*
Seohyun kembali menghela napas saat kontroversi yang membawa namanya semakin mencuri perhatian. Sebenarnya, dia tidak ingin dibawa-bawa dalam masalah pribadi orang lain. Terutama disebarluaskan ke khalayak umum. Menurut Seohyun, cukup saja menjadi masa lalu, bagian dari proses kehidupan. Kelam memang, namun akan menjadi pelajaran berharga.
Suara pintu apartemen terdengar. Raut yang tadinya sempat sendu kini berbanding seratus-delapan-puluh-derajat. Gadis itu memamerkan senyum ceria menyambut kepulangan sang suami.
"Selamat malam, Nyonya Cho. Anda mendapat hadiah berupa pizza dan beberapa minuman kesukaan anda karena berhasil membuat Cho Kyuhyun merasakan rindu yang sangat berat. Silakan dinikmati."
Seohyun terkekeh mendengar penuturan Kyuhyun yang menyerupai agen delivery makanan. Pria itu meletakkan bingkisan berlogo restoran khas italia, dan satu kantong kresek hitam berisi minuman favorit Seohyun di permukaan meja kopi ruang tengah. Pria itu kemudian menjangkau wanitanya lembut dan membawa perempuan tersebut ke dalam dekapan. Menenggelamkan wajahnya di lekuk leher Seohyun, mencari asupan ketenangan dari aroma yang ia sukai.
"Mau mandi? Aku siapkan air hangat ya..."
Kyuhyun menggeleng, lalu mengajak Seohyun untuk duduk di sofa tanpa melepaskan pelukan. "Biar rinduku hilang terlebih dulu. Jika tidak, bisa menjadi penyakit mematikan nanti."
Seohyun tersenyum. Mengangguk setuju dan membiarkan suasana hening sejenak. Membiarkan waktu terus berjalan selama Kyuhyun meresapi kehadiran istri tercintanya dalam rengkuhan. Hal ini tentu berhasil membuat segala penat hilang tak tersisa. Selama itu pula, sikap diam Seohyun tidak luput dari perhatian Kyuhyun.
"Ada yang mengganggu pikiranmu, Hyunie?" Kyuhyun bertanya lembut. Mengusap puncak kepala Seohyun penuh kasih.
Perempuan itu menggeleng lirih. Semakin mengeratkan pelukan dan membenamkan wajah pada dada pria tersebut.
"Soal artikel itu, ya?" Tebak Kyuhyun tepat sasaran.
"Beritanya semakin menyebar. Menjadi headline news di mana-mana. Dan di setiap liputan, ada namaku di sana."
Kyuhyun menghela pelan. Menyentuh dagu Seohyun agar perempuan itu mendongak menangkap manik matanya. "Tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja. Kau berhasil melewati masa sulit itu, sayang. Tidak perlu diingat dan dicemaskan lagi."
Memori Kyuhyun masih merekam jelas, bagaimana sang istri berusaha mempertahankan kesehatan mentalnya di situasi tersulit sepanjang Seohyun berkarir. Gadis itu menjadi lebih pendiam, melamun setiap saat, menangis tiba-tiba, susah tidur hingga turunnya nafsu makan dan kurangnya istirahat. Tekanan datang dari berbagai aspek. Terutama saat itu, Seohyun masih tergolong aktris pendatang baru dalam peran utama sebuah drama.
Kyuhyun bahkan tidak sanggup melakukan kerja dengan nyaman. Setiap detik dan setiap menit, dia akan menghubungi manajer Seohyun untuk memastikan keadaan istrinya. Belum lagi jika pertahanan Seohyun runtuh, Kyuhyun harus mati-matian membantu Seohyun membangun kepercayaan dirinya lagi. Memberikan hal-hal positif baik dari segi support dan seluruh atensinya untuk selalu ada setiap gadis itu membutuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE
FanfictionSeohyun menyukai Kyuhyun itu fakta, dan Kyuhyun menyukai Seohyun adalah sebuah kebenaran yang mutlak. Perjodohan memang hal terburuk yang harus mereka terima. Namun, demi mempertanggung-jawabkan janji suci terhadap Tuhan, keduanya sepakat agar memer...