*
Kyuhyun menghentikan mobilnya di basement apartemen. Pria itu kali ini pulang seorang diri. Tanpa sang manajer yang biasanya mengekor di belakang atau sebaliknya.
Setelah mematikan mesin kendaran, Kyuhyun segera keluar dan menutup kembali pintu tersebut pelan. Melangkah santai dengan memperhatikan sekitar. Salah satu tangan bergerak menyamankan letak sebuah ransel di pundak sebelah kanan. Kyuhyun kemudian membuka masker penutup sebagian wajah ketika benar-benar berada di dalam lift. Lalu, menekan nomor lantai tempat huniannya berada.
Lima menit berlalu, Kyuhyun kembali menggerakkan kaki menjauhi bilik sempit tersebut. Menyusuri koridor-koridor panjang hingga mengantarkannya lebih dekat dengan pintu tempat ia tinggal.
Tidak lebih dari sepuluh menit, Kyuhyun sampai di depan benda kayu bernomor 110. Mulai menekan kombinasi password di samping engsel dan bergerak masuk setelah mendengar bunyi singkat tanda pintu berhasil terbuka.
Kyuhyun mengerutkan dahi saat ruang utama telah terang oleh lampu-lampu yang menyala. Sebuah tanda jika Seohyun sudah pulang dari jadwal kerja hari ini.
"Hyunie?" Kyuhyun menyuarakan nama Seohyun. Beberapa detik berlalu tidak ada jawaban dari gadis itu.
Kyuhyun menaiki anak tangga untuk mendekat ke arah kamar mereka berada.
"Hyunie?" Kyuhyun kembali berseru. Kali ini dia tidak harus menunggu lama untuk sebuah jawaban. Perempuan tersebut ikut berteriak menyahuti panggilannya.
Pintu kamar terbuka. Sebuah senyum manis tertangkap mata ketika pandangan Seohyun beradu bersama tatapan lega Kyuhyun. Setelah itu, gadis tersebut memilih kembali masuk untuk menyelesaikan dandanannya yang belum selesai.
"Mau ke mana?" Kyuhyun bersidekap tepat di belakang Seohyun. Gadis itu terdiam sejenak. Memandang Kyuhyun dari kaca di hadapannya kemudian berdecak ringan.
"Sudah kuduga, kau pasti lupa. Tuan Cho Kyuhyun yang terhormat, hari ini kita ada agenda penghargaan musik di Seoul. Kau bahkan berjanji untuk berangkat bersama."
"Aku ingat, maksudku kau... dengan dandanan seperti ini?" Kyuhyun bertanya ragu. Seohyun berbalik, ternyata Kyuhyun ingat, hanya saja, pria itu sedang mempermasalahkan dandanannya.
Seohyun menyapukan pandang dari ujung kaki hingga ke bagian tubuh teratas yang bisa dijangkau oleh sang kornea. "Ada yang salah?" tanya Seohyun kemudian. Menatap Kyuhyun yang masih memperhatikan saksama.
"Akan kuberitahu apa yang salah dengan penampilanmu, Nona." Kalimat Kyuhyun terdengar santai. Tangan tersebut meraih lengan Seohyun dan menariknya pelan. Menghapus jarak di antara mereka.
Di awal, hanya tatapan terganggu yang terbaca dari mimik Kyuhyun sebelum berakhir memeluk pinggang Seohyun. Mengusap belakang kepala gadis itu, hingga tiba-tiba tangan bebas Kyuhyun bekerja meloloskan gaun merah Seohyun dari tubuhnya. Membuat perempuan itu benar-benar terkejut dan reflek mendorong tubuh Kyuhyun menjauh.
Kyuhyun hanya tersenyum membalas ekspresi kesal Seohyun, lalu berkata, "Kau salah jika memilih gaun seperti ini."
Sedangkan Seohyun segera berdecak. Sorot netranya meminta penjelasan. Padahal dia sudah membuang waktu lama memilih gaun tersebut.
"Terlalu terbuka," jawab Kyuhyun ketika mengerti arti tatapan Seohyun.
"Hanya untuk sesi red carpet. Setelah selesai, aku akan berganti." Seohyun mencoba membela diri.
"Apapun itu, aku tidak akan mengijinkanmu memakainya," ucap Kyuhyun final. Tidak bisa dibantah.
Langkah Kyuhyun berpacu menyambangi lemari besar di sudut ruangan. Membuka cepat dan menatap sekilas pakaian Seohyun yang berjejer di sana. Menelisik satu-persatu pada deretan gaun, mulai memilih model sesuai dengan acara yang akan mereka hadiri.
Seohyun tidak lagi mendebat. Gadis itu bergerak mendudukkan diri pada sofa kamar dan melihat aktifitas Kyuhyun untuknya. Percuma dia menyanggah, argumen Kyuhyun saat situasi seperti ini sulit disalahkan.
