Akhirnya update setelah sekian abad 🤡 ini aja untung sempet 👀
Setelah sekian lama, akhirnya proyek J crew selesai. Meski beberapa kali menemukan hambatan, tapi semua berhasil diatasi dengan baik. Bahkan sekalipun ada hambatan, itu sama sekali tidak berarti karena pada akhirnya semua masih bisa dikendalikan. Hari ini, seluruh anggota J crew akan kembali ke kantor setelah hampir dua bulan absen karena harus pergi ke Jepang dalam rangka ikut berpartisipasi dalam kompetisi game taraf internasional yang diadakan di Jepang. Dalam ajang itu, mereka mencoba memperkenalkan game baru dengan karakter lebih nyata dan permainan yang sangat menarik untuk diikuti, siapapun yang memulainya dijamin akan kecanduan. Meski tidak spesifik bergerak dalam bidang game, namun sudah banyak orang yang tahu keunggulan perusahaan teknologi milik Zkdlin.ink. Jadi, mereka tak bisa di anggap saingan mudah. Mengingat presdir perusahaan ini juga dikenal sangat ambisius dalam mencapai tujuannya.
Hari ini J crew mendapat sambutan di lobi perusahaan karena telah membawa dua penghargaan sekaligus dari kompetisi yang sudah diikuti. Sebagai ketua tim, aku hanya bisa tersenyum haru karena mendapat banyak dukungan dari semua teman-teman dan rekan kerjaku. Ku lihat CEO Kim melangkah mendekat kemudian mengucapkan selamat atas kemenangan serta selamat atas kembalinya J crew ke kantor. Aku hanya mengangguk dan berterima kasih saat menerima buket bunga pemberiannya. Tak berhenti disitu, CEO Kim juga mengatakan bahwa nanti malam akan diadakan pesta atas kemenangan kami. Mataku seketika membulat saat mendengar bahwa pesta akan dilakukan di bar mewah yang hanya bisa diakses oleh orang-orang kaya sepertinya. Bukan hanya aku, karena semua divisi ku terlihat sama tak percayanya denganku.
Setelah pesta penyambutan kecil-kecilan itu, kami semua kembali bekerja seperti biasa, namun satu hal yang tidak biasa bagiku adalah satu hal yaitu sikap Rose yang belakangan ini berbeda dan cenderung menjauhiku. Aku sendiri tidak tahu karena apa, tapi yang jelas aku masih menyelidikinya. Terkadang aku berpikir apa ini hanya perasaanku saja atau Rose memang sedang menghindari ku. Lamunanku buyar saat Joe mengantar berkas-berkas penting mengenai pengalihan beberapa tugas yang belum kami selesaikan, mengingat beberapa bulan ke depan, kami harus pergi ke Korea dalam rangka pengembangan game yang sudah kami buat. Aku hanya menghela napas saat menyadari kalau sepertinya waktu di kantor akan semakin menipis karena aku akan lebih banyak berada di lapangan.
"Apa ada yang salah?" tanya Joe seakan tahu kalau ada sesuatu yang tidak beres. Yah, kami cukup dekat setelah punya proyek berdua, bahkan dia juga sudah terdengar santai bicara dengan ku tanpa embel-embel bahasa formal seperti sebelumnya.
"Entahlah. Sepertinya hanya perasaanku saja." sangkal ku sembari mempersilahkannya duduk. Perlahan, aku membaca lembar per lembar kertas dalam map, meski begitu perhatianku ke hal lain. Aku memicingkan mata saat tahu kalau semua tugas divisi ku akan dilimpahkan pada divisi Rose. "Apa ini tidak salah?"
"Salah di bagian mana? Biar aku periksa lagi." tawar Joe namun ku tahan.
"Bukankah divisi ini masih punya banyak proyek yang belum selesai? Kenapa kau memberikan ini pada mereka?" tanyaku mengingat Rose masih belum menyelesaikan satupun proyeknya.
"Ah aku kurang tau kinerja divisi ini. Haruskah ku ganti ke divisi lain?" tanya Joe.
"Lebih baik seperti itu, lagipula proyek ini harus selesai bulan depan. Aku khawatir kalau saja divisi ini tidak bisa.. "
Kenapa kau menggantinya seenak hati?
Aku dan Joe refleks menengok ke sumber suara. Benar saja, Rose berdiri di ambang pintu dengan wajah datar yang tidak bisa ku artikan. Dia mendekat ke arahku dan Joe. Bahkan dia duduk di meja kerjaku, membuat Joe terbelalak kaget karena tak biasanya Rose bersikap seperti ini di depan orang lain, termasuk dirinya. Sekalipun tahu kedekatan keduanya di kantor ini, tapi biasanya Rose akan menjaga sikap saat berhadapan dengan sahabatnya. Tapi kali ini justru berbanding terbalik. Rose sama sekali tidak peduli dengan attitude yang selama ini sudah dianggap membudaya di kantornya. Dia tampak salah paham dengan perkataan ku barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undecided [COMPLETE]
Hayran KurguMungkin ini akan menjadi kisah terkonyol yang pernah kalian dengar. Aku menikah dengan seorang pemuda asing yang sama sekali tidak ku kenal karena kejadian aneh yang mengharuskan kami menikah. Ini bukan karena perjodohan, kupikir itu terlalu klasik...