela? Ayo kerjakan soalnya." Tegur pengawas yang berdiri di depan kelas.

              "Iya Pak…" Jawab Jessy. Sementara Tia dan Mita menoleh ke arah Jessy untuk memberikan semangat.

Lagi-lagi suasana pun kembali tenang, Jessy berusaha menyelesaikan lembar jawabannya.

             "Waktu kalian 20 menit lagi, hayo kerjakan dengan baik, dan cepat." Kata Pengawasa.

              "BAIK PAKK….." Jawab murid-murid di kelas secara bersamaan.

Pengawas pun berjalan di setiap sisi bangku, ia mengawasi dengan sangat ketat dan menegangkan. Sesekali ia juga melihat lembar jawaban yang telah di kerjaan oleh teman-teman Jessy.

                "Sebelum di kumpulkan, pastikan dulu semua sudah di jawab dengan baik dan rapih! Jangan sampai ada yang terlongkap atau gak di isi." Ucap pengawas.

Jessy masih terus menjawab soal yang sebagian soal ia telah pelajari. Namun saat Jessy sedang membaca soal lagi-lagi ia terbayang dengan sebuah kecelakaan beruntun, satu mobil terempar ke semak hutan, suasana tampak menegangkan, suara kencang benturan mobil, klakson yang terus berbunyi, bahkan teriakan orang di sebrang jalan membuat Jessy membayangkan jelas kejadian itu. Ia memejamkan mata. Tubuhnya gemetaran, ia ingin menangis, seolah ia berada di situasi itu. Saat Jessy berjalan ingin menghampiri mobil yang terlempar ke semak hutan tiba-tiba ada sebuah tangan yang memegangnya. Jessy menoleh ke tangan yang di pegang, matanya melotot, Jessy memastikan wajahnya, ternyata Eja yang berdiri sambil memegang tangan Jessy.

            "Kaka.. Ayo konsentrasi, kaka jangan terbawa suasana di sini. Ayo kembali ke kelas." Kata Eja.

Seketika Jessy tersadar, ia berada di dalam kelas dan Eja berdiri di sampingnya sambil memegang tangan Jessy.

            "Ayo.. Sepuluh menit lagi kumpulkan." ucap pengawas. Semua nampak gelisah. Sementara Jessy mengucapkan terimakasih kepada Eja yang telah menyadarkannya. Dengan senyum yang manis Eja hanya mengangguk. Jessy pun kembali memeriksa lembar jawaban, setelah memastikan semuanya selesai Jessy menoleh ke arah Eja. Namun ia tak ada di sampingnya, Jessy pun melirik ke ataj jendela, Eja yang melambaikan tangan menyemangati Jessy.

Sebagian anak sudah beranjak dari duduknya untuk meletakkan lembar soal dan jawaban di atas meja guru pengawas, Jessy pun merapihkan alat tulisnya dan melihat ke arah Mita dan Tia yang juga sudah selesai mengerjakan soal. Mereka beranjak dari duduknya dan berjalan ke depan. Lembar soal dan jawaban di letakkan secara terpisah dan Jessy pun berjalan keluar kelas, di susul Mita dan Tia yang juga berjalan keluar.

            "Akhirnya.. Gila susah banget soalnya. Kamu bisa isi jawaban nya gak?" Tanya Mita.

             "Iya aku bisa, cuma aku takut salah aja." Kata Jessy.

             "Sama aku juga, eh Jessy tadi kenapa kamu bengong ke arah jendela? Sampe di tegor pengawas?" Tanya Mita.

            "Eehh.. Gak apa-apa.. Aku lagi mikir jawabannya." Ungkap Jessy. Mereka pun akhirnya berjalan ke arah kantin untuk istirahat.






AKU TAU KAMU ADA (Bab 1 - 22 Tamat) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang