Bagian 330 (Drama Dimulai)

822 92 22
                                    

.

.

Tiba-tiba Yoga merasa, drama ini adalah penanda menuju sesuatu, entah apa.

.

.

***

Kursi penonton teater mulai penuh. Wajah-wajah mereka riang gembira. Apa lagi yang lebih menghibur dari menonton drama anak-anak kecil?

Tirai hitam terbuka sedikit. Muncul Maya, gurunya Raesha, mewakili sekolah cabang mereka yang membawakan pementasan drama. Maya nampak formal dengan rompi hitam terkancing dan dalaman kemeja putih. Rok limpit hitam membuatnya nampak anggun. Rambutnya masih dicepol ke belakang, seperti terakhir Erika melihatnya di ruang rias.

Maya berjalan ke depan panggung dan berhenti melangkah sekitar semeter dari tepi panggung, persis di depan sebuah mikrofon yang ditopang dengan tiang.

Tangan Maya menggenggam gagang mic. Ia tersenyum, namun ketegangan masih nampak di sorot matanya. Ditatap ratusan pasang mata, agaknya membuatnya sedikit gugup.

"Selamat datang. Assalamualaikum. Salam sejahtera untuk kita semua. Selamat siang para orang tua murid, serta adik-adik semuanya yang Ibu sayangi," ucap Maya mengucap salam. Terdengar gemuruh sahutan salam dari para hadirin.

"Terima kasih atas kehadirannya pada siang hari yang cerah ini. Sesaat lagi kita akan menyaksikan pertunjukan drama dengan judul 'Asap di Himalaya.' Drama fabel yang mengisahkan kehidupan hewan-hewan di Himalaya ini, kami persembahkan dalam rangka memperingati Hari Bumi. Kami harap dapat menampilkan yang terbaik pada pementasan perdana ini. Mohon tepuk tangannya untuk adik-adik kita yang sesaat lagi akan tampil."

Suara tepuk tangan memenuhi ruang teater. Maya mohon diri dan kembali memasuki balik tirai hitam. Tak lama, satu per satu lampu dimatikan.

Yoga, Yunan dan Erika terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.

Wih! Jadi gelap begini, kayak di bioskop! Untung ada Yunan di sini. Kalau gak ada ... aku sama Yoga berduaan di tempat gelap begini. Hmm ... Erika bergidik dan menggelengkan kepalanya. Bisa bahaya itu.

Ya Allah. Gelap amat. Kalau gak ada aku, gimana mereka berdua ini? Bisa gawat! Yunan memang belum pernah menginjakkan kaki di bioskop sama sekali. Apalagi pacaran di bioskop. Jadi dia tidak tahu kalau pementasan drama teater suasananya segelap ini.

Alhamdulillah ada Yunan. Selamat aku, selamat ... Yoga mengelus dadanya. Seandainya dia berduaan saja dengan Erika, dia tidak menjamin bisa menahan diri untuk tidak 'nakal' sedikit dan memanfaatkan penerangan yang teramat minim ini.

Tirai hitam perlahan terbuka ke sisi kiri dan kanan. Terdengar lantunan musik soundtrack sebuah film kartun Lion King.

Imbube, imbube, imbume (16x)

In the jungle, The mighty jungle, the lion sleeps tonight.

In the jungle, the crowded jungle, the lion sleeps tonight.


[Chorus:]
Imbube (2x)

Penonton senyum-senyum mendengar musik latar yang lucu itu. A-we-ma-we a-we-ma-we diulang berkali-kali. Jadi teringat sebuah iklan apa lah itu yang ada anak-anak bayi dipakaikan kostum beragam hewan mulai dari singa sampai lebah.

ANXI 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang