Up pagi-pagi udah kayak saingan sama yang mau berangkat sekolah haha
Mari membuka hari dengan halu, biar idupnya ga tegang-tegang amat 😁
Buat yang mau sekolah atau test semoga lancar yaa
Cuss lah ke cerita Enjoy guys 🤡Sudah hampir seminggu sejak kedatangan kami waktu itu, Daniel belum kembali ke rumah bahkan dia sama sekali tak memberi kabar. Aku tahu dia sibuk, namun bukankah ini agak keterlaluan. Setidaknya dia basa-basi mengirimi ku pesan entah itu untuk menanyakan keadaan ku atau memastikan rumahnya masih utuh. Justru dia bertingkah seolah sengaja menghilang agar aku tak bisa menemukannya dengan cara apapun. Kalau sudah seperti ini jangan salahkan kalau pikiran ku mulai mencurigainya merencanakan hal-hal aneh. Lamunan ku buyar saat ahjumma meletakkan segelas smoothie strawberry dan camilan. Aku berterima kasih pada ahjumma yang selama ini mengurusku dengan baik, hanya wanita itu yang bisa ku ajak bicara sejak tinggal di tempat ini. Begitu ahjumma berlalu, aku menikmati smoothie buatannya sembari melihat pemandangan dari halaman belakang. Rasanya aneh sekali harus hidup di negeri orang tanpa siapapun yang dikenal. Terlebih tak bisa keluar dengan bebas karena masih belum tahu jalan.
Saat asik menikmati camilan dan minuman, tiba-tiba terdengar suara seseorang datang. Aku mendengar ahjumma samar-samar berbincang dengan seseorang. Lantas, aku langsung bangkit untuk memeriksa sendiri siapa yang datang. Harapan ku hancur saat melihat ternyata manajer Daniel yang datang bukan orang yang ku tunggu beberapa hari ini. Ah jadi seperti ini rasanya rindu, tidak lebih tepatnya menunggu kabar. Kurasa rindu jauh berbeda dengan apa yang ku rasakan sekarang. Tak ingin dianggap ansos, aku mendekat ke arah mereka. Manajer Daniel membawa sebuah kotak lumayan besar membuat ku penasaran. Ahjumma terlihat sumringah saat melihat pemuda itu mempersilahkan ku melihat isinya. Aku merasa ada kupu-kupu beterbangan di perut ku saat melihat isi tas itu adalah seekor kucing. Aku langsung mengeluarkannya dan meminta ahjumma untuk mengambil fotoku dengan kucing menggemaskan itu.
"Kasian kucingnya, terlihat tertekan." ledek manajer Daniel mengundang kekehan ku. Ternyata apa yang dia katakan benar, hasil foto membuktikan bahwa kucing itu tertekan saat foto dengan ku. Rasanya memalukan kalau dipajang di sosial media. Pasti semua orang akan mengira aku terlalu memaksakan. Namun tak peduli pada pendapat para followers yang tak seberapa, aku akan tetap mengupload foto bersama kucing itu.
"Maafkan aku hm." ujar ku meminta maaf pada kucing menggemaskan itu. "Tapi kalau boleh tahu ini kucing siapa hyung?" tanya ku membuat kedua manusia di depan ku mendadak membeku. Entah apa yang salah dengan ucapan ku.
"Hyung? Kenapa kau memanggil-ku hyung?" tanya pemuda itu kebingungan. Ahjumma juga tampak bingung dengan ucapan ku.
"Bukankah itu nama mu? Aku mendengar Ceo Kim beberapa kali memanggilmu hyung." paparku mengundang kekehan dua manusia itu. Entah apa yang salah dengan ucapan ku.
"Hyung adalah panggilan kakak untuk sesama laki-laki." ujar ahjumma membuat ku agak bingung. Lebih tepatnya aku baru mengerti.
"Lalu kalau untuk perempuan ke laki-laki yang lebih tua?" tanya ku menatap mereka bergantian. Jujur saja pengetahuan ku masih terlalu cetek dalam masalah bahasa. Bahkan terkadang aku mengalami kesulitan mengungkapkan sesuatu dalam bahasa ku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undecided [COMPLETE]
FanficMungkin ini akan menjadi kisah terkonyol yang pernah kalian dengar. Aku menikah dengan seorang pemuda asing yang sama sekali tidak ku kenal karena kejadian aneh yang mengharuskan kami menikah. Ini bukan karena perjodohan, kupikir itu terlalu klasik...