"Aku baru tahu, nyaris semua pakaian kita sama," ucap Kyuhyun setelah menemukan dress yang cocok.
"Bagaimana tidak, Eomma dan eommonim hampir membelikan baju sepasang setiap bulan."
"Pakai ini." Kyuhyun mengangsurkan gaun pilihannya pada Seohyun yang segera diterima tanpa protes panjang, gadis itu lebih memperhatikan waktu yang terus berjalan.
"Kita harus berangkat setengah jam lagi," ucap Seohyun mengingatkan.
"Oke," jawab Kyuhyun sembari berlalu ke kamar mandi, membersihkan diri dan berganti.
Beberapa menit kemudian, aroma khas milik Kyuhyun tiba-tiba menguar pekat. Membuat Seohyun harus menghentikan aktivitas menata rambutnya dan beralih fokus menatap Kyuhyun. Pria itu berjalan mendekat hingga Seohyun merasa pernapasannya tercemar sempurna dengan wangi Kyuhyun yang ia jadikan sebagai harum terfavorit.
Seohyun menjauh saat Kyuhyun mencondongkan tubuh ingin mengecup bibirnya. Menghindari titik-titik air yang jatuh dari rambut tersebut. Meski ada alasan lain yang lebih utama.
"Wae?" Kyuhyun bertanya. Membiarkan Seohyun beranjak menuju lemari dan memilihkan satu stel pakaian untuk pria tersebut.
"Kau akan membuat gaunku basah," jawab Seohyun menunjuk surai hitam Kyuhyun yang masih menghasilkan jejak-jejak selesai keramas.
Seohyun kembali mendekat ke arah Kyuhyun dengan membawa satu stel jas lengkap. Pria itu masih mengeringkan rambut dengan posisi duduk di pinggiran ranjang. Seohyun menunjukkan setelan yang ia pilih dan segera mendapat anggukan sepakat dari Kyuhyun. Dia lalu menempatkan kain tersebut di samping pria itu, mengulurkan tangan mengambil alih handuk dan ganti mengacak pelan surai suaminya.
Kyuhyun memilih melingkarkan tangan di pinggang Seohyun. Menahan kepala agar tidak mendarat ke perut perempuan itu karena Seohyun tidak mau gaun yang dikenakan basah.
"Aku tidak pernah tahu kau dekat dengannya." Mendengar suara Seohyun membuat Kyuhyun mendongak cepat. Kening tersebut berkerut tidak mengerti atas maksud dari perkataan barusan.
"Dengan siapa?"
"Kau bahkan juga tidak menghubungiku saat datang ke acara resepsinya." Mendengar kata resepsi seketika saja Kyuhyun paham. Ini pasti menyangkut kicauannya di media sosial yang menyatakan suatu ketidakrelaan jika teman perempuannya itu sudah bersanding di pelaminan.
Kyuhyun terkekeh sebelum bertanya dengan aksen geli namun juga senang. "Kau cemburu?"
"Apa aku terlihat sedang cemburu? Aku hanya bertanya, karena setahuku, kau akan mengenalkan teman perempuanmu padaku."
Seohyun menyudahi kegiatan atas rambut Kyuhyun. Beranjak menyampirkan handuk pada tempatnya yang berada di balkon kamar, kemudian melangkah ke suatu ruangan kecil di sudut kamar tempat koleksi tas, sepatu dan barang lainnya. Memilih salah satu high heels, memakainya, kemudian kembali keluar.
Kyuhyun sudah mengenakan tuxedo. Pria itu hanya mematut sejenak penampilan di cermin sebelum beranjak mengikuti Seohyun.
"Dia baru pulang satu mingguan kemarin, selama ini tinggal di Kanada, belum ada waktu yang tepat untuk mengajakmu berkumpul bersama. Aku hanya datang semestinya dan berfoto. Caption di twitter juga sekedar candaan. Mana mungkin aku tidak rela jika temanku sedang bahagia. Yang aku tidak rela, jika perempuan di sampingku ini menganggap suaminya berselingkuh atau tertarik dengan wanita lain. Bukankah sudah kukatakan, tidak ada yang bisa menandingimu, Nyonya Cho." Kyuhyun mengakhiri penjelasan panjangnya dengan senyuman. Menggerakkan tangan untuk menggandeng Seohyun sepanjang koridor apartemen.
"Kajja, time is money."
*
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE
FanfictionSeohyun menyukai Kyuhyun itu fakta, dan Kyuhyun menyukai Seohyun adalah sebuah kebenaran yang mutlak. Perjodohan memang hal terburuk yang harus mereka terima. Namun, demi mempertanggung-jawabkan janji suci terhadap Tuhan, keduanya sepakat agar memer...