*
Seohyun terus menatap ponselnya. Berharap benda itu berpendar dan berdering nyaring. Menampakkan nama seseorang yang seratus persen membuatnya khawatir. Cho Kyuhyun.
Dari beberapa menit lalu, ketika telinganya tak sengaja mendengar streaming audio dari konser Sub-Unit Super Junior, di mana Kyuhyun beberapa kali tidak berhasil menggapai nada tinggi dari lagu yang mereka bawakan, ia seketika cemas. Membuat ketakutan setengah mati hingga menjadikan perut Seohyun melilit. Napas tersebut serasa tertahan di tengah tenggorokan. Dan dadanya mulai berhimpit nyeri.
Seohyun sudah berusaha menghubungi Kyuhyun. Lebih dari sepuluh panggilan terputus begitu saja. Tidak ada jawaban. Tidak ada respon. Sehingga, yang dapat ia lakukan hanya menunggu dan menunggu.
Seohyun menggigit bibir. Mencengkram blus biru tanpa lengan kuat-kuat. Dia tidak mungkin merengek pada sang manajer agar dicarikan tiket ke Indonesia. Cukup. Dia tidak bisa merepotkan orang lain lagi ketika rindu ataupun khawatir kepada Kyuhyun. Sudah terlewat sering bagi Seohyun membatalkan jadwal dan menggeser jam kerja hanya untuk menyusul pria itu ke luar negeri. Dan sore ini, dia harus bisa bertahan.
Kaki Seohyun berjalan menelusuri rute yang sama. Perempuan itu tidak bisa diam. Raganya sama sekali tidak tenang. Sesekali mendongak, berusaha menahan efek dari sang mata yang mulai mengembun. Tidak biasa pria itu seperti ini. Meskipun tubuh Kyuhyun tidak fit, dia akan tetap bisa mengontrol suara dengan baik. Sedangkan sekarang? Memikirkan hal tersebut membuat ketakutan Seohyun semakin menjadi. Kyuhyun bukan sekedar sakit. Apa mungkin terlalu lelah?
Seohyun kembali menggigit bibir. Kali ini lebih kuat. Membiarkan hembusan napas berat terus keluar dari pernapasan. Seohyun tidak kuasa. Ini terlalu menyiksa untuknya. Kornea itu bersembunyi. Terpejam. Membiarkan setitik air mata merembes dari celah tipis yang terbentuk.
"Aku mohon... biarkan aku mendengar suaramu supaya sedikit lebih tenang," gumam Seohyun dengan getaran lirih.
Tubuh itu terduduk. Meletakkan kepala di permukaan meja, masih mencoba bersabar. Ia tahu, Kyuhyun pasti akan menghubunginya setelah konser tersebut selesai.
* * *
"Minumlah." Leeteuk mengangsurkan sebuah gelas yang di dalamnya terisi air putih hangat. Kyuhyun menerima. Tersenyum tipis, lalu mengucapkan terimakasih pada sang Leader dengan suara sedikit serak.
Ryeowook dan Yesung menatap sang maknae simpati. Mereka ikut cemas jika saja terjadi apa-apa pada suara emas pria itu.
"Kau benar baik-baik saja, 'kan?" Yesung bertanya serius. Membuat Kyuhyun segera mengangguk dan kembali melukiskan senyum.
"Tenggorokanku hanya sedikit kurang nyaman, Hyung."
"Tunggu sebentar. Manajer Hyung masih memanggilkan dokter untukmu." Ryeowook ganti membuka suara. Mengisyaratkan Kyuhyun agar tetap tenang meskipun yang sebenarnya, dialah orang terpanik di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE
FanficSeohyun menyukai Kyuhyun itu fakta, dan Kyuhyun menyukai Seohyun adalah sebuah kebenaran yang mutlak. Perjodohan memang hal terburuk yang harus mereka terima. Namun, demi mempertanggung-jawabkan janji suci terhadap Tuhan, keduanya sepakat agar memer